Bab 10 baper

46 11 1
                                    

happy reading

●●●●●●●●

Semenjak samudra mengatakan hal itu,  sekarang ia mulai membuka jati dirinya dan tidak sedingin seperti dulu.
Naura juga sekarang lebih dekat dengan samudra, kadang juga samudra sering mengingatkan naura agar jangan telat makan.

Perhatian kecil samudra untuk naura membuat naura senang, walau samudra memberikan perhatian itu hanya sebatas untuk teman.

Siang ini ketika jam pelajaran sedang kosong samudra menghabiskan waktunya untuk bermain basket, terik matahari membuat samudra lebih banyak mengeluarkan keringat, cucuran air keringat terkena rambut samudra menjadi basah membuat ketampanan samudra berkali kali lipat.

Siswi yang berlalu lalang melewati lapangan basket banyak yang berdiam diri untuk sekedar melihat samudra yang sedang bermain basket, mereka pikir sudah lama mereka tidak pernah melihat samudra seperti ini.

Ketika naura dan nessa sedang menuju ke kantin tak sengaja naura melihat samudra yang sedang mendrible bolanya dan memasukkan nya ke ring basket, naura langsung berlari ke arah kantin untuk membeli minuman padahal nessa berteriak pada naura karna naura meninggalkannya.

Ternyata naura membeli minuman hanya untuk samudra, naura kembali ke lapangan basket dan mendekati samudra yang sedang duduk istirahat di pinggiran lapangan.

" nih, minum buat lo! " ucap naura sambil menyodorkan minuman untuk samudra dan duduk di sebelah samudra.

" thank! " jawab samudra dan mengambil minuman yang di berikan oleh naura.

" tumben lo main basket, saat jam pelajaran masih berlangsung? " tanya naura pada samudra karna naura tidak pernah melihat samudra bermain basket ketika masih ada jam pelajaran, naura selalu melihat samudra ketika jam ekskul nya sedang berlangsung, maklum secret admirer jadi apapun yang samudra lakukan di sekolah naura selalu tahu, beda halnya ketika samudra di luar sekolah.

" lagi kepengen aja! " jawab samudra ketika ia sedang menengguk minuman yang di berikan naura.

" kantin yuk! Gue laper! " ajak samudra dan langsung menggenggam tangan naura dan membawa nya ke kantin.

Naura tersentak kaget karna samudra tiba tiba menggenggam tangan nya, jantung naura tidak bisa terkontrol sejak tadi sangat berdetak kencang seperti alunan melody.

Sesampai nya di kantin samudra masih enggan melepaskan tangan nya dari tangan naura.

" sorry! " samudra tersadar bahwa tangan nya masih menggenggam tangan naura, ia langsung melepas genggamannya.

" gak apa-apa! " jawab naura, naura agak sedikit kesal karna samudra melepaskan genggamannya tapi dia tidak punya hak karna naura juga bukan pacarnya.

" lo tunggu di sini, gue mau mesen dulu! " samudra langsung meninggalkan naura untuk memesan makanannya..

Tak lama samudra kembali dan membawa dua mangkuk bakso dan dua es teh, samudra langsung meletakkan makanannya di meja kantin.

Samudra memberikan mangkuk bakso yang satunya ke pada naura ,padahal naura tidak memesan apa apa tadi.

" kenapa di kasih ke gue, kan ini pesanan lo? " tanya naura karna samudra meletakan mangkuk yang berisi bakso di hadapanya.

" buat lo! " jawab samudra dan langsung melahap baksonya.

" gue kan gak mesen! " bingung naura.

" makan aja sih! Cerewet! " geram samudra karna sendari naura selalu bertanya.

Naura langsung melahap baksonya ketika samudra sudah berbicara seperti itu.

Samudra menghabiskan makananya dengan diam, sesakali naura memandangi wajah samudra, yang di pandanginya pun ternyata tau kalau naura tak henti hentinya memandangi wajah nya.

memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang