Keempat

9.2K 429 1
                                    

Sebuah istana yang begitu megah dengan para prajurit yang terlatih setiap hari membuat kerajaan ini sangat terkuat di antara klan raja lainnya, bahkan para musuh yang ingin mencari masalahpun berpikir dulu untuk melawan kerajan mereka.

Saat Alexander Lucifer tidak berada di istana dia menitipkan tanggung jawab ini pada tangan kanannya yaitu Flexo Darwis , ya dia merupakan orang kepercayan dari Alexander Lucifer si pangeran sekaligus penugasa klan dari semua kalangan bawahannya . Setiap masing-masing di antara mereka memiliki orang kepercayaa sendiri dan dari tangan kanan mereka sendiri itu telah melakukan kerja sama dengan baik untuk melindungi sekaligus menjaga kerajaan dan beberapa perusahaan yang mereka miliki.

“Prajurit.. sudah cukup latihannya, kalian sudah berlatih dengan keras. Sekarang istirahatlah” flexo menyampaikan dengan suara lantangnya membuat suasana tadinya ramai karena latihan fisik sekarang menjadi tenang dan hening.

“siap panglima” jawaban yang mantap dari seorang prajurit yang berlatih. “Maaf panglima apakah tuan kita sudah sampai?” Tanya salah satu prajurit .

“Tuan sedang ada operasi darurat, mungkin setelah urusannya selesai tuan akan kembali”, jawaban flexo yang membuat semuanya mendengarkandan para prajurit hanya menjawab dengan mengangguk singkat bertanda mengerti.

*************@@@@@***************

Sebuah rumah sakit yang megah dan mewah , alenta hanya berada di dalam mansion rumah sakit itu sendirian dan tidak ada yang menemani.

“hah. Sangat membosankan sekali aku di sini sendiri” dengan menghembuskan nafas kasarnya dia merasa jenuh dan ingin sekali berkumpul dengan temannya.

“Kau tidak sendirian sayang” suara baritone keras khas milik seorang lelaki yang ia kenali tidak asing sudah pastinya itu adalah ka alex.

“sejak kapan kaka berada di sini?”
“hmm sejak kau melamun dan hanya bilang bosan” jawabnya dengan senyum jahilnya sambil mencubit pipiku yang menggemaskan .

“tapi aku tidak dengar suara pintu terbuka, kaka masuk lewat mana?” , melihat wajah polos adiknya itu alex terkekeh geli.

“sudah kubilang aku masuk sejak tadi saat kaumelamun, mungkin kau memang tidak mendengarnya alenta” sambil tertawa kecil menjawab pertanyaanku ini, dan aku hanya bisa mendengus kesal padanya.  

“terserah kaka salajalah”, jawabku dengan malas . “Kau mau jalan-jalan sayang?”, Tanya kakaku dan aku hanya mengangguk untuk jawaban singkat. Sebenarnya aku ingin sekali perginya bersama temanku bukan dengan kakaku.

“aku ingin mengajakmu ke suatu tempat yang tak akan bisa kaulupakan, bahkan kau tidak akan bosan untuk ke tempat itu” setelah mendengar itu aku menoleh ke arahnya dengan mata yang berbinar. “benarkah?”, tanyaku dengan wajah polosnya dan itu membuatku terkekeh geli melihatnya.

“iya sayang tentu saja”, jawabku sambal mengusap pucuk kepalanya dengan sayang.

“baiklah kalau begitu setelah di sini selesai kita akan berangkat”, ucap kakaku dan aku hanya mengangguk semangat.

#ini baru awal ceritanya yaa guys😁😁

My Possesive Demon Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang