CHAPTER 2

172 30 1
                                    

Setelah 2 minggu kami bersekolah,aku masih belum begitu akrab dengan teman-teman sekelas,karena sifatku yang memilih teman.Ku hanya dekat dengan Javed,Apriani dan teman sebangkunya,Puspita,Ada seorang siswa sekelas kami,pria berkacamata duduk di bangku paling belakang,wajahnya yang tampan dengan gayanya yang so cool(sok cool sebenarnya).Ku tak pernah berbicara dengannya,dia sering menyendiri dan aku orang yang sombong kalau baru-baru ketemu dan baru kenal(Kalau udah lama ngeselin) karena itu kami tidak berkenalan,sampai pada suatu hari setelah sebulan kami bersekolah Kepala Sekolah datang ke kelas kami..

"Selamat pagi anak-anak bapak tersayang." Pak Kepsek biasa menyapa seperti itu

"Pagi Pak.."

"Bapak mendapat laporan dari orang tua teman kita yang bernama wahyu,bahwa wahyu tidak bisa duduk di belakang Karena sulit melihat tulisan di whiteboard,jadi bapak panggil anak bapak,Wahyu untuk maju ke depan,membawa tasnya." Kata pak kepsek,Wahyu pun maju ke depan membawa tasnya.

"Mulai hari ini Wahyu duduk di bangku depan,sebangku dengan Simon.dan Javed pindah ke bangku belakang,sebangku dengan Yuni." perintah Pak Kepsek.

Javed pun pindah ke belakang dan Wahyu sebangku denganku di bangku depan.
Jujur,aku kesal karena Javed pindah dan tidak sebangku lagi denganku karena kami sangat dekat,malah jadi sebangku dengan si pendiam itu,berbeda dengan Javed yang kelihatan senang karena bisa sebangku dengan cewek :D
Kulihat wajahnya yang riang menggombal teman sebangkunya,saling tawa,cubit-cubitan dan aku hanya bisa memandangnya dari depan.Akupun mulai mencoba untuk berkenalan dengan Wahyu,ku dengar dia dulunya bersekolah disini waktu SMP.

"Kau dulunya SMP disini ya?"

Dia hanya mengangguk dan senyum

"Ooo,setia kali di sekolah ini ya haha" kataku sambil ketawa

Dia hanya mengangguk dan senyum.

"Kau rabun jauh ya?" tanyaku

Dia hanya mengangguk dan senyum.

Aku yang tambah kesal karena melihatnya mengangguk dan senyum terus,tidak berkata-kata,aku pun menganggukkan kepala dan senyum berkali-kali seperti yang dia lakukan(mengejeknya) sampai dia tertawa.

"Hahaha" tawa wahyu

"Makanya kau ngomong.. haha,untuk apa kita sebangku kalau gada cakap-cakap,boring lah." kataku.

"Haha.. iya-iya" jawab Wahyu

"Aku panggil kau bro aja ya,biar makin akrab,kau panggil aku bro juga."

"Ok bro."

Inilah awal perkenalan kami,dan karena perkenalan ini ku berpikir untuk mengubah sifat pendiamnya menjadi lebih terbuka dan ramah.

4 Idiots : Up & Down TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang