1

888 77 27
                                    

Dajia Hao!!

Saka is back.
Btw, akhirnya aku menyatukan dua pemain ini 💕💕
Yang lainnya bakal menyusul seiring berjalannya waktu, eak :v

Keep Support yaa

A
R
I
G
A
T
O
U

minasan, buat Votenya 👀






















Namaku adalah Jihan.
Hmm.. Walaupun aku ini seorang perempuan, tapi aku sangat menyukai olahraga yang diminati oleh anak laki laki. Misalnya sepak bola.

Aku menyukai sepak bola dikarenakan dulu ketika aku masih kecil, aku selalu menemani temanku berlatih. Selalu menyemangatinya, memberikannya yel yel yang kuciptakan sendiri.

Yaa.. Aku hanya suka menonton pertandingan sepak bola, karena jika harus memainkannya aku tidak bisa.

Oh ya, soal temanku itu. Kini kami sudah tidak tinggal berdekatan lagi.
Papaku dipindah tugaskan di Bali.
Sedangkan rumah lamaku berada di Jakarta.

Kami dulu sangat dekat, bahkan terlihat seperti permen karet yang menempel dibawah meja. Itu dikarenakan dia adalah orang yang tidak mudah dekat dengan orang lain.

Ya.. Tapi itu dulu. Sekitar 6 tahun yang lalu.

Aku tidak tahu kalau sekarang dia akan berubah seperti ini. Dia sekarang juga tidak pernah membalas pesanku.

Jika diingat ingat, dulu ketika dia memposting sesuatu maka aku akan menjadi orang pertama yang berkomentar dan langsung dibalas olehnya. Namun kini sudah tidak. Karena komentarku selalu tenggelam oleh komentar komentar dari orang lain.

Aku maklumi hal itu.
Karena kini aku tahu dia sudah menjadi bagian dari Tim Nasional sepak bola Indonesia.
Pasti dia memiliki banyak fans diluar sana.

Jujur saja, awalnya aku tidak terlalu memperhatikan Bio yang terdapat pada sosial medianya. Namun, karena aku ingin kembali mengenang memori ketika aku masih bermain dengannya, aku dibuat terkejut dengan statusnya kini.
Dia sudah memiliki seorang kekasih.

Bahkan aku sudah tidak melihat lagi postingannya 6 tahun yang lalu ketika aku dirangkul olehnya.

Dia kini hanya menyisakan beberapa postingan ketika berlatih dan berkumpul dengan teman barunya.

Aku kecewa dan marah.
Apa dia benar benar telah melupakanku?
Dan menghapus semua kenangan tentangku?

Mengapa rasanya sangat sesakit ini?
Apa aku salah menganggapnya lebih dari seorang teman?
Tch.. Bahkan sekarang dia telah memiliki seorang kekasih.










..












Hari hari yang ku lalui hanyalah belajar dan belajar. Aku tidak terlalu banyak memiliki teman disini.

Selain belajar, rutinitasku yang lainnya adalah menstalk akun sosial medianya.

Kabar Tim Nasional sepak bola Indonesia menjuarai turnamen AFF 2019 telah menyebar begitu cepat.

Rasanya aku ingin sekali memberi selamat padanya. Tapi setelah kupikir pikir, untuk apa mengucapkannya.
Toh pasti DM ataupun Komentarku tidak akan pernah tersentuh olehnya.

Aku curiga.
Apakah akun sosial medianya telah dipegang oleh kekasihnya?
Ah sudahlah.. Itu bukan urusanku.

Tok.. Tok.. Tok..

Itu pasti mama.
Aku harus pura pura tidur, agar ia tidak marah padaku.

*-
Jihan memejamkan kedua matanya sambil memeluk guling sematawayangnya.

Pintu kamar terbuka, mama Jihan melangkahkan kakinya untuk masuk dan mendekati ranjang anaknya.

"Ji.. Jihan.. Bangun sebentar nak"

Jihan berpura pura menggeliat untuk melengkapi sandiwaranya.

"huwaam.. Ada apa Ma? Jihan masih ngantuk Ma"

"astaga.. Ini kan masih jam 8 malam"

"Jihan capek banget Ma, tadi ada matapelajaran tambahan"

"Mama mau bilang. Kalau perusahan tempat Papa kamu bekerja telah mengalami kebangkrutan hampir 80 persen"

Jihan memposisikan dirinya untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjangnya.

"terus Papa gimana ?"

"beruntung 2 hari sebelumnya, perusahaan lamanya telah memintanya untuk kembali bergabung dengan cabang yang di Jakarta"

"Jakarta?"

"iya sayang. Kenapa? Ada apa dengan ekspresi wajah kamu? Kamu terlihat tidak senang ya?"

Jihan bingung harus merasa senang atau tidak. Karena dengan kembalinya ia ke Jakarta nanti, pasti ia akan bertemu dengan sahabat lamanya itu.

"kita akan tinggal di rumah yang lama, Papa sudah meminta orang untuk membersihkannya. Dan besok kita harus mengambil penerbangan yang paling pagi"

"kenapa harus besok?"

"semakin cepat semakin baik sayang. Apa kamu tidak merindukan sahabat lamamu itu? Mama yakin, Luthfi juga pasti sangat merindukanmu"














..











Sesampainya di bandara Soeta, mereka telah disambut oleh mobil penjemput.

Disepanjang perjalanan menuju rumah lamanya, Jihan hanya tertidur sambil mendengarkan musik.

Banyak yang Jihan pikirkan sewaktu dipesawat tadi. Ia berpikir apakah Luthfi akan bersikap acuh padanya?
Huft.. Bahkan semalaman ia tidak bisa tidur sama sekali.

Mengapa semuanya berjalan sangat tidak terduga seperti ini?
Jihan belum siap untuk semua ini.











..












Sesampainya di rumah lama mereka.
Mereka terlihat begitu takjub. Karena disini sudah banyak yang berubah.
6 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

Rumah Jihan dan Luthfi hanya terpisahkan oleh jalanan kompleks, atau lebih tepatnya rumah mereka saling berhadapan satu sama lain.

Ketika Jihan memperhatikan rumah Luthfi, disana terlihat begitu sepi. Mungkin seisi rumah sedang melakukan aktifitasnya masing masing.

Jihan kini hanya berbaring diatas ranjangnya sambil memainkan ponselnya. Lagi lagi berita yang muncul adalah soal kemenangan Tim Nasional sepak bola Indonesia.

"Andai gua punya temen yang baiiikk, terus baiiik, terus baiiiiiikk. Pasti gua ngga bakal kayak gini"

"ya Tuhaaaan. Kirimkan aku teman yang Baiikkk. Jangan kayak Luthfiii"

Kedebuk!

Ponsel Jihan jatuh ke lantai, dan dengan segera ia kembali mengambilnya.

Dan setelahnya ia melihat kearah jendela, disana terlihat Luthfi baru saja pulang menggunakan mobilnya.
Tapi ia tidak sendiri, ia ditemani oleh seorang perempuan.

Luthfi menggandeng tangan perempuan itu dan menuju rumahnya. Didepan pintu rumah sudah terdapat sang mama.
Luthfi dan perempuan itu secara bergantian mencium tangan mama Luthfi.

"gua kangen lu Luthfi. Lu masih sama seperti dulu" gumam Jihan dibalik jendela kamarnya.





Love Sick - M. Iqbal Ft M. LuthfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang