6

407 65 3
                                    

Dajia Hao!

Thanks selalu buat yang rajin Vote.
Yang katanya nungguin cerita ini juga thanks dong 😂










A
R
I
G
A
T
O
U

minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.


















Sepeninggalnya Iqbal tadi, kini aku dan Luthfi tidak ada yang membuka suara.
Aku tahu ia sedang memperhatikanku saat ini.
Namun aku sebisa mungkin untuk tetap fokus pada tugas yang kukerjakan agar cepat selesai.

"jangan terlalu dekat dengannya" ucap Luthfi memecah keheningan.

Aku menelan salivaku dan mengabaikan ucapannya.
Seharusnya aku yang tidak terlalu dekat denganmu saat ini.
Maksudku, lihatlah sekelilingku. Mereka semua sedang memperhatikanku dan Luthfi.

Apa begini rasanya dekat dengan pemain Tim Nasional?

"kenapa lu jadi sering mimisan?"  lanjutnya.

"ntahlah" balasku seraya mengendikan bahuku.

Aku tahu, Luthfi sangat tidak menyukai jawaban itu.
Dulu ia bisa sangat kesal jika aku menjawab pertanyaannya dengan kata itu.
Tapi untuk sekarang, aku sudah tidak memperdulikannya.

Kami mengerjakan tugas kelompok ini secara Individu, bahkan aku lebih banyak diam jika ia sedang bertanya padaku.

Waktu terus bergulir begitu cepat.
Dan.. Ah! Apakah Iqbal masih menungguku?
Buru buru aku merapikan semua bukuku.

"gua pulang" ucapku singkat, dan berlalu pergi begitu saja tanpa mendengar jawabannya.







..







Lagi lagi Iqbal mengantarkanku pulang.
Jika dilihat lihat. Dia semakin tampan dan manis.

Dia juga baik dan perhatian.
Walaupun terkadang ia bisa bersikap cuek dan sedikit jahil mungkin?

"ngga ditawari buat mampir nih?" tanyanya.

"kirain ngga mau mampir. Yauda ayo masuk"

Aku mengajaknya masuk kerumahku.
Dia begitu penurut dan berjalan dibelakangku.
Ah.. Tingkahnya seperti anak kecil ya Tuhan.

"Temannya Jihan ya?" ckck.. Mama ini, sudah tahu kenapa harus nanya? Kan seragam kami sama, berarti kami ini berada di sekolah yang sama.

"iya Tante. Aku Iqbal"

"yauda, Tante buatkan minum dulu ya"

"jangan Tante, jangan repot repot"

"astaga. Ngga repot kok, yauda Jihan ajak Iqbal duduk ya"

"iya Ma" balasku kemudian menarik tas Iqbal.

Kami duduk diruang tamu sambil menonton televisi.
Tidak ada siaran yang menyenangkan. Hingga aku merasa pegal karena harus menggonta ganti channel.

"stoop!! Ini aja"

Aku sedikit terlonjak kaget.
Aish.. Dia ini kenapa harus membuatku terkejut? Huft..

Channel nya terhenti di siaran sepakbola.
Ini liga Inggris. Sepertinya.

"suka club apa?" tanyaku padanya.

Love Sick - M. Iqbal Ft M. LuthfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang