Dua sejoli yang tengah berada di kamar masih tertidur pulas dengan kedua tubuh yang menyatu serta tubuh yang tidak di lapisi oleh sehelai benang pun.
"Eunghh...." Suara lenguhan terdengar dari bibir sang submissive.
Jaemin merentangkan tangannya agar Badannya tidak kaku.
Dan itu membuat Jeno terbangun.
"Ughh... Nana sudah bangun ?" Tanya Jeno.
"Hmm..." Jaemin yang berdeham sambil mengucak-ngucak matanya.
Saat matanya sudah bisa melihat jelas sekelilingnya ia pun melihat tubuh mereka yang telanjang bulat dengan penis Jeno yang masih ada di dalam lubangnya.
"H-hyung... I-itu..."
"Apa ? Itu apa ?" Tanya Jeno bingung.
Jaemin menunjuk-nunjuk bagian bawah mereka. Jeno tersenyum miring.
"Ohh... Ini." Bukannya mengeluarkan benda tersebut, Jeno malah menghentaknya dengan keras.
"AHH !" Desah Jaemin.
Jeno yang tadinya berada di samping Jaemin langsung menindih tubuh mungil sang adik.
"Sepertinya morning-sexbukan ide yang buruk." Belum sempat Jaemin menjawab, Jeno mencium kasar bibir Jaemin lalu ciuman itu menurun pada leher Jaemin yang masih banyak kiss mark yang dibuat oleh Jeno tadi malam.
Jeno kembali membuat banyak kiss mark sampai-sampai leher Jaemin menjadi warna ungu akibat Jeno.
Menurun lagi ke dada Jaemin. Jeno menghisap salah satu puting Jaemin dengan kasar seakan-akan ada yang akan keluar dari puting tersebut.
Salah satu tangan Jeno juga memilin puting Jaemin yang lainnya.
Serasa sudah puas, Jeno Kemabli turun ke bagian bawah milik Jaemin sambil mengecup-ngecup dada sampai perut bagian bawah Jaemin dan sampai di penis mungil bewarna merah muda kecoklatan milik Jaemin.
Jeno mengulum penis milik Jaemin tersebut, membuat Jaemin mengadahkan kepalanya keenakan.
"Eunghh... Hyunghh hisap terushh nghh~"
Jeno mempercepat kulumannya, memaju-mundurkan kepalanya di penis mungil milik Jaemin.
Sampai akhirnya...
"Akhhh..."
Orgasme pertama Jaemin pun terjadi.
Sperma milik Jaemin memenuhi mulut Jeno, tanpa jijik ia menelan seluruh sperma tersebut sampai habis.
"Manis, seperti dirimu." Ujar Jeno.
Wajah Jaemin menjadi merah padam.
Jeno kembali mencium bibir Jaemin dengan kasar. Lalu, Jeno mengangkat tubuh Jaemin ke pangkuannya tanpa mengeluatkan penis Jeno yang berada di lubang Jaemin.
"Anghh~" Jaemin kembali mendesah.
Jeno pun menaiki turunkan badan mereka secara berlawanan. Dengan posisi seperti ini Jaemin merasa penis panjang Jeno seperti benar-benar menusuk prostatnya. Sungguh nikmat.
Jeno mengocok penis mungil Jaemin tanpa memberhentikan kegiatan mereka.
Desahan mereka juga memenuhi ruangan tersebut, saling sahut menyahut.
