11

447 75 5
                                    















Jongin menggelengkan kepala berulang kali, sakit di kakinya tak terasa lagi. Mati rasa, dia menatap dalam wanita yang berdiri diambang pagar balkon kamar. "Tidak, Kyung."

Kyungsoo tersenyum lembut. "Maafkan aku..."

Kyungsoo dengan perlahan, bagai kaset yang diputar sangat lambat. Jongin sangat jelas melihat senyuman Kyungsoo yang memberinya sebuah kepercayaan.

Suara tembakan kembali terdengar. Jisoo yang kini sudah berdiri di balik pagar, menatap kebawah dan menembaki sembarang.

Jongin berusaha berdiri, dia harus menyelematkan Kyungsoo. Dia mencengkal lengan tangan Jisoo. "Jangan, kumohon.... " terdengar sangat lirih.

Jisoo berbalik dan menatap Jongin menyeringai. "Kau ikut bersamaku. Istrimu akan selamat."

Jongin mengangguk pelan. "Jangan sakiti Kyungsoo."

Terdengar panggilan namanya dari kedua sahabatnya. Dia berbalik dan mengangguk meyakinkan. Lebih baik mempercayakan Kyungsoo pada mereka. Itu sangat aman.

***

Kyungsoo terdiam menatap langit senja musim gugur. Dari kamarnya dapat ia lihat daun maple yang berguguran dengan indahnya. Kelopak sakura yang berjatuhan dengan cantiknya.

"Jongin, aku sangat merindukanmu." sangat lirih. Bahkan tak terdengar.

Terdengar pintu terbuka. Kyungsoo tak peduli, dia masih setia memperhatikan daun dan sakura yang berguguran.

"Sayang..."

Kim Jinwoo. Daddy Jongin berlutut dihadapan putri tercintanya. "Sudah makan siang?"

Kyungsoo mengangguk. "Daddy, bagaimana Jongin?"

"Maaf, kami belum bisa menemukannya."

"Aku tidak ingin mereka tidak bisa melihat ketampanan daddy mereka saat mereka lahir, dad. Ini sudah 5 bulan."

"Daddy janji, mereka akan melihat daddy mereka. Kau harus menjaga diri agar mereka sehat, sayang."

"Aku merindukannya, dad. Bahkan aku belum mengatakan apapun tentang mereka."

Jinwoo tersenyum lembut. "Kita akan membuatkannya sebuah kejutan saat dia datang."

Kyungsoo mengangguk pelan. Dia sangat paham, kondisinya saat ini sangat merepotkan semua orang. Dia harus tinggal bersama mertuanya sejak Jongin pergi. Baekhyun, Luhan dan Minseok harus mendatangi nya setiap hari untuk menemaninya dan membantunya merawat diri.

Membawa 3 anak kembar dikandungannya membuat Kyungsoo benar-benar kewalahan. Walau kandungannya baru memasuki bulan keenam, namun bersar perutnya sudah seperti hamil 9 bulan. Bahkan dia tak bisa lagi berjalan dengan baik. Kursi roda lah yang membantunya.

Kyungsoo harus bertahan dalam keadaan apapun, semua orang sudah terlalu banyak membantunya. Dia hanya tidak ingin mengecewakan mereka. Melahirkan 3 anak kembar, dan membawa kebahagiaan untuk mereka. Kyungsoo pikir itu adalah yang terbaik. Walau, Kyungsoo masih sangat menginginkan kehadiran suaminya...

"Bagaimana keadaan jagoan?"

"Mereka baik, dad."

"Ada Joohyun diluar, apa kau ingin menghampirinya?"

"Eonnie? Apa Suho oppa juga disini?" Kyungsoo senang, tentu. Sudah lama dia tidak melihat sepasang suami istri itu.

Jinwoo mengangguk. "Irene dan Wendy juga datang."

For Your Sake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang