"Lo.. Ara bukan?"ucap pria yg tadi Feeza tabrak.
"Ara?jangan jangan lo Ian yah"ucap Feeza dengan yakin. Apa benar dia Ian.
Pria yg berada di depan Feeza adalah Alvian Dafandra. Alvian Dafandra yg kerap di sapa Ian merupakan warga indonesia namun lahir di Amerika serikat, Ian berdarah campuran Amerika-Indonesia. Ian merupakan pria tertampan kedua di SMP Harapan Bangsa. Feeza dan Ian berteman sejak SMP.
Ian disebut pria tertampan kedua karena yg pertama ada Ray. Ian pindah ke California bersama keluarganya sejak lulus SMP.
"Arrr lo udah tambah cantik banget,tambah pinter gak?"puji Ian.
"Ara tambah pintar kok,buktinya Ara lulus dengan peringkat pertama"ujar Feeza dengan bangga.
"Feeza, kok lo punya banyak nama?"ujar Fairuz dengan begonya.
"Ara itu diambil dari nama tengah Feeza, Feeza kiARA Fazaira" jelas Feeza pada Fairuz.
Karena sudah lama tidak bertemu Feeza mengajak Alvian untuk mengobrol di cafe yg ada di hotel yg ditempati Feeza. Sedangkan Fairuz lebih memilih untuk tidur di kamarnya.
***
Setelah berbicara cukup lama Ian pamit dan pergi meninggalkan cafe tersebut, tanpa disadari ada seseorang yg mengawasi mereka sejak awal. Seorang pria tampan yg beralis tebal yg menutupi sebagian wajahnya. Hanya terliht sorot mata dingin dan alis yg terangkat sebelah. Pria itu berjalan mendekati Feeza.
Uhuuukuhukk
"Ngapain disini?ngobrol sama siapa tadi?katanya capek mau istirahat"ujar seseorang yg dari tadi mengawasi Feeza yg tidak lain adalah Ray.
"Eh Ray, Feeza lagi mau ngopi,tadi itu ngobrol sama teman lama."jawab Feeza gugup. "Temen lama siapa?"tanya Ray dengan sorot mata curiga.
"Yah temen lama, Ray gak kenal"ucap Feeza. "Dari lo TK sampe Sekarang gue tau semua temen lo! Itu si bunglon itu kan"ujar Ray. "Iya Ray tadi gak sengaja ketemu di Lobby." Ujar Feeza dengan wajah ketakutan.
Karena Ray dan Ian adalah musuh bebuyutan. Mereka bermusuhan sejak SMP karena Ian sengaja membanting earphone milik Ray. Earphone itu adalah barang kesayangan Ray yg diberikan oleh sepupu kesayangannya yg sudah meninggal.
"Balik ke kamar lo,besok gue jemput"ujar Ray.
Feeza menuruti perintah Ray dan segera naik ke kamarnya yg berada di lantai 7.
***
Pagi hari pada pukul 9.30 Ray sudah berada di Lobby hotel yg ditempati Feeza,Agatha dan juga Fairuz.
Akhirnya Feeza,Agatha dan Fairuz turun. Mereka bersiap untuk pergi berkeliling California. Mereka berencana pergi melihat tulisan Hollywood.
Setelah perjalanan yg panjang mereka sampai ke tempat tujuan mereka.
"Fii, gue mau ngasih sesuatu ke lo"ujar Ray. Feeza mengerutkan keningnya "Ngasih apaan Ray,kan Feeza gak ulang tahun"ujar Feeza.
Ray mengeluarkan sebuah boneka berbentuk awan seperti yg Ray kirimkan pada Feeza saat di Jakarta.
Feeza tersenyum penuh kebahagiaan karena diberikan boneka oleh Ray.
"Fii, gue dan keluarga gue bakalan pergi ke Maldive buat liburan sekalian merayakan ulang tahun Andin"ujar Ray yg membuat Feeza terkejut,begitu juga Agatha dan Fairuz yg dari tadi asik berfoto sambil mendengarkan pembicaraan Feeza dan Ray.Fairuz terkejut "woy Ray,rencana kita di sini masih satu minggu lagi loh,kok tuan rumahnya pergi sih"protes Fairuz tidak terima.
Feeza merasa sedikit sedih,matanya memanas tapi dia berusaha menahan air matanya karena kecewa, mereka belum menghabiskan waktu liburan mereka tetapi Ray sudah akan pergi lagi.
***
Feeza langsung masuk ke kamarnya tanpa berkata apapun. Agatha segera masuk dan menyusulnya. Agatha mencoba menenangkan Feeza.
Drrrtdrrrt
Ponsel Feeza berdering, Feeza mengambil ponselnya yg berada di sampinya dan menyalakan layar ponsel dan tertulis nama Ray kaivan.
Feeza tidak ingin mengangkat telepon dari Ray dengan suara seraknya setelah menangis. Feeza meminta Agatha untuk mengangkat telepon Ray.
"Halo" ucap Ray di telepon
"Halo Ray, Feezanya udah tidur"
"Loudspeaker dong,gue tau dia belum tidur"
"Bentar" Agatha me louspeaker panggilan Ray.
"Fii gue tau lo belum tidur,gue minta maaf, gue tau lo kecewa,keluar sekarang gue tunggu di depan pintu kamar lo" ujar Ray yg kemudian memutuskan panggilannya.
***
Setelah Ray menunggu cukup lama,akhirnya Feeza keluar sambil menutupi wajahnya dengan bantal karena tidak ingin melihat wajah Feeza yg memerah setelah menangis.
Feeza terkejut ketika dia keluar dari kamarnya Ray langsung memeluknya dengan erat dan membisikkan sebuah kalimat kepadanya
aku takkan pergi kemanapun dengan siapapun jika bukan denganmu~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Again✅
Fiksi Remaja[COMPLETE] Mereka tumbuh besar bersama dan rasa itu tumbuh bersama mereka. Rasa itu, rasa yg berusaha mereka hindari, namun rasa itu datang dan menghantui mereka. Yaitu rasa CINTA Bersama dalam waktu yg sangat lama bisa menimbulkan rasa yg mendala...