9

504 79 8
                                    






Kyungsoo memandang lurus kearah bangunan yang ada dihadapan nya kini, bangunan berwarna putih abu abu, sebuah bangunan yang banyak menyimpan kenangan terindah.

Rumah... Sebuah rumah yang menjadi tempat favoritnya, dulu...

Dia melangkah masuk. Mengikuti langkah orang yang berjalan didepannya. Dia benar-benar tidak bisa menyimpan rasa bahagia nya kini. Senyuman tak bisa ia sembunyikan.

Sebuah pelukan hangat terasa memeluk Punggungnya, sepasang tangan memeluk perutnya posesif. Hembusan nafas hangat terasa berhembus dileher jenjangnya.

"Kau kembali, Kyung. "

"Terima kasih sudah menungguku."

Terdengar kekehan dari belakang. Dia meremas kuat tangan yang memeluknya. "Aku berhutang banyak padamu, Jongin."

"Hiduplah bersamaku. Itu akan membayar semua hutang mu. Selamanya..."

Dia tersenyum. "Apa aku bisa memilih yang lain? "

"Tidak. Kau hanya memiliki satu pilihan, dan kau tidak boleh menolaknya."

"Baiklah, Jongin."



***z

3 bulan kemudian....

Jongin membuka pintu kamarnya, tanpa basa-basi dia langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Menatap langit-langit kamarnya. "Dia benar-benar marah... "

Dia meraih ponselnya. Berusaha menghubungi seseorang. Cukup lama nada sambung terdengar.

"Hallo... "

"Kyungsoo, sayang... " panggilnya senang.

"Ada apa, Jongin? "

Jongin menghela nafasnya. "Kau masih marah? "

"Siapa yang tidak marah jika kau terus bekerja tanpa istirahat? Bahkan kau tidak mengabariku sama sekali? "

"Maafkan aku, Kyung? Kau dimana sekarang?"

"Apa kau sangat penasaran? Kemana saja kau selama ini? Seminggu tanpa mengabari istrimu? "

"Maaf, sayang. Aku benar-benar sibuk. Aku baru selesai dan besok aku akan kembali ke Seoul."

"Aku tidak disana."

"Kau dimana? "

"Aku sudah menyuruh sekretarismu untuk menyiapkan keperluan mu. Besok pagi kau pergi ke hawai. Aku disana."

Jongin melebarkan matanya, tak percaya dengan apa yang didengarnya. "Sedang apa kau disana? "

"Awalnya aku ingin berbulan madu. Tapi, suamiku sangat sibuk sampai lupa."

Jongin menepuk dahinya keras. "Bagaimana bisa aku melupakannya? " dia bisa mendengar nada kekecewaan dari wanita yang baru dinikahinya 2 minggu lalu itu. "Maafkan aku..."

"Ambil cuti sebulan. Aku akan memaafkanmu. Hanya itu penawaranku."

Jongin mengangguk cepat, walau ia sadar Kyungsoo tidak akan melihatnya. "Akan aku lakukan. Tunggu aku. Okay? "

***

Kyungsoo tersenyum geli menatap layar ponselnya. Dia bisa membayangkan bagaimana kalutnya wajah Jongin saat ini.

Dia bisa memaklumi kesibukan suaminya, apalagi kini Jongin membeli semua aset milik Wu. Dan bisa terbayangkan bagaimana besarnya perusahaan Jongin.

For Your Sake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang