4

427 67 20
                                    

Dajia Hao!

Thanks buat yang uda Vote.
Rajin nyemangati.
Walaupun cuma kata 'semangat'
Saka uda sangat SEMANGAT kok :)









A
R
I
G
A
T
O
U

minasan!

Masih masih masih berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.



















Okay. Sepertinya sikapnya memang seperti ini.
Dia menyenangkan.

"Gua kira disini ngga ada orang, eh taunya ada lu" ucapku.

"Aku selalu disini sewaktu jam istirahat"

"kenapa ngga ikutan main sepakbola disana?" aku menunjuk kearah lapangan sepakbola dibawah sana yang telah dipenuhi oleh para murid.

"sepak bola ya? Eumm.. Aku sekarang setiap dengar kata sepak bola atau liat pertandingan sepak bola pasti ngerasa kesal"

"kenapa?"

"seharusnya aku ikut bertanding, seharusnya aku juga bagian dari Timnas"

Aku melihat raut wajah Iqbal berubah menjadi kesal. Ya walaupun kesal, dia masih terlihat imut dimataku.

"gara gara sepak bola, aku harus menjalani operasi karena cedera parah"

"serius???"

"Aku ngga tau, dia ngelakuin itu karena sengaja atau ngga. Yang pasti aku selalu kesal kalau mengingatnya"

"Gua tau gua tau, pasti ada yang buat lu cederakan? Biar lu ngga bisa jadi Timnas? Siapa orang itu? Anak dari daerah mana?" tanyaku.

"Luthfi. Kamu tau Luthfi? Dia yang buat aku jadi ngga bisa ngebela Timnas"

Aku terdiam seketika.
Jadi Luthfi yang melakukan semua ini padanya?
Aku tahu, Luthfi memang ingin menjadi pemain Tim Nasional. Tapi apakah dia benar benar melakukan ini pada sesama temannya?

"Kamu pasti tau dia, warna nametag kamu sama seperti nametag kelas dua belas IPA 1" lanjutnya.

"iya, gua tau dia"

Iqbal mengelus puncak kepalaku. Sontak saja aku menjadi kaget atas perlakuannya itu.

"kenapa jadi kamu yang merasa bersalah gitu? Kan yang ngelakuinnya Luthfi, bukan kamu. Lagi pula itu uda berlalu"

"jadi sekarang lu ngga main bola lagi?"

"main kok. Tapi semenjak kejadian itu, mamaku jadi kurang respect sama olahraga yang aku suka ini"

"hm.. Okay. Tetap semangat ya! Pasti ada jalan kok. Mana tau nanti kamu kalau uda bener bener sembuh total, bisa jadi pemain Timnas"

"gitu ya?" balasnya dengan nada meledek.

Ck menyebalkan.
Kukira dia anak baik baik.
Anak laki laki tetaplah anak laki laki.





..







Aku kembali kekelas ketika bel sudah berbunyi.
Aku tidak tahu alasan apa yang membuat seisi kelas menatap kearahku.
Aku tidak peduli dan segera menuju ketempat dudukku.

"Ji. Lu kenapa bisa pake dua almamater?" tanya Fio.

Aaaa.. Jadi ini alasannya!
Karena aku memakai dua almamater.

Love Sick - M. Iqbal Ft M. LuthfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang