Jennie terlihat membolak balikan halaman buku yang berada di meja kampusnya, sementara pikirannya terus melayang pada satu orang 'Lee Taeyong'
Masih terekam jelas kejadian dua jam lalu, dimana bibirnya bersatu dengan bibir pria Lee itu. Dimana tubuhnya dipeluk erat oleh pria Lee itu dan dimana tangan pria itu melingkar di tangan mungil nya.
Ia tersenyum mengingat itu semua, benar benar tidak terduga.
Hhh.
"Jennie, tadi aku melihat Taeyong bersama Bona" ucap Lisa memberi tahu.
"Aku tidak bertanya Lalisa, untuk apa memberi tahuku?" tanya Jennie.
"Hanya memberi tahu, siapa tahu kau mencarinya" ucap Lisa kini duduk disamping kursi Jennie.
Sekarang, yang ada dipikiran Jennie adalah mengapa Taeyong bersama Bona?
Ty
Tae..
9.24Ada apa?
10.30Kau ada dimana?
10.31Aku dikantin bersama Bona
11.51Mengapa bersamanya?
11.52Apa urusanmu? Kau tak berhak melarangku dekat dengan siapapun. Kita hanyalah teman.
11.57Benar.
Hanya teman.
Tanpa Jennie sadari kini bulir bening itu menetes tanpa permisi. Sontak Lalisa yang menyadari temannya menangis bertanya.
"Ada apa?" tanya Lisa.
Jennie diam, seolah Ia tak mendengar apa yang Lisa katakan.
Lisa melirik ponsel di tangan Jennie, dengan sigap Ia mengambil ponsel Jennie dan membuka lockscreen.
Sekarang Ia tahu apa masalahnya gadis itu, semua sebab Lee brengsek Taeyong.
Lisa meremas kertas lalu bangkit, namun sejurus kemudian tangan Jennie menahannya. Lisa menoleh mendapati Jennie tengah bergeleng.
"Tidak Lisa" ucap Jennie.
"Tapi-"
"Kumohon jangan" ucap Jennie.
Lisa pada akhirnya mengalah, dirinya memilih duduk kembali.
Drtt
Incoming call from Hanbin.
"Kau ada dimana? Temani aku mencari hadiah untuk Hanbyul ya? Besok adalah hari ulang tahunnya"
"Aku lupa! Baiklah, aku juga ingin membelikannya hadiah"
"Kau dimana?"
"Kampus"
"Aku akan sampai 10 menit lagi"
"Aye aye captain!"
"Sepertinya rasa sedihmu sudah pergi ya?" goda Lisa.
"Entahlah, aku akan pergi bersama Hanbin. Besok adalah hari ulang tahun Hanbyul" ucap Jennie.
"Ah, kau benar. Bersenang senanglah dengan Hanbin" ucap Lisa dibalas anggukan gadis itu.
Selanjutnya gadis itu keluar dari kelasnya, iris matanya tak sengaja menangkap Taeyong yang sedang berjalan menghampirinya.
"Kau mau kemana?" tanya Taeyong dingin.
"Pergi bersama Hanbin" jawab Jennie.
"Aku tidak mengizinkanmu" ucap Taeyong sinis.
"Aku tak membutuhkan izin darimu, kau dan aku hanyalah teman. True?" balas Jennie tak kalah sinis lalu berjalan meninggalkan Taeyong yang membeku.
· We Just Friends ·
"Tumben sekali temanmu itu membiarkanmu pergi bersamaku" ucap Hanbin.
"Memangnya ada apa? Dia yang mengatakan Aku dan dia hanyalah teman" jawab Jennie.
"Kalian itu terlalu bodoh, saling menyukai tetapi bersikap acuh" ucap Hanbin.
"Aku tidak perduli, jika Kau masih membahasnya sebaiknya Aku pergi"
"Baiklah Baiklah" ucap Hanbin kemudian menjepit Jennie diantara ketiaknya.
· We Just Friends ·
"Apa yang kau lakukan?" tanya Yuta.
"Tidak ada" jawab Taeyong.
"Benarkah? Bukankah kau kesal karena Jennie pergi bersama Hanbin?" goda Yuta.
"Stop Yuta, aku membenci topik ini" ucap Taeyong malas.
"Kuperingatkan Taeyong, kau yang memulai semua ini. Jennie hanya mengikuti permainanmu, jadi jangan menyesal. Kudengar Daniel menyukainya" ucap Yuta kemudian pergi.
Taeyong mengaktifkan ponselnya kemudian menatap layar ponselnya lemas.
"Bodoh" gumamnya.
· We Just Friends ·
©gshanhs,2019
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
We Just Friends ft Jenyong ✔
Fiksi Penggemar· We Just Friends · "You and I are just friends! You said that yourself! So stop interfering in my personal affair! I hate you Lee!" "You're not my friend, you changed. You're angry! My friend never snapped at me! I really hate you Lee" "I'm sorry N...