7

458 80 1
                                    










Kris mendapatkan sebuah undangan pernikahan di Korea. Dan dia harus mengajak Kyungsoo, karna hanya Kyungsoo yang diketahui publik.

"Aku ingin berjalan-jalan. Bolehkah?" Kyungsoo bertanya pelan dan penuh hati-hati. Dia melirik Kris yang sibuk dengan berbagai berkas nya.

"Kau ingin bertemu teman-teman mu?"

Kyungsoo menggeleng. "Aku hanya ingin berkunjung kerumah lamaku."

"Bukankah itu sudah terjual?"

Kyungsoo kembali mengangguk. "Hanya melihatnya saja. Bisakah? Kau bisa menyuruh beberapa pengawalmu untuk menemaniku jika kau tidak mempercayainya."

"Itu sudah seharusnya, sayang." Kris mengusap lembut rambut Kyungsoo . "pergilah, aku akan menyuruh 2 orang untuk menemanimu.. "

***

Kyungsoo memandang sendu rumah mewah dihadapannya. Dulu... Sebelum semuanya hancur, mereka bahagia didalam sana. Kehangatan keluarga nya. Bahkan Kyungsoo benar-benar melupakan ayah kandungnya karna kehangatan yang diberikan oleh ayah tirinya. Dia benar-benar bisa merasakan kehangatan itu...

"Kita akan pindah rumah, ayah menyiapkan perpustakaan khusus untukmu."

Air matanya mengalir membasahi pipinya. Kenangannya yang selalu ia ingat dengan indah...

"Bahkan aku tidak menikmatinya begitu lama, ayah... "

"Kyungsoo? Kau disini... "
Suara itu... Suara yang begitu ia rindukan, suara yang selalu ingin ia dengar...

Dia mengusap air matanya. Dan berbalik menghadap orang itu. "Jongin?, sedang apa kau disini?" dapat ia lihat, Kai membawa sekantong plastik berisi botol-botol minuman keras

"Seharusnya aku yang bertanya, Kyung. Sedang apa kau disini? "

Tangan Kyungsoo mengepal. Menepuk pelan dada Kai, menghalangi lelaki itu untuk memeluknya. "Aku tidak sendiri .. Ada orang-orang yang mengawasiku."

Kai mundur selangkah. "Baiklah... " dia mengalah. "Kau baik-baik saja? Apa dia masih menyakitimu?"

Kyungsoo menggeleng. "Sedang apa kau disini?"

"Ini rumahku?"

Mata Kyungsoo membulat. Tidak percaya apa yang dikatakan Kai. Kai tersenyum dan mengangguk. "Aku membelinya untukmu. Cepatlah kembali. Aku menunggumu."

Kyungsoo menatap Kai sayu. Dia ingin sekali memeluk lelaki dihadapannya. Menghirup dalam kehangatannya. "Bisa kau tunggu aku, sebentar lagi...? "

Kai tersenyum dan mengangguk. "Kau juga. Tunggulah sebentar lagi. Aku pasti akan membawamu... "

"Aku tau itu... Aku percaya padamu... Jongin. "

"Jangan menangis."

Kyungsoo mengusap pipinya kasar. "Kau juga, jangan minum. Tidak baik... "

Kai melirik bawaannya. Dia tertawa pelan. "Aku hanya membeli penghangat saja. Kau tau sendiri, aku sendirian..."

Kyungsoo mendengus. "Ya sudah. Sepertinya mereka sudah curiga melihat kita. Aku pergi... "

"Biar aku antar... "Kai menarik tangan Kyungsoo menuju mobil hitam yang menunggunya.

Dia mengetuk kaca itu. Perlahan kaca itu terbuka. Menampilkan lelaki dengan wajah dingin. Kai menatapnya tajam. "Jangan katakan pada bosmu jika Kyungsoo bertemu denganku disini."

"Apa yang ku dapatkan jika memenuhi perkataan mu?"

"500 dolar?"

Lelaki itu menyeringai. "Satu juta. Aku akan menutup mulutku. "

For Your Sake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang