Bab XIV-harapan

12 0 0
                                    

Kalau menemukan typo eyd, tanda baca, dll jangan lupa untuk memberitahu author yaks*
Selamat membaca😊😊
.
.
.

Kekuatan besar
Membutuhkan pengendalian
Orang yang tidak mampu
Akan kalah dalam prosesnya

***

Sinar senja matahari menembus sela-sela pepohonan di hutan yang bergoyang-goyang. Beberapa dedaunan beterbangan mengikuti angin. Pemandangan yang sempurna untuk menikmati sore hari.

Di sana, tepatnya ruangan yang memiliki jendela kaca, yang memperlihatkan sisi hutan yang indah sekaligus menyeramkan terdapat seorang anak lelaki yang terbaring malas di kasurnya. Anak itu sedang menikmati waktu kesendiriannya diikuti dengan pikiran-pikiran yang menganggunya.

Amar terbaring malas dikasurnya dengan posisi terlentang, bantal menjadi pijakan kepalanya dan guling menjadi pijakan kakinya. meskipun baru saja berlalu tiga jam setelah pelatihan itu yang sebenarnya tidak membuatnya lelah, Ia memilih untuk menenangkan pikirannya.

Amar tidak melupakan satu pun agendanya, ia ingat janji untuk pergi ke tempat tambang titanium masih belum ditagihnya kepada sang putri. Ia sedang sibuk bergelut dengan pikirannya untuk memutuskan jalan terbaik kepada adiknya.

Amar mengetahui energi kegelapan akan membawa mangsanya kepada keputusaan. Seberapa besar pun usaha untuk menutupi energi itu yang dibutuhkan pengendalian yang benar. Pikirannya melayang ke beberapa kadidat orang yang layak ia kunjungi, tetapi jika melihat situasi dan tempatnya sekarang yang paling tepat raja George Heolstor William yang menguasai energi kegelapan.

Letak kerajaan Agare yang berdekatan dengan kerajaan Blaire dan bahaya yang mendekati kerajaan tersebut dapat ia manfaatkan. Tidak hanya itu, ia dapat merasakan ada kumpulan energi aneh yang meskipun sudah dibasmi masih terus berkembang.

Amar memiringkan badannya menghadap ke jendela berhubung posisi kasur Amar berada di dekat jendela. Ia dapat melihat adanya hawa hawa hitam yang mengelilingi hutan, tetapi untuk sekarang masih dalam batas wajar. Jika terus berkembang kedua kerajaan akan ikut terlalap kegelapan itu cepat ataupun lambat.

Di saat amar sibuk dengan pikirannya ia merasakan adanya sentuhan di kasurnya, tidak perlu ia melihat, ia sudah tahu siapa yang duduk di sisi terluar kasurnya.

Amar merasakan adanya guncangan batin yang alami adiknya. Meskipun ia sudah tahu alasannya tidak ada salahnya ia memastikannya. "Ada hal apa yang mengganggumu, Lise?" tanyanya.

Perempuan yang duduk di kasur kakaknya tidak menjawab, tetap pada ekspresi murungnya dan menundukkan kepalanya. Ia ingin mengatatakan persoalan kekuatannya, tetapi topik itu menjadi hal yang sensitive untuk di bahas, untuk sekarang.

Amar terdiam beberapa saat membiarkan waktu menenangkan pikiran mereka. Ia mengerti hal ini sangat menjadi pukulan keras bagi adiknya karena menyembunyikan fakta seberbahaya itu. "Apakah ada hubungannya dengan perihal kekuatanmu itu?" tanyanya.

Amar menunggu adiknya untuk menjawab, tetapi tidak mendapatkan jawaban, ia tahu jika adiknya sangat menyesal sekarang. Ia menghela napasnya, bangkit dari posisinya menjadi duduk dan mengelus kepala adiknya.

Amar mengelus dengan pelan memberi ketenangan kepada adiknya. "Tidak perlu takut, kakak tidak marah. Jangan kuatir pasti ada jalan untuk mengatasi kekuatanmu itu," katanya.

Lise meremas gaun yang masih dipakainya, kepalanya tetap menunduk dan mengelengkannya. "Tidak, kak. Semakin hari kekuatan ini semakin berkembang. Menahan kekuatan seperi ini terus menerus sangat menyakitkan, jelasnya"

Amar melentangkan tangannya dan mendorong kepala adiknya jatuh ke pundaknya. "Kau tahu lise, akhir-akhir ini kakak menerima kekuatan yang amat besar, bahkan kekuatan itu rasanya menolak tubuh kakak," katanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(hiatus) prince and princess light bearer of peace(remake)#1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang