CHAPTER 6

107 19 0
                                    

Ku membuka kertas kecil itu yang berisi nomor hp nya,melihat nomor hp nya berasa seperti melihat berlian,berharga.
Ku tunjukkan kertas kecil itu kepada Wahyu dengan rasa bangga.

"Lihat bro..  Aku udah dapat nomor hp nya haha" Kataku
Wahyu tidak ngomong dan hanya menulis 'Oh..' di belakang bukunya.

"Hmm intinya aku udah maju satu lagkah dari ilham, nanti malam aku mulai sms dia." kata ku kesal dengan Wahyu

Tapi niatku itu berubah, setelah aku melihatnya jalan bareng anak SMK di sekolah saat pulang
dan teman sebangkunya, pita..

"Eeh..  yang lagi jalan bareng ciee.." Seru Pita

"Hahaha, iya dong" sahut Apriani sambil memegang tangan cowok itu

Setelah dia lewat, aku tanya pita..

"Itu..  Cowoknya ya? " tanyaku

" Iya mon.. " Jawabnya

" Udah lama?"

"baru jadian sebulan."

"Oh. aku baru tau. "

" Haha, iya emang teman cowok di kelas kita belum ada yang tau."

"Hahah, ok lah aku pulang ya"

"Iya mon, hati-hati ya. "

" Iya, makasih."

Perjuanganku mendekatinya berhenti sampai disini saja. Aku tidak jadi smsan dengannya.
Aku tidak memberitahukan Ilham tentang apriani yang udah punya pacar (Biar dia capek sendiri berjuang, biar dia tahu sendiri.) aku bersikap seolah-olah masih  suka dengannya di depan Ilham.

****

Javed yang semakin dekat dengan Yuni, selalu bersama di kantin,jalan bareng saat pulang sekolah dan sering belajar bareng. Ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Yuni, dan itu terjadi pada tanggal 14 Agustus 2014,pada saat perlombaan menyambut HUT RI.
kami mengikuti lomba futsal,
Pertandingan pertama SMA VS SMK
Aku, Wahyu, Ilham dan Javed terpilih masuk ke dalam tim mewakili kelas kami,
Ilham dan javed pemain inti, Wahyu dan aku pemain cadangan.
Sepanjang permainan, Yuni berseru memberi semangat untuk Javed.
Walau kami kalah dalam pertandingan itu dengan skor 6-4, itu tidak menjadi masalah bagi kami karena menang dan kalah sudah biasa dalam permainan.

Setelah lomba selesai, dan saat Yuni mau pulang, Javed menghampirinya..

"Yuni.." Sapa Javed

"Iya ved.." Sahut Yuni

"Gimana permainanku tadi?  Bagus kan? "

" Bagus..  Mantap.." kata Yuni sambil mengacungkan jempol.

"Iya dong..  Kan kamu supporternya.."

"Hihihi.."

"Mau pulang?"

"Iya ved, ni mau pulang."

"Cepat amat.."

"Hmmm."

"Yuk minum di kantin dulu."

"Tapi jangan lama ya"

"Iya..  ga lama kok."

Mereka pergi ke kantin dan memesan minuman disana.
Saat mereka ngobrol..

"Yun.. Ada yang mau ku bilang samamu." Ucap Javed

"Mau bilang apaan? " Tanya Yuni penasaran

"Tapi jangan marah ya. "

"Iya aku ga marah, mau bilang apa?"

" Aku cuma mau bilang kalau aku mau baca puisi dan kau harus dengar tapi dengan menutup mata. "

" Hahaha, itu aja?"

"Ada lagi."

"Apa lagi?"

"Ada deh..  Tutup mata dulu."

Yuni pun menutup mata dan mendengarkan Javed membaca puisinya :

Hatiku haus akan senyumanmu
Duniaku hampa tanpa bersamamu
Terpahan angin sejuk, itulah suaramu

Bola matamu seperti bola ping pong
Yang membuatku tak henti menatap
Ketika melihatmu..
Teh manis kehilangan kemanisannya
Kopi pahit berubah menjadi manis
Karena kau adalah keajaiban.
Yang menyinari hatiku

"Hahahahahah" Yuni tertawa dengan mata yang masih tertutup.

"Gimana puisinya?" Tanya Javed

"sangaat bagus.. "

"Hahaha"

"Udah bisa dibuka belum?"

"Tunggu sebentar" kata javed sambil mengeluarkan sesuatu dari tas nya

"Ok..  Udah bisa dibuka " kata Javed.

Yuni membuka matanya dan melihat sebuah kado di tangan javed

" Eh Kado?" Tanya Yuni, kaget.

"Iya kado untukmu"

"iih makasih Javed" Yuni senang dengan kadonya kemudian mengambilnya

" hehe Iya sama-sama"

Yuni memandangi kadonya dengan hati yang senang, lalu..

"Hmm Yuni.. "

" Iya Ved"

"Aku mencintaimu Yuni, kau mau ga jadi pacar aku? "

Yuni memandang javed dengan tatapan sinis, dan mengembalikan kado kepada Javed.

" Ambil ini" kata Yuni, mengembalikan kado

"Kenapa Yun, kado ini untukmu."

"Maaf aku ga bisa terima, kadomu..  dan juga cintamu."

"Aku serius cinta samamu Yun, aku menyukaimu, apa alasanmu menolak cintaku? " Tanya Javed

"Aku baru putus dengan Roy, mantan pacarku, setelah itu aku ga mau pacaran dulu untuk saat ini,Aku gagal move on Ved."

'BUUUUM..' Suara gluduk hujan

Javed menunduk sedih dan tak berkata apa-apa, namun Yuni lanjut berbicara.

"Lagian selama ini aku anggap lu teman Ved, ga lebih. Just friend."

'Tik Tik Tik' Suara hujan yang turun dengan deras

"Baiklah tidak apa-apa kok Yun, ini kado untukmu, terimalah kadonya. Anggap pemberian dari teman." kata Javed

"Engga,aku ga bisa terima."

Kantin penuh dengan keheningan, mereka saling diam dan menunggu hingga hujan reda (karena kalau kena hujan bisa sakit :D kasihan tokohnya kalau sakit.)

4 Idiots : Up & Down TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang