Bab 22 terkejut

41 5 0
                                    

jangan lupa sebelum baca voment nya dulu ya..

●●●●●

kringgg....kringgg....kringggg....
bell pulang sekolah sudah berbunyi samudra langsung buru buru keluar kelas dan menuju parkiran,tiba-tiba ketika di koridor ada yang memanggil nama samudra dari belakang lantas samudra langsung membalikkan badannya ke belakang.

ternyata yang memanggil nya itu bella

" samudra tunggu " bella langsung berlari menuju samudra.

" ada apa? " tanya samudra langsung ketika bella sudah ada di hadapannya.

" gue nebeng dong, soalnya gak ada yang jemput " bella memelaskan muka nya.

" gak bisa! gue ada urusan " tolak samudra.

" rumah gue deket ini gak bakalan lama "

" kalau deket jalan aja atau naik angkot ke "

" gue kan gak biasa "

" ya sekarang biasa in kalau gak biasa " samudra langsung meninggalkan bella.

bella tercengang apa sesusah itukah ia mendekati samudra padahal ia sudah susah payah mencari cara untuk bisa lebih dekat dengan samudra bahkan awalnya bella tidak sekelas dengan samudra, sampai-sampai bella memohon pada pihak sekolah supaya dirinya bisa sekelas dengan samudra.

pokoknya gue harus bisa dapetin lo batin bella.

saat ini samudra sudah berada di ruangan naura kebetulan ketika samudra datang di ruangan ini sedang ada bunda nya sedang menjenguk naura dan mama naura tetapi sekarang bundanya sudah pamit pulang dan mama nya naura pun pamit pulang dulu.

saat ini samudra sudah mendudukan bokong nya di kursi yang dekat dengan naura,ini sudah 2 hari naura berbaring lemah saat ini tapi tidak ada tanda-tanda kalau naura akan siuman.

samudra sangat khawatir pada keadaan naura saat ini, apa yang harus dilakukan samudra saat ini supaya naura nya bangun 'nauranya' ya mulai sekarang naura adalah bagian dari hidup samudra, samudra tidak mau kehilangan nauranya.

samudra menatap lembut wajah naura, membelai naura dan mencium kening naura.
" ra, bangun dong gue kangen banget sama lo" 'kangen' samudra merasa jauh lebih kangen dari kata kangen, samudra kangen seyum naura,samudra kangen wajah polos naura, pokoknya samudra kangen segala tingkah naura.

" gue bakal nunggu lo di sini sampai lo bangun ra,gue gak akan ninggalin lo" janji samudra.

samudra duduk termenung, perutnya pun mulai mengeluarkan suara,samudra lapar karena perutnya belum di masukan nasi sedikit pun tadi pagi ia tidak sarapan karena takut kesiangan ke sekolah dan pas istirahat pun samudra malas ke kantin untuk sekedar mengisi perutnya jadilah ia sekarang kelaparan, mungkin kalau samudra meninggalkan naura sebentar untuk membeli makanan tidak apa-apa pikir samudra.

" ra, gue ke luar dulu ya mau beli makanan dulu soalnya gue laper " tanya samudra pada naura walaupun naura tidak akan menjawabnya.

samudra langsung meninggalkan ruangan naura menuju kantin yang ada di rumah sakit tersebut.

tak lama sepeninggalan samudra tiba-tiba seorang lelaki memasuki ruangan naura, lelaki itu langsung mendekati naura dan membalai rambut naura halus.

" ra, maafin gue, gue gak tau kalau bakal kaya gini " yap dia rafka selama ini rafka baru melihat kondisi naura seperti ini, karena setelah naura meninggalkan nya di kafe dulu rafka tidak tau keadaan naura,waktu itu ketika rafka sedang mengejar naura ternyata ada panggilan telpon dari mama nya kalau papa nya di larikan ke rumah sakit jadinya ia memilih untuk berhenti mengejar naura mungkin rafka pikir waktu itu naura hanya ingin sendiri dan pastinya naura marah pada rafka.

" gue jahat ra! gue udah jahat sama lo " rafka menghembuskan napasnya
" coba aja gue gak kasih tau lo, pasti sekarang keadaan lo gak kaya gini " rafka mulai mengelus pipi lembutnya naura " gue gak mau kehilangan lo ra, cukup waktu dulu gue hampir kehiangan lo,gue gak mau kehilanga lo lagi, semua ini gara-gara gue lo berhak marah sama gue ra" rafka mulai meneteskan air matanya.

di lain tempat ketika samudra akan memasuki ruangan naura samudra heran kenapa pintu nya kini kebuka sedikit, samudra rasa ia tadi sudah menutup nya.

samudra ingin membuka pintunya tapi ia urungkan niat nya kerana samudra mendengar seorang lelaki sedang bebicara di ruangan naura.

samudra mencerna perketaan rafka terakhir,apa samudra tidak salah dengar semua yang di alami naura gara-gara dia.

tak butuh waktu lama samudra langsung memasuki ruangan tersebut dengan tergesa-gesa, samudra langsung meninju wajah rafka.

" apa lo bilang!!naura kaya gini itu semua karena ulah lo!!! " samudra tidak bisa menahan emosinya dia sudah geram pada lelaki yang ada di hadapan nya.

rafka langsung bangkit dari terjatuhnya tadi akibat pukulan tidak di duga ia langsung memegang sudut di bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah segar akibat pukulan keras samudra tadi.
" lo siapa?!! " tanya rafka pada samudra.

" harusnya gue yang bilang lo siapa! bangsat!!! " samudra sudah memegang kerah baju rafka dan hendak memukul rafka lagi,tapi tangan samudra di tangkis oleh tangan rafka, rafka langsung menjauhkan samudra dari hadapannya.

kalau sudah kaya gini samudra tidak bisa mengontrol emosinya dia sudah kehilangan akal sehatnya tidak peduli dimana pun ia sekarang berada,yang di inginkannya hanya menghabiskan orang yang sudah menyelakai orang tersayangnya.

" gue sahabatnya naura puas lo!!" jawab rafka dengan sedikit emosi.

" cihh!! sahabat macam apa lo yang udah bikin naura kaya gini " samudra geram sekali pada lelaki yang ada di hadapannya ini, bagaimana bisa dia mengaku sebagai sahabatnya naura padahal dia sendiri yang sudah membuat naura seperti ini.

" emang lo siapa nya naura!! bangsat!! beraninya lo ngomong kaya gitu sama gue tanpa tau gue siapa?" rafka mulai terbawa emosinya.

" gue pacarnya naura mau lo apa hah!" samudra menantang pada rafka.

rafka pun yang terpancing emosinya langsung mendekati samudra dan akan memberikan pukulan pada samudra tapi ia urungkan niat nya setelah ia melihat name tag yang menempel pada baju yang di kenakan samudra, rafka langsung mundur dan menjaga jarak pada samudra, tak butuh waktu lama ia langsung meninggalkan ruangan naura dan lari sangat cepat.

samudra yang melihat lelaki itu lari ia langsung mengejarnya, tapi nihil rafka lari dengan cukup cepat membuat samudra kehilangan jejaknya.

dirasa samuda sudah tidak melihat keberadaan lelaki yang tidak di kenalnya itu lantas ia langsung kembali ke ruangan naura melihat keadaan naura.

syukurlah samudra melihat naura tidak kenapa-napa, samudra melihat naura yang masih damai nya tertidur dengan di bantu alat-alat medis untuk membantunya.

samudra terduduk di kursi yang ada di dekat naura, samudra memikirkan kejadian tadi samudra bertanya-tanya pada dirinya sendiri 'siapa lelaki itu? bagaimana bisa dia yang sudah membuat naura nya begini? dan kenapa ketika lelaki itu akan menghajarnya dia langsung lari' samudra bingung entahlah mungkin nanti ia akan mencari tahu semuanya.



●●●●●●


haii:) jangan lupa vote+coment nya ya di bawah ini

memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang