(hiatus) prince and princess light bearer of peace(remake)#1

Bab XII - Kebangkitan

*Kalau menemukan typo eyd, tanda baca dll jangan lupa untuk memberitahu author yaks*
Selamat membaca😊😊
.
.
.

Takdir yang telah tetapkan
Akan tetap berjalan
Hanya anak-anak terpilih
Yang dapat mengubah takdir

***

Ruangan latihan kerajaan dipenuhi suara teriakan seseorang. Perempuan dalam ruangan itu yang sedang mengayunkan pedang seakan sedang melawan musuh dan sesekali menebas-nebas dengan energinya.

Perempuan itu mengelap keringatnya yang sudah bercucuran membasahi baju latihannya dengan handuk. Ia melihat pedang besi yang tampaknya telah usang akibat latihannya tadi.

Perempuan itu yang tidak lain adalah Aloysius menatap dengan belas kasihan pedang latihannya. Sangat jarang pedang itu langsung rusak dalam sekali latihan. Terlebih lagi ia merasa lebih kelelahan daripada latihan-latihan sebelumnya.

Aloysius teringat akan kemampuan dari kedua anak itu bahkan dengan latihannya yang rutin kemampuannya tidak bisa menyaingi kemampuan mereka.

Sesekali Aloysius menghela napas sebelum berjalan ke sebuah benda besar berbentuk lingkaran yang telah berkarat di sudut ruangan yang dalamnya terdapat banyak pedang usang dan meletakkan pedang itu. Ia berjalan menuju pintu di ruangan itu dan keluar dari ruang latihan menuju kamarnya.

Aloysius yang telah berada di kamarnya, tepatnya kamar mandinya lalu membuka baju latihannya dan menggantungnya. Ia melihat bekas memar di lengan tangannya dan kakinya. Ia menahan rasa perih ketika ia membasuh badan demgan air dan mengenai lukanya, faktanya ia memang jatuh beberapa kali akibat tidak tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Setelah selesai, dengan segera ia keluar dari kamar mandi dan berjalan ke suatu meja panjang dan mengambil kain putih lalu membalut luka memar itu lalu memakai gaun panjangnya.

Selama dua hari Aloysius melakukan hal itu. Kain perbannya pun sudah pertambah jumlahnya di kaki dan lengan tangannya, tetapi tidak ada yang tahu sebab ia menutupinya dibalik pakaian.

Tepat di hari kedua itu, ia sengaja melakukan kegiatannya itu guna mengindari acara kerajaan yang baginya tidak terlalu penting. Dari kaca panjang di lantai dua, ia dapat melihat acara berjalan lancar, tetapi sesaat kemudian acara bahagia itu berubah menjadi mematikan dimana anak kecil itu harus melawan pasukan kegelapan.

Hatinya tergerak belas kasihan tepat saat anak kecil itu terlihat kesulitan dan Aloysius dapat merasakan adanya tekanan energi yang dahsyat disusul oleh getaran yang ia rasakan dan menguncang seluruh istana.

Lalu matanya melihat dari sudut jalan lain seorang dengan pedang besar. Ada perbedaan yang ia rasakan, sekarang ia merasa lebih peka dengan tekanan energi disekitarnya dan orang yang membawa pedang itu terasa sangat berat.

Kejadian itu pun berlanjut hingga sekarang ia yang bertarung bersama anak perempuan itu. Tekanan energi dari sosok hitam bertanduk yang memegang pedang itu sangat besar, tetapi jika hasil latihannya tidak ia gunakan apa gunanya latihan berat itu.

Aloysius mengalirkan energinya ke pedang yang digenggamnya dan merasakan energinya yang diserap oleh pedang yang haus akan energi itu. Ia terkejut, tetapi tetap berusaha fokus. Ia berusaha menahan pedang yang kini terasa berat dengan energinya, tetapi secara tiba-tiba tekanan energi lawannya yang menekan pedangnya seperti tidak terasa lagi dan dirinya merasakan seperti pedang itu menyatu dengan dirinya. Ia menggerakan pedangnya perlahan hingga berada dibawah pedang lawannya dan mendorong ke atas dengan lontaran energi yang kuat.

Aloysius menyadari satu hal, pedang itu berusaha menyesuaikan energinya dengan pemiliknya. Semakin lama pedang itu menjadi ringan kembali, tetapi ia menyadari jika energinya juga termakan lebih banyak daripada biasanya. Ia mendorong pedang lawannya ke atas dan makhluk hitam bertanduk itu berusaha melepaskan diri dari jeratan dirinya, tetapi ia tidak berniat untuk melepaskan lawannya. Ketika pedang lawannya terlepas seperti ingin meloncat mundur, ia mengkombinasikan pedang itu dengan serangan angin sehingga secara tiba-tiba pedang itu dilapisi pusaran angin dan simbol rune dari pedang itu menyala.