10th Grade Story : CHAPTER 1

181 34 4
                                    

30 juni 2014,hari dimana aku menyelesaikan pendidikan SMP ku,dengan mimpi melanjutkan pendidikan SMA di sekolah negri,namun takdir berkehendak lain.kegagalan test di SMAN 17 Medan membuatku terpukul,rasanya seperti prestasi yang ku capai telah sia-sia,
Tapi ayah,pembimbingku dan pahlawan hidupku tak membiarkanku berkecil hati. Kami mencari sekolah swasta terdekat untuk mendaftar.dan akhirnya,kami pergi ke SMA Palapa.
mendaftar disana,melihat perkarangan sekolah yang indah,ku mencoba untuk meyakinkan diri untuk menjadi sukses tidak harus dimulai dari sekolah negri.

14 July 2014,Hari pertamaku masuk ke sekolah.Rasa canggung dan takut menghampiri diriku mengingat masa kelam di SMP, menjadi korban bully dan pemerasan di sekolah,uang saku tersita karena rasa takut kepada teman,perkelahian tanpa henti dan suasana kelas yang tak bersahabat, Aku takut kejadian itu terulang di masa SMA,ku tak akan membiarkan hal itu terjadi.
Ku duduk di tempat duduk dekat lapangan sekolah menunggu bel masuk,ku pandang asrinya pemandangan sekolah,seorang pria datang menghampiriku dan berkenalan denganku.

"Hai.. anak baru ya ?" tanya dia,mengulurkan tangan untuk bersalaman

"hehe iya anak baru bang" sahutku dan bersalaman dengannya

"aku anak baru juga,jangan panggil abang haha" jawabnya

"Oiya haha. Kirain senior, siapa namamu ?" Tanyaku

"Namaku Javed,kau?"

"Simon" ku memperkenalkan namaku

"Nanti kita sebangku aja ya"

"Ok bro"

"Bro ?"

"Iya biar lebih akrab,tadi kan ngajak sebangku haha"

"hehehe iya"

"KRING!!!!!" suara bel masuk

Kami berbaris di lapangan mendengar kepala sekolah kami memberi arahan untuk murid baru,kepala sekolah kami,Pak Aman,memperkenalkan kami dengan guru-guru,pertama aku melihatnya,aku merasakan keramahan yang tak pernah kulihat dari kepala sekolahku sebelumnya.
Selesai pengarahan,kami masuk ke kelas,aku masuk bersama javed dan memilih bangku depan,
ada 2 cewek di belakang kami,ku menoleh ke belakang, ku pandang wanita yang cantik, ku alami perasaan naksir saat melihatnya,dia senyum kepadaku.

"Namaku Simon, namamu ?" tanyaku

"Namaku Apriani" jawabnya dengan senyuman

"Cantik namanya"

"Hehe makasih."

Guru masuk ke kelas, aku kembali memandang ke depan dengan perasaan senang sudah berkenalan dengannya. Sejak itu aku sering melihat ke belakang pura-pura meminjam tipe x,penggaris,pensil sambil memandang wajahnya.
Ku tidak yakin ini perasaan cinta,hanya sekadar naksir,tapi ku terus mencoba mendekatinya.

4 Idiots : Up & Down TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang