Kesebelas

5.7K 236 18
                                    

Cahaya pagi hari menerpa wajah cantik Alenta membuat ia merasa terganggu dan harus bangun dari tidurnya..

Enghh,..

suara lenguhan Alenta terbangun dari mimpinya, saat ia terbangun tiba-tiba tangan kekar memeluk pinggangnya posesif membuat Alenta kesulitan untuk bangkit dari ranjang, tanpa disadari Afandy dan Afdal memberi kecupan manis dipipi sang adik alhasil Alenta terkejut setengah mati dan seketika matanya membulat sempurna.

“morning princess, kenapa kau terlihat sangat terkejut padahal sudah terbiasa dengan seperti ini kan, hmm,” sapaan ka fandy membuatku melongo bagaimana bisa mereka bisa di ranjangku dan apa ini, ini bukan kamarku melainkan mansion rumah sakit ka Alex.

“se-sejak kapan kaka di sini?,” tanyaku gugup dan malu, oh tidak pasti saat ini pipiku sudah merah seperti kepiting rebus. Huh punya kaka menyebalkan dan super posesif, umpatku dalam hati.

“sejak kamu lahir kami sudah ada di sampingmu untuk menjagamu,”

CUP

Lagi-lagi ka Afdal mencuri kesempatan, huhh mereka sangat menyebalkan!!
“hahaha, kau sangat menggemaskan angel, sarapan dulu yah bayi besarku setelah itu kita pulang ke rumah,” aku tidak tahan untuk mencubit pipinya, ia sangat cantik dan lucu aku senang melihat ia bangun tidur, lihatlah betapa polosnya ia.

“kaka aku bukan anak kecil lagi, ka Fandy dan ka Afdal juga kenapa kalian selalu mencuri kesempatan seperti tadi! Alenta ga sukaa!!,” aku tidak peduli teriak ataupun engga yang penting aku bisa meluapkan kekesalanku pada kaka-kakaku ini, huh.

Gemas, itulah kata yang bisa ku lontarkan untuk adik cantikku ini, mungkin ia kesal karena tingkah kami haha ia hanya bisa mengerucutkan bibirnya dan itu membuatnya semakin lucu di mataku.

“sudah gausah dimanyunin bibirnya, mau kaka cium kamu?,” aku langsung menutup bibirku dengan tanganku. “kaka mesum !!!,” aku sambil menghentakkan kaki dan lari ke kamar mandi demi menghindari kakaku super menyebalkan.

Setelah 30 menit aku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ini, jujur saja tubuhku terasa kaku dan pegal aku ingat kejadian semalam dengan kakaku dan ternyata aku ditampar oleh ka Alex hanya karena salah paham antara aku dan teman waktu kecilku. Aku ingin melupakan kejadian itu tapi terasa sangat sakit sekali jika dipaksa untuk melupakannya..

Kreet…

Suara pintu terbuka, kulihat seorang pria bertubuh kekar masuk ke kamarku memakai baju khas kedokterannya, siapa lagi kalau bukan kaka tertuaku ka alex.. hmm ia memang tampan tapi sifatnya dingin, arogan, posesif.

“Angel sudah selesai mandinya?,” aku terkejut tiba-tiba kakaku masuk ke kamar.
“i-iya ka baru aja selesai,” jawabku dengan gugup, sedangkan kakaku terus saja berjalan ke arahku dengan tatapan yang berbeda. “hmm.. maaf untuk yang kemarin kaka lepas kendali padamu,” sambil membelai rambutku dengan lembut, aku melihat warna mata ka Alex berganti warna menjadi merah seperti darah.

“iya ka tidak apa-apa mungkin aku yang salah karena terlalu lama keluar dan tanpa izin kaka,”jawabku dengan senyuman tulus di pagi ini untuk ka Alex, entah kenapa hari ini ingin memberikan senyuman tulus pada kakaku walaupun hatiku merasa sakit.

“ssttt… bukan kamu yang salah sayang tapi kaka, sudah ya jangan diulangi lagi angel,” ka Alex memeluk pinggangku dengan posesif dan mencium keningku lama membuatku merasa hangat dengan tingkah kakaku saat ini walaupun masih takut karena kejadian kemarin.

“kaka kenapa warna mata kaka berubah begitu saja, tadi aku lihat warnanya merah pekat seperti darah sekarang jadi normal lagi, kaka minum ramuan apa?,” entah kenapa tiba-tiba ada keberanian dalam diriku untuk bertanya soal itu..

Huh, benar dugaanku pasti alenta akan bertanya soal warna mataku yang bergantian ini, polosnya ia bertanya mengenai hal ini membuatku semakin gemas dengan tingkahnya.

“kaka tidak minum ramuan apa pun sayang, nanti kau akan mengerti dengan sendirinya,” jawabku dengan lembut. Aku hanya mengangguk berusaha memahami jawaban dari ka Alex,  “sudah, ayoo kita turun yang lain sudah menunggu di bawah,”
Aku dan ka Alex segera turun ke bawah untuk sarapan bersama.. hari ini aku hanya menggunakan baju simple tak terlalu banyak mengenakan aksesoris dan wajahku hanya beralas bedak tipis seperti natural..

Di ruang makan seperti biasa berkumpul bersama tapi aku merasa tidak lengkap karena tidak ada Ibu dan Ayah di sisiku aku sedih mengenai hal ini ingin sekali aku memiliki keluarga yang lengkap dengan adanya Ayah dan Ibu di sisiku serta kakaku yang telah hadir menghiasi warna dihidupku, tapi sayang semua itu hanya semu dan kini tinggal aku dan kakaku saja. Mereka dengan senang hati selalu menjagaku dan bertanggung jawab dengan semua kebutuhanku selama ini mulai dari aku sakit, sarapan, mandi, dan lainnya. Aku sangat bersyukur dengan ini semua karena Tuhan telah memberikan anugerah terbaik untukku.

“princess deket kaka aja ya duduknya,” aku membulatkan mataku saat mengengar suara itu dan ternyata ia adalah ka Temy.

“kakaaaaa, kapan kaka pulang ko tidak memberi kabar padaku? Kaka jahat sekali,” aku sangat gemas melihat tingkah adikku dan aku hanya terkekeh geli dengan sikapnya.

“lihatlah bayi besarkuu sekarang sudah dewasa yaa,”
“aku bukan bayi besar kaka jangan panggil itu, alenta ga suka,” aku mengerucutkan bibirku karena sangat kesal dengan tingkah kakaku ini, padahal aku sangat rindu tapi sifat menyebalkannya tak pudar..

“haha… sampai kapan pun kau tetap jadi bayi besarku princess,” aku menjawab dengan kekehan sambil membelai rambut adikku dengan lembut..

Siapa yang tidak kenal dengan kakak ketigaku ini, Temy Alexander ia adalah seorang pemuda yang tampan dan ia juga pengusaha jujur saja aku rindu dengan dirinya karena ia sudah lama tak pulang ke rumah karena mengurus kantor peninggalan keluara Alexander di New York dan London, tapi London sudah diurus oleh tangan kanan kakaku ini dan ia sangat dipercaya oleh ka temy. Ka Temy memiliki sifat cukup periang ia sering menghiburku dan mengajakku main sewaktu kecil dan aku tak bisa lupa akan hal itu, tapi kakaku juga memiliki sifat gelapnya, yaitu saat ia merasa dikhianati oleh orang lain maka sifat periang dan murah senyum akan redup seketika.

“sinilah duduk sama kaka, setelah ini kita jalan-jalan yah selama kaka di rumah dan ada waktu buat princess kaka,”

“waah serius ka??, iyaa ka, Alentaa mau,” aku menjawab dengan antusias hehe bagaimana tidak senang dan bahagia kakaku yang satu ini sangat mengerti aku ketika ingin keluar rumah..

“iyaa sayang kaka serius, yaudah sekarang kita sarapan yah,” aku melihat adikku sangat antusias sekali ketika mengajaknya pergi bersama, aku yakin ka Alex dan lainnya pasti berusaha menjaganya dengan ketat karena semakin banyak bahaya mengintai dirinya untuk dijadikan umpan dalam rencana menghancurkan keluargaku.

“heiii aku ikut yaa Tem, aku juga ingin sekali berlibur, sangat bosan di rumah,” sambung ka Fandy,
“ah iyaa, sepertinya kaka juga butuh hiburan keluar rumah, jadi bolehkah kaka ikut kalian?,” dengan senyum jahilnya ka Fandy dan ka Afdal mencari alasan agar bisa ikut jalan denganku dan ka Temy.

“tidak, waktuku hanya untuk berdua saja tidak dengan kalian,” huh aku hanya bisa menghela napas saat kedua kakaku ingin mengganggu waktuku.

“ekheem, kaka sangat khawatir sama alenta karena banyak bahaya mengintai, jadi kaka saja yang ikut dengan kalian,” aku memutar bola mataku malas, lihatlah kaka tertuaku juga jadi sangat menyebalkan hari ini aku tidak peduli dengan ucapan mereka karena aku langsung menarik tangan alenta keluar.

“ayo princess tak usah hiraukan kakakmu yang lainnya, waktu kaka bersamamu tidak banyak, aku pergi dulu.. bye,” segera aku meninggalkan mereka tak peduli marah atau tidak yang jelas saat ini aku hanya ingin berdua bersama adikku karena tak lama lagi aku akan pergi untuk mengurus kantor kembali, huh menyebalkan.

Akhirnya Temy dan Alenta pergi untuk menghabiskan waktu mereka yang selama ini terbuang begitu saja hanya karena pekerjaan dan tanggung jawab yang memisahkan Alenta dan ka Temy.

Hallo readers😍😍😘udah Up nih lanjutan ceritanya hehe.. semoga suka, jangan lupa vote dan komen karena dukungan kalian sangat membantu ceritaku💕💕😘😘

My Possesive Demon Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang