I'm Coming

32 7 0
                                    

Hari sabtu, bulan juni, 2019. Telah genap satu tahun Ray pergi ke California.

***

Feeza,Agatha dan Fairuz sudah siap berangkat menuju bandara. Namun ada seorang kurir yg mengantarkan sebuah paket dan ketika Feeza membuka paket tersebut , dia terkejut dan air matanya jatuh.

Agatha dna Fairuz mengertukan kening dan penasaran apa isi paket tersebut yg membuat Feeza meneteskan air mata.

Ternyata isi paket tersebut adalah sebuah boneka berbentuk awan. Awan adalah kesukaan Feeza karena feeza merasa bahwa awan itu polos dan cerah.

Boneka awan itu diberikan oleh Ray karena tertera alamat pada bungkusan paket tersebut.

Untuk Feeza kiara Fazaira
              California


***


Feeza merasa senang akhirnya dia bisa bertemu dengan Ray yg sudah pergi selama satu tahun. Feeza memeluk erat boneka yg diberikan oleh Ray.

Saat Feeza,Agatha dan Fairuz selesai check out. Mereka langsung pergi menuju hotel.

Feeza sudah tau alamat tempat tinggal Ray dan keluarganya yg baru. Mereka pun beristirahat karena kecapean.

***


Suhu di California 11°. Feeza dan kedua temannya segera pergi ke alamat yg telah diberikan oleh ayah Ray ketika ayah Ray kembali untuk mengambil beberapa barang di rumah lama mereka.

"Fii ini benerkan alamatnya, berarti yg itu tuh"ujar Agatha sambil mengarahkan jarinya ke arah sebuat rumah mewah dengan cat biru langit.

"Iya bener kayaknya"ujar Feeza. Sambil menatapa ke arah seseorang yg mungkin tau siapa pemilik rumah itu.

"Excuse me"ujar feeza kepada seseorang yg sedang menyirami tanaman di rumah mewah tersebut.

"yes what is needed?"

"can I ask who is the name of the owner of this house?"

"the owner of this house is Mr. Ferdinand Kaivan"jawab si tukan kebun.

"Is the homeowner inside?"tanya feeza.

"Yes"

"I am the nephew of Mr. Ferdinand Kaivan"ujar feeza. "Can I come in"tambah feeza.

"Of course"

Sementara Feeza bertanya kepada tukang kebun. Fairuz si anak landak mematung sambil menatap Feeza dan mengagumi kemahiran Feeza dalam berbahasa inggris.

"Gat, itu si Feeza ada titisan dari albert Enstein kali yah"ucap Fairuz ngawur.

Agatha tidak merespon Fairuz dan langsung berjalan memasuki pagar besar yg sudah terbuka lebar.

Feeza merasa sedikit deg-degan karena sudah satu tahun tidak bertemu dengan Ray, dia bingung apa yg harus dia katakan terlebih dahulu

Halo ray kamu apa kabar, atau aku kangen sama kamu. Feeza terjebak dalam konflik batinnya sendiri.

Tiba-tiba pintu rumah Ray terbuka dan yg keluar adalah orang yg Feeza rindukan selama ini. Feeza tidak bergerak ataupun berkata apa apa dia hanya mematung saat melihat Ray yg sudah sedikit berubah. Bukan sifatnya yg berubah tapi gaya rambutnya.

Feeza terkejut ketika sosok Ray memeluk erat tubuhnya dan berkata "Lo nggak kangen sama gue?kok cuma diem gitu aja"ujar Ray.

Feeza membalas pelukan Ray dan berkata "Kalo gue gak kangen sama lo,gue gak disini sekarang"ujar Feeza.

"Kita kapan masuknya?"tanya Fairuz dengan wajah polos.

Ray mempersilahkan mereka bertiga masuk dan bercerita banyak hal satu sama lain.

***


Setelah berbincang cukup lama, mereka memutuskan untuk pergi ke pantai.

California adalah salah satu tempat syuting dalam drakor The heirs. Feeza sangat menyukai drakor ini terutama Lee Min Hoo.

"Ray gue mau ke pantai tempat Lee Min Hoo surfing"ujar Feeza. Ray hanya menganggukkan kepala mengiyakan permintaan Feeza.

Agatha pun sama dengan Feeza. Narsisnya keluar kalo udah berhubungan sama Lee Min Hoo.

"Fai tolong fotoin dong nih"ujar Agatha sambil menyodorkan ponselnya ke arah Fairuz.


***


Setelah selesai berfoto ria. Mereka berempat lapar dan memilih tempat makan sesuai keinginan Feeza. Feeza memilih sebuah Cafe tempat syuting film The heirs episode 2.

"Ray,ray fotoin gue dong"ujar Feeza.

"Lo sebenarnya kesini buat nemuin gue atau nostalgia sama Lee Min hoo sih"protes Ray.

"Iya iya maap yaudah pesan dulu makanannya"ujar Feeza yg masih sibuk berfoto.


***


Setelah kenyang Ray mengantar Feeza,Agatha,dan Fairuz kembali ke hotel mereka.

Feeza tidak sengaja menabrak seseorang karena terlalu sibuk memainkan ponselnya. Feeza menabrak seorang pria berkulit putih,tinggi,dan memiliki alis yg tebal. Feeza merasa familiar dengan wajah yg ada di depannya ini.

"Kok kayaknya gue kenal yah, tapi siapa?" Tanya Feeza kepada dirinta sendiri.

"Lo.. Ara bukan?"ucap pria yg tadi Feeza tabrak.

"Ara?jangan jangan lo Ian yah"ucap Feeza dengan yakin.



Thanks reader's

Jangan lupa vote dan comment :-)

Siapa sih ian itu?
Keep reading yah

Remember Again✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang