Sodaranya Raka

17K 261 3
                                    


Karena sering main ke rumah Raka, aku menjadi dekat juga sama keluarganya. Bahkan aku sering diajak pergi bersama orang tuanya.

Sampe ga terasa waktu berjalan begitu cepat, ujian nasional telah berlalu dan sebentar lagi aku akan menjadi anak SMP.



***



Hari ini merupakan hari terakhir UAS. Selesai ujian, Raka menghampiriku di depan kelas.

"Gimana put bisa ga ujiannya?" tanya Raka.

"Pusing banget tadi, gue gabisa ngisi nomor 5"

"Sama put gue juga tadi ngasal aja ngisinya"

"Iya pasrah aja rak, mudah-mudahan bagus deh nilainya"

"Iya dah pasrah aja. Eh put nginep lagi lah di rumah gue, bantuin tamatin main game GTA"

"Lah dari kemaren belum tamat-tamat?"

"Belum....kan lo doang yang jago mainnya"

"Ya udah ayo, tapi bayar ya pake ................"

"Pake apaaaaa???"

"Ga ah nanti aja" jawabku sambil tertawa lantang.

Lalu kita menunggu supirnya Raka datang menjemput. Setelah supirnya datang, kita langsung pergi ke rumah Raka.

Setibanya di rumah Raka, seperti biasa kita segera bermain PS sampe malem hari.

"Makan yu put, gue laper nih" kata Raka.

"Oh iya ga kerasa ya udah jam 7 lagi aja"

"Ayo buruan ah put" kata Raka sambil berjalan ke ruang makan.

Saat kita lagi makan terdengar suara bell berbunyi dan nyokap Raka langsung membuka pintu rumahnya.

"Eh Ahmad, ayo masuk-masuk" kata nyokapnya.

Aku melirik ke pintu, terlihat seorang pemuda melangkah masuk ke dalam rumah. Raka langsung berlari menghampirinya, kemudian Raka dan Ahmad berjalan kembali ke meja makan.

"Ka kenalin ini temenku Putra" kata Raka.

"Putra" jawabku sambil mengulurkan tangan.

"Oh iya, Ahmad"

Ahmad lalu naik ke lantai 2 dan Raka kembali makan bersamaku.

"Itu siapa rak?" tanyaku penasaran.

"Oh itu om gue, adiknya nyokap put"

"Pantesan mukanya mirip sama lo"

Setelah bertanya ke Raka, ternyata Ahmad udah kuliah dan baru berumur 20 tahun. Ia memiliki wajah yang sangat mirip sama Raka, yang berbeda hanyalah Ahmad udah memiliki banyak kumis di wajahnya.

Selesai makan kita kembali ke kamar Raka dan melanjutkan bermain PS. Saat kita lagi asik bermain, Ahmad datang ke kamar Raka.

"Wah lagi pada main bola ya?" tanya Ahmad.

"Iya nih ka" jawab Raka.

"Mau main ka?" tawarku sambil memberikan stick PS.

"Boleh-boleh, udah lama juga ga main PS lagi"

Kemudian Ahmad duduk di sebelahku. Aku gabisa berhenti ngelirik ke arahnya, apalagi ia memakai celana pendek sehingga terlihat bulu-bulu yang tumbuh lebat di kakinya.

Pengalaman Pertama - RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang