Bab VIII - misteri yang terungkap

29 3 0
                                    

*Kalau menemukan typo eyd, tanda baca dll jangan lupa untuk memberitahu author yaks*

Selamat membaca😊😊
.
.
.

Kekuatan yang terlalu
Besar akan mendatangkan
Kehancuran.
Hanya orang terpilih
Yang dapat mengendalikannya.

***

Amar berjalan berputar-putar memikirkan langkah apa yang sang raja akan ambil setelah mengetahui kejadian sebenarnya.

Beberapa saat sebelumnya

"Kau kemana saja semalam, Aloysius?"

Aloysius terdiam seribu bahasa. Peraturan kerajaan adalah hal yang mutlak untuk dipatuhi sekalipun engkau anak raja ataupun bukan. Ia tahu konsekuensi dari tindakannya.

"Ayah bertanya, kemana saja kau semalam?" tanya raja Arthur lagi.

Aloysius ingin menjawab, tetapi sudah pasti ayahnya tidak akan percaya akan perkataannya. Memberitahu hal yang ia lihat semalam hanya akan membuat ayahnya tambah marah.

Aloysius hendak menjawab setelah memikirkan alasan yang bagus, tetapi Amar langsung berkata. "Aloysius, ikut bersama kami ke dalam hutan. Katanya, dia tidak bisa tidur dan mencari udara segar lalu secara tidak sengaja bertemu dengan kami," katanya.

Aloysius tidak menduga anak lelaki itu akan melindunginya. Ia merasa seperti ada ikatan yang terjalin melihat keperdulian anak itu, tetapi ia tidak dapat mengetahui ikatan apa itu.

Raja arthur menundukkan kepalanya sambil memegang keningnya dengan tangannya. "Tidak ada aturan yang dapat mengikat kalian, aku tahu itu dari paman kalian. Jadi mengapa kalian keluar malam-malam?" tanya raja Arthur, masih dengan nada dingin.

Amar tidak takut ataupun terkejut. Awalnya memang menakutkan nada suara milik raja Arthur, tetapi lama-kelamaan ia mulai terbiasa, seperti sekarang ini.

Amar baru akan membuka mulutnya, tetapi sebuah suara menghentikannya. "Kami sedang menelusuri jejak kegelapan yang menginvasi permukaan bumi. Jejak itu terasa sangat sesak di wilayah kerajaan ini."

***

Lise memejamkan matanya lalu membukanya kembali sembari menarik napas dan melepaskannya. "Jadi langkah apa yang akan kita ambil?" tanyanya.

"Entahlah, kakak juga tidak bisa memikirkan apapun. Jika saja ada paman kita akan sesusah ini untuk memikirkan jawaban apa yang akan kita berikan," balas Amar. Ia terduduk di matras sembari tanpa semangat.

Lise yang juga berada di samping kakaknya juga ikut kehilangan semangat. "Jika ada yang bisa kita lakukan," keluhnya.

Amar tiba-tiba mendapat semua sebuah ide, semangatnya berangsur-ansur kembali naik. Ia menyeringai. "Memang ada."

Lise mengernyit dan memandang kakaknya bingung. Terkadang ia berpikir ia yang terlalu banyak berpikir atau kakaknya yang terlalu aneh dan sinting.

"Jika raja Arthur telah mengetahuinya, maka tidak ada salahnya kita membongkar segalanya. Ingat kita bukan anak polos yang tidak mengerti isi dunia, merekalah yang terlalu polos," kata Amar lagi.

Lise memahami pikiran kakaknya, mereka sudah hidup bersama sejak kecil dan selalu mengikutinya. Ia tidak memberi respon apa apa, tetapi terdapat rasa gelisah yang mulai terobati. "Jadi, kakak yakin mereka akan mempercayai kita?" tanyanya.

(hiatus) prince and princess light bearer of peace(remake)#1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang