Bab VI - malam yang dingin

34 2 0
                                    

Ketika kekuatan immortal
terbentuk
Orang terpilih akan
menerimanya
Dan menghancurkan
Kutuk kegelapan

***

Malam hari adalah hari yang dingin, begitu pula yang di alami oleh Amar dan Lise.

Mereka berdua bermalam untuk penyanggupi permintaan sang raja. Awalnya mereka berniat menolak, tetapi tatapan memelas sang putri raja membuat mereka tidak tega dan memilih menuruti permintaan sang raja.

Kerajaan Aliansi adalah tempat dimana mereka berada sekarang. Kerajaan itu terletak di daerah dataran tinggi sehingga suhu pada malam hari merupakan suhu terdingin yang mereka pernah rasakan.

"Lise, apa kau merasakan hal aneh di sekitar daerah ini?" tanya Amar membuka perbicaraan dengan adiknya ketika berada di halaman kerajaan.

"Kakak merasakannya? Lise rasa ini lebih cocok di bilang energi kebencian karena energi ini sangat lemah keberadaannya, tetapi juga sangat kuat auranya." Lise menggosokkan kedua tangannya, mencari kehangatan meskipun telah memakai jaket yang tebal.

"Dan satu lagi sepertinya ada yang mengikuti kita diam-diam," kata Lise lagi sembari menatap tajam pohon yang diyakininya sebagai tempat orang itu bersembunyi.

"Sepertinya hal itu tidak perlu kita lakukan karena orang itu akan datang sendiri ke kita." Amar mengambil batu kecil di tanah lalu melemparnya dengan melapisi sedikit energi mengenai pohon itu.

"Biar Lise yang melakukan, kak, Lise yakin orang itu pasti akan keluar sebentar lagi." Lise mengambil batu yang ada disampingnya juga dan bersiap melempar. Mengambil posisi untuk melempar dan sebuah suara terdengar dari dalam hutan membuat ia membatalkan niatnya dan tersenyum.

"Jangan dilempar, okey. Sepertinya aku ketahuan," ucap seorang perempuan yang keluar dari dalam hutan.

"Sepertinya kalian hebat juga bisa mengetahui keberadaanku setelah kuhilangkan aura energiku," kata perempuan itu lagi sembari membersihkan pakaiannya dari kotoran yang dibuat oleh anak lelaki di depannya.

"Jadi apa yang kalian lakukan malam begini?" tanyanya lagi.

"Kalau kubilang untuk berjalan-jalan di hutan apa kau akan percaya?" Amar mengangkat bahu dan tangannya sembari mengatakan itu.

"Tentu saja aku akan percaya, jika kalian yang mengatakannya," kata Aloysius dengan percaya diri.

"Kalau begitu, kami akan memasuki hutan untuk energi yang tidak bersahabat ini." Amar mengatakannya dengan tak acuh meskipun mengetahui siapa lawan bicaranya.

"Aku ikut. Meskipun aku tidak mengetahui apa yang kalian cari, tetapi aku akan menemani kalian sebagai pengawalan dari pihak kerajaan."

"Ikut saja, aku tidak perduli. Jangan mati jika menemukan musuh yang kuat-kuat. Energi ini bukan energi sembarangan, mungkin bisa dikatakan energi kegelapan."

"Kalian tahu? Aku sudah merasakan berbagai energi, tetapi baru kali ini aku mendengar seorang manusia biasa apalagi anak-anak bisa merasakan energi kegelapan yang pastinya auranya sangat kecil."

"Itu karena indra perasa kakak yang kurang diasah," timpal Lise tiba-tiba.

"Mungkin itu ada benarnya setida-" perkataan perempuan itu di potong oleh Amar.

(hiatus) prince and princess light bearer of peace(remake)#1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang