Ezinhlanu »S2«

7K 715 30
                                    

Jaemin menatap Taeyong dengan bingung.

"Eomma, dia siapa ?" Tanya Jaemin.

"D-dia... dia adalah sepupu Jeno. Hanya saja, walaupun mereka adalah sepupu tapi dia selalu medekati Jeno dan ia juga menyukai Jeno. Padahal, jelas-jelas orang tuanya tidak membolehkannya dan Eomma juga tak pernah mengizinkan mereka untuk bersama." Jelas Taeyong.

"L-lalu, bagimana lagi ?" Taeyong melirik Jaemin. Lalu, melanjutkan ucapannya.

"Dia sempat marah dan mengancam Eomma dan Appa Jeno dulu. Eum... sebenarnya Appa Jeno meninggal dunia karena dia." Jaemin yang mendengar perkataan Taeyong langsung tersentak kaget. "A-apa ? Bagaimana bisa ?!!"

"Waktu itu..."

Flashback

"Jeno-ya~" Panggil seorang perempuan dengan rambut hitamnya yang terurai.

"Hm ?" Jeno yang terpanggil hanya melirik sekilas dan kembali memfokuskan diri pada handphonenya. Gadis yang dicueki oleh Jeno langsung mengerucuti bibirnya.

"Jeno~ nanti antar aku ke mal, yaa." Gadis itu menggelayuti lengan Jeno.

"Tidak bisa, aku sibuk." Jawab Jeno dingin.

"Bohong ! Pasti kau hanya sibuk dengan benda itu saja. Benda itu tidak berguna kenap-"

"DIAM !!! Benda itu berguna dan penting untukku ! Aku juga tahu, kau itu sengaja mengajakku pergi untuk membelikan barang kesukaanku dan memberikannya padaku agar aku luluh padamu dan menjadi kekasihmu. Sudahlah, lagi pula kita bersaudara dan terlebih, aku tak menyukaimu."

"J-Jen..." Gadis itu menatap lirih Jeno. "Sudahlah, aku muak padamu. Aku pergi." Jeno pun pergi meninggalkan gadis itu.

"Sial, aku akan mendapatkanmu, Jeno Lee."

Esok harinya, gadis itu datang ke rumah Jeno. Ia mengunjungi rumah Jeno dengan alasan rindu dengan Eomma Jeno dan Ayah Jeno. Ia juga bilang, bahwa ia ingin bertemu dengan Ayah Jeno.

"Eomma~ aku ingin bertemu Appa Lee. Appa Lee di mana ?" Tanya gadis itu.

"Appa sedang keluar. Ia bilang, ia akan datang sebentar lagi. Eoh, Eomma akan ke pasar dulu ingin membeli bahan makanan. Kamu mau ikut atau di sini saja ?" Tanya Eomma Jeno, Taeyong.

"Aku di sini saja, jaga rumah. Eomma bilang, Appa akan datang kan ? Jadi aku di sini saja." Jawab gadis itu dengan senyuman yang lebar.

"Baiklah, Eomma pergi dulu, ya.." pamit Taeyong.

"Eum, hati-hati di jalan Eomma !" Setelah Taeyong pergi, gadis itu langsung menutup pintu rumah dan pergi menuju kamar milik Jeno. Seperti biasa, ia selalu mengambil barang milik Jeno dan menggantinya dengan barang miliknya.

"Tidak apa-apa, kan ? Anggap saja tukar barang agar saling menyayangi hihi." Ujar gadis itu. Lalu, ia mendengar suara bel berbunyi dan langsung membuka pintu rumah milik Jeno tersebut.

Cklek !

"Eh ? Kamu, kenapa ada di sini ? Di mana Taeyong ?" Tanya lelaki tua berparas tampan dan memiliki wajah mirip dengan Jeno.

"Hehe, aku merindukanmu Appa Lee. Oh, aku juga ingin berbicara denganmu, Appa Lee." Seperti biasa ia tersenyum manis. Lee Donghae, ayah dari Jeno tertawa lalu mengajaknya menuju ruang tamu.

"Apa yang ingin kau bicarakan ?" Tanya Donghae. Gadis itu memberikan surat pada Donghae. Setelah membacanya, mata Donghae langsung membulat tak percaya. Ia langsung menatap gadis itu. "Apa maksudmu ?!"

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang