Kedua

11.6K 564 5
                                    

Alexander Lucifer , kakaku ini tidak hanya seorang dokter dia juga mendirikan sebuah café terkenal yang terbilang harganya cukup mahal , tidak hanya satu café yang dia bangun , ada 5 café yang sudah dia bangun mungkin di antara café tersebut ada yang harganya pas untuk mahasiswa sepertiku dan anak-anak remaja lainnya .

“Hari ini kamu pulang jam berapa alenta?” Tanya ka alex padaku .

“hmmm kemungkinan agak sore ka , aku ada tugas kelompok hari ini “.
“Pastikan hpmu aktif dan aku akan menjemputmu”, jawabnya datar dan aku yang melihat hanya menghela nafas kasar .

Setiap pulang aku selalu di jemput olehnya dan itupun tidak langsung pulang ke rumah tetapi ikut bersamanya ke rumah sakit . Karena di rumah sakit kakaku memiliki mansion yang luas untuk beristirahat dan lengkap dengan fasilitas yang tersedia.

“baiklah”, jawabku singkat padanya . Setelah selesai sarapan kami bergegas pergi untuk aktifitas masing-masing . aku bersama ka alex , ka fandi bersama ka afdal . setelah 30 menit menempuh perjalanan dari rumah ke kampusku sudah sampai karena terasa dekat bagiku.

“Aku pamit dulu ka “, sapaku memecah keheningan setelah 30 menit perjalanan . “Jangan macam-macam dan jangan nakal , jangan pergi ke manapun tanpa seizinku atau kau akan tau akibatnya”, ucapnya padaku dan aku hanya menelan salivaku saat mendengarnya , tak sengaja aku menatap mata kakaku yang tiba-tiba berubah menjadi merah darah aku terkejut melihatnya .

“kaka boleh aku bertanya sesuatu?”, tanyaku dengan sangat hati-hati agar tidak marah padaku .

aku sudah tau apa yang ada dalam pikiranmu little angle dan suatu hari kau akan tau siapa aku sebenarnya batinnya . dengan senyum smirk nya dia melihat ke arahku dan membuatku bingung dengan jawabannya .

“sudahlah tidak penting pertanyaanmu, pagi ini aku ada operasi pasien yang harus diselesaikan , nanti sore aku akan menjemputmu”, lagi-lagi dia tidak menjawab pertanyaanku huh batinku , aku hanya menghela nafas kasar dan segera turun dari mobil , tiba-tiba tangku tertahan “kenapa ka?”, dia hanya menampilkan senyum smirk dan menarik tanganku dengan cepat saat itu dia mencium kening, pipi kanan dan pipi kiriku . dengan wajah polosku yang memerah membuat kakaku terkekeh geli.

“sudah sana masuk, nanti terlambat”, lagi dia menyadarkanku disaat aku seperti ini , dengan cepat aku melepas genggaman tangannya dengan kasar dan pergi meninggalkannya .

“Kau akan tahu aku secepatnya sayang, dan aku akan menandaimuagar tidak ada orang lain yang mengambilmu apalagi sampai menyakitimu sebelum semuanya terlambat”. Dan akhirnya aku pergi meninggalkan kampusnya .

Maaf guys tadi agak revisi duluu hehe .. jangan lupa vote dan komennya yah💞💞

My Possesive Demon Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang