Legend of chu qiao : Division 11's Princess Agent (End)

238-240

Bab 238
Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio
Pada saat ini, ada kebetulan sekelompok orang yang akan turun dari Pelabuhan Xian Yang. Beberapa pria yang lelah memimpin beberapa kuda dan diam-diam melaporkan, “Pesan dari rumah. Tidak ada yang tahu bahwa Tuan Muda tidak ada. Guru Ketujuh memberi tahu bahwa Tuan Muda dapat melanjutkan bisnisnya sendiri, dan selama Anda kembali dalam sepuluh hari ke depan, semuanya akan baik-baik saja. ”
Pria dengan pakaian ungu sedikit mengernyit, dan dengan bibir merahnya yang merah, matanya seperti sumur tanpa dasar yang tidak bisa dilihat siapa pun. Memasang kuda dalam gerakan cepat, raut wajahnya samar-samar menunjukkan tanda-tanda cuaca oleh elemen.
"Perjalanan ke Tang Jing ini hanya tiga hari jika kita mengambil jalan pintas. Masalahnya adalah bahwa tidak akan ada kota besar di sepanjang jalan, dan itu akan menjadi bencana jika ada yang salah. "
“Kami tidak punya waktu. Mari kita ambil jalan pintas. "
Seorang pelayan berbalik, dan menatap pria itu dengan warna ungu, dia menyarankan, “Tuan, apakah kita akan menyiapkan kereta?Kamu belum tidur nyenyak selama beberapa hari. ”
"Itu tidak perlu." Pria itu menggelengkan kepalanya, sebelum bertanya dengan sungguh-sungguh, "Apakah ada berita dari Tang Jing?"
"Setelah Lady Chu mengalahkan Zhan Ziyu, seluruh pengadilan dibawa ke perdamaian.Hanya ada beberapa ketidaksepakatan kecil tentang siapa yang harus mengawasi kaisar muda. Bawahan ini merasa bahwa Lady Chu mungkin akhirnya mengikuti alur salah satu dari mereka. ”
"Dia berani ?!" Pria itu mendengus, ekspresinya terlihat agak suram. "Aku ingin melihat siapa yang berani melakukan itu!"
Kerumunan mengikuti jejak pria ini dan semua menaiki kuda mereka. Di derap kuda yang deras, mereka dengan cepat menghilang di jalan kuno Xian Yang. Tak lama kemudian, mereka keluar dari kota, dan melalui gerbang Barat, mereka mengambil jalan kecil. Setelah perpisahan yang begitu lama, segalanya telah berubah, dan bahkan orang-orang tidak ada lagi.
Waktu berlalu. Dalam sekejap mata, puluhan tahun telah berlalu. Tiba-tiba, dia bukan lagi gadis muda yang memancarkan kekanak-kanakan, dan dia bukan lagi pemuda yang keras kepala itu. Waktu sekali lagi menarik batas-batas yang tak terhitung jumlahnya di antara mereka yang berasal dari keluarga, negara, cinta, perang, perpisahan. Tetapi pada akhirnya, hubungan mereka seperti sebuah utas yang tak ada habisnya. Tidak peduli seberapa keras takdir mencoba menarik, mereka tetap terikat oleh benang merah itu.
Angin meraung dari Yan Bei yang jauh, membelai wilayah luas Kekaisaran Xia, melewati Kekaisaran Tang yang masih hangat, sebelum berubah menjadi bunga yang mekar di Kekaisaran Song, dan akhirnya mencapai gelombang laut yang tak berujung di timur, menghilang ke dalam ombak.
“Jalannya masih panjang, dan kita mungkin menghadapi lebih banyak perubahan. Apakah kamu takut?"
"Saya tidak."
"Ingat, aku menunggumu."
Malam itu begitu dingin, dengan hanya cahaya bulan sebagai penerangan, bentangan panjang jalan tanah kuno itu redup. Fragmen-fragmen kenangan dari masa lalu akhirnya masih disaring oleh darah dan perang, menyapu rasa kebahagiaan dan harapan awal.Ketenangan tetap secara logis membagi emosi masa lalu dan tindakan terbaik untuk situasi saat ini.
"Sangat disayangkan. Pada akhirnya, saya tidak percaya pada takdir! "
Saat kuku kuda bergemuruh, malam itu tampak abadi. Ibukota Tang yang sudah lama tidak dilihatnya sekarang tepat di depan matanya. Berita bahwa Jenderal Xiuli akan diberikan gelar permaisuri menyebar ke seluruh Kekaisaran Tang hanya dalam satu malam. Shennan, Dianxi, Yuelin, Yunmo, dan daerah lainnya menyuarakan protes dalam persatuan. Yang paling kuat adalah perlawanan dari daerah Selatan. Raja Jingan, Raja Duanqing, dan Adipati Huayang telah mengibarkan bendera pemberontakan secara berurutan.
Semua pasukan yang telah berbaring rendah selama pemberontakan Raja Luo, dan absen selama pemerintahan saudara Zhan, tiba-tiba semua melompat keluar, dan dengan slogan "singkirkan penyihir", mereka memimpin lebih dari 180.000 tentara, dan menuju ke Ibukota Tang. Sepanjang jalan, semua pejabat memberikan akses instan ke pasukan mereka.
Sun Di tampaknya telah meramalkan situasi ini sejak lama, dan telah menempatkan 200.000 tentara dari wilayah Timur. Dipimpin oleh Xu Su, mereka menjaga sungai Hanshui.100.000 tentara dari pasukan Serigala dengan kuat menjaga ibukota, dan penjaga dibesarkan di semua pos pemeriksaan.Ibukota sekarang dipersenjatai, dan barisan pedang dan ujung tombak yang rapi membentuk samudera yang tampaknya siap untuk melahap musuh yang akan datang dari Selatan.
Semua sudah siap, dengan hanya upacara yang tersisa untuk dilakukan tiga hari kemudian.
Dalam angin musim gugur, karena ada kebutuhan untuk mempersiapkan upacara di stand phoenix, seluruh kota jatuh ke dalam darurat militer, dan jalan-jalan yang biasanya ramai sekarang benar-benar tanpa kehidupan.Satu-satunya hal yang masih menyerupai kehidupan adalah daun-daun musim gugur yang beterbangan dari pohon-pohon sycamore yang tampak seperti kupu-kupu yang bermain-main di bunga-bunga.
Di kediaman Sun Di, seorang kasim yang mengenakan pakaian seorang pelayan berlutut di lantai, ketika ia melaporkan dengan suara tajam yang unik untuk para kasim, "Tuan Chu bertengkar dengan Meixiang, dan membuat khawatir Kaisar dan Putri Xiao .Pada akhirnya, pelayan ini mendengar bahwa Tuan Chu berjanji untuk tidak meninggalkan Kekaisaran Tang. "
Sun Di menjentikkan alis dan bertanya, "Apakah kamu yakin?"
“Saya sangat yakin. Meixiang menangis dengan keras, dan kaisar muda itu menghunus pedang. Tuan Chu bahkan telah membakar surat dari Xia Marshal. ”
"Kapan Meixiang pergi?"
“Sebelum langit cerah, dia sudah pergi, dan pria muda bernama Pingan itu mengantarnya keluar. Tuan Chu berkata bahwa dia akan kembali ke Kota Xuefu. "
Sun Di mengangguk. Setelah beberapa lama, dia menyatakan, “Kepergiannya adalah hal yang baik. Dia hanya akan menghalangi hal-hal dengan tinggal di sini. ”Ciri-ciri pria itu tetap tanpa emosi. Dia mengeluarkan dua batang emas dan memberi tahu, "Pergi dan lanjutkan, aku akan memperlakukanmu dengan baik."
"Ini adalah kehormatan saya, Tuan Sun."
Setelah pelayan pergi, Sun Di memanggil salah satu pengawalnya. Setelah berpikir sebentar, dia perlahan berkata, "Pergi segera dan cari Meixiang pembantu Master Chu. Jika dia kembali ke Kota Xuefu, bantu mengawalnya. Jika dia memutuskan untuk pergi ke tempat lain, Anda tahu apa yang harus dilakukan. "
Pria itu segera berkata, "Bawahan ini mengerti." Sama seperti itu, dia berbalik dan berjalan keluar. Tidak lama kemudian, ada seekor kuda yang menangis, dan kuda itu berlari menjauh.
Mendorong membuka jendela, Sun Di hanya bisa melihat sudut bulan sabit. Sekilas, tampak seperti alis seorang wanita.
"Semoga semua ... baik-baik saja."
Damai berlanjut selama dua hari berikutnya. Seluruh istana hening. Kecuali beberapa arsiparis, tidak ada yang berkomentar. Para pejabat baik ditekan oleh Sun Di atau takut kepada Chu Qiao, yang masih memimpin kedepan. Adapun beberapa orang yang menentang yang terkuat, Sun Di awalnya dimaksudkan untuk menangani mereka sendiri, tetapi sebelum dia bisa bertindak, Tentara Xiuli telah melemparkan mereka ke penjara.
Setelah mengetahuinya, Sun Di merasa sedikit khawatir. Meskipun orang-orang ini keras kepala, mereka pada akhirnya adalah orang-orang yang paling loyal kepada Kekaisaran Tang. Mempertimbangkan kesetiaan Tentara Xiuli kepada Chu Qiao, yang tahu jika mereka akan dianiaya.
Dia secara pribadi menuju ke istana untuk berbicara dengan Wanita yang seharusnya mengawasi kerajaan ini. Dia tahu bahwa cara kecilnya telah terdeteksi sampai batas tertentu oleh Chu Qiao, dan sekarang tidak berani membuatnya marah terlalu banyak.Dengan itu, ia hanya bisa diam-diam memberi tahu penjaga penjara untuk menjaga para pejabat lama itu.
Malam ini ditakdirkan untuk menjadi malam tanpa tidur karena hari berikutnya adalah upacara resmi untuk Chu Qiao diberi gelar, dan ini adalah pertama kalinya sejak awal Kekaisaran Tang bahwa mereka harus menikahi seseorang dengan Kaisar yang telah meninggal. Departemen upacara telah bergegas siang dan malam untuk memastikan bahwa semua dekorasi cocok dan bahwa stan Phoenix dapat diselesaikan. Pada saat ini, para pejabat yang tak terhitung jumlahnya duduk-duduk merencanakan untuk diri mereka sendiri. Tidak ada yang tahu ke mana Kekaisaran Tang akan pergi, dan semua keluarga bangsawan berfokus pada arah bahwa wanita ini, yang memiliki hubungan dekat dengan begitu banyak orang yang berkuasa, akan mengarahkan kerajaan ini ke arah. Apakah dia akhirnya akan menjadi bawahan yang setia, atau tiran yang rakus?Apakah dia akan meninggalkan masyarakat seperti itu, atau akankah dia membentuk kediktatoran seperti Yan Bei? Tidak ada yang tahu. Setelah hari berikutnya, akankah Kekaisaran Tang masih dipimpin oleh Keluarga Li? Itu adalah pertanyaan persis yang dimiliki kebanyakan orang malam itu.
Seluruh pasukan Xiuli sangat pendiam. Para prajurit tidak ragu sedikit pun tentang gosip itu. Ketika cahaya bulan yang dingin menyinari seluruh perkemahan dalam cahaya keperakan, orang dapat melihat bahwa dasar untuk latihan sama sekali tanpa orang.
Tabir ke tenda utama He Xiao bergetar, dan seseorang yang mengenakan jubah hitam menutupi seluruh wajah masuk. He Xiao kebetulan sedang minum di mejanya, mengenakan pakaian cokelat umum. Dengan rambutnya yang acak-acakan dan kerahnya terbuka, seseorang bisa melihat otot-otot dada berwarna perunggu. Ini adalah pemandangan kasar dari jenderal ini. Melihat tamu itu, dia sedikit mengernyit, tetapi tidak berbicara.
Pengunjung itu melepas topi, memperlihatkan wajah yang cantik, dan tersenyum ringan, katanya, "Minum di tengah malam, sejauh yang saya tahu, adalah pelanggaran hukum militer."
Melihatnya, He Xiao tidak berbicara, dan hanya terus minum.
Chu Qiao berjalan dan duduk di depannya.Mengangkat kepalanya sedikit, dia bertanya, "Apakah kamu tidak akan mengundang saya untuk minum?"
Dengan sebuah dentang, He Xiao dengan santai melemparkan cangkir anggur. Dia tidak repot-repot menuangkan untuk Chu Qiao. Chu Qiao tidak terpengaruh saat dia dengan sungguh-sungguh menuangkan secangkir dan menenggaknya dalam satu tegukan, hanya untuk merasakan beban alkohol sepenuhnya.Seolah-olah dia baru saja menelan sepotong batu bara merah panas. Sambil mengerutkan kening, dia berkata, "Minuman keras yang kuat."
Melihat bahwa He Xiao masih tidak berbicara, dia menjadi sedikit serius dan bertanya, "Jika saya tidak datang untuk menemukan Anda, apakah Anda tidak akan pernah datang untuk mencari saya?"
Dia Xiao mengangkat alis dengan ringan, dan menatapnya sebelum diam-diam bertanya, “Aku merasa sangat aneh. Bagaimana kamu bisa tetap tersenyum dan tertawa? ”
"Kenapa tidak? Situasi ini jauh lebih baik daripada saat itu kami harus membela Beishuo. ”
Melihatnya, He Xiao tiba-tiba berbalik dan terkekeh. “Memang, ini jauh lebih baik.Dengan begitu banyak kekuatan, itu akan jauh lebih baik. "
Chu Qiao mencondongkan tubuh ke depan, dan matanya bersinar seperti bintang yang bersinar di tengah malam, ketika dia dengan dingin bertanya, "He Xiao, apakah kamu pikir aku orang seperti itu?"
Meskipun dia tahu situasinya, ada kemarahan dan frustrasi tertentu sehingga dia tidak bisa menekan apapun yang terjadi. He Xiao menatap langsung ke mata Chu Qiao. Dalam ekspresi dingin, ada kemarahan, tetapi ada juga simpati.
Chu Qiao berlutut ketika dia membungkuk dan membisikkan beberapa kata di telinga pria itu.Dia Xiao awalnya tidak terlalu keberatan, tapi tiba-tiba, ekspresinya berubah drastis.Mengangkat kepalanya dengan brengsek, dia memelototi wanita pemberani ini.
"He Xiao." Chu Qiao tersenyum padanya, dan dalam ketenangan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Dia bertanya, "Apakah Anda bersedia membantu saya?"
Jenderal muda ini berpikir untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mengungkapkan senyum. Sambil mengulurkan tangan, mereka bersorak-sorai dan saling berjabat tangan, seperti dulu.
Saat malam turun sekali lagi, ada kelompok bergegas di jalan. Tiba-tiba kelompok lain muncul di hadapan mereka. Pria terkemuka itu menarik tali kekang kuda. Ketika kuda yang masuk berlari cepat, orang-orang di kelompok yang masuk tiba-tiba berhenti dan jatuh dari kuda, dan dengan lantang memanggil, "Tuan Muda Keempat!"
Malam itu benar-benar ditakdirkan untuk menjadi malam tanpa tidur. Pasukan yang tak terhitung jumlahnya bentrok dalam kamuflase kegelapan, diam-diam menunggu upacara.
Malam itu terasa seperti selamanya.
Saat ayam jago menyambut keesokan harinya, matahari terbit, segera menjemur seluruh dunia dalam kemuliaan sinar keemasan. Di istana, Raja Runan, yang rambutnya hampir seluruhnya memutih, membacakan kehendak kaisar yang telah meninggal. Setelah itu, gemetaran, dia berlutut.
Mengenakan gaun keberuntungan yang dikenakan dengan sulaman dari phoenix dan awan, Chu Qiao mengenakan gaun kepala yang terbuat dari 18 buah batu giok ruby. Di pinggangnya, ada sabuk emas yang diwarnai dengan ungu kerajaan. Karena ini adalah pernikahan dengan kaisar yang telah meninggal, bahkan gaun keberuntungan ini berwarna hitam, dan phoenix yang berwarna-warni juga disulam dengan warna yang lebih gelap, dengan benang emas yang jarang digunakan untuk awan, dan sebagian besar perhiasan yang dipilih adalah yang gelap dalam warna. Dengan gaun itu, Chu Qiao tampak rapi dan pantas, namun ada perasaan suram yang membuat orang mengalihkan pandangan mereka.
Saat kereta phoenix memulai perjalanan dari istana utama, ia melewati Lapangan Zhangyu, Rose Street, Gerbang Anhua, Gerbang Taiqing, Gerbang Tai'an, dan bahkan menuju keluar dari Istana Jinwu dan memasuki Jalan Qingyun di mana hanya orang terkaya yang tinggal. , sebelum berbelok di sekitar Tianqi Street dan menuju ke stand phoenix di Kuil Leluhur.
Di sepanjang rute, semua warga sipil berlutut, memanggil kata-kata hormat, dengan kepala mereka terkubur dalam-dalam di tanah. Saat rombongan melewatinya, ia menendang awan debu yang pada pandangan pertama tampak seperti badai pasir.
Di daun musim gugur yang jatuh, pakaian hitam menutupi seluruh Ibukota Tang. Langit tampak begitu biru dan tinggi, dan Matahari tampak sangat jauh. Semuanya tampak begitu indah sehingga tampak seperti karya agung dari seorang seniman ahli. Kemuliaan kekaisaran tampaknya menutupi dan menyembunyikan lapisan darah yang mengalir di jalan menuju kenaikan.
Ketika kereta berhenti, orang dapat melihat bahwa pijakan phoenix, dengan 366 tangga jade, tingginya hampir 100 kaki. Berdiri di atasnya, orang bisa melihat semua Tang Jing.Bahkan keagungan Istana Jinwu tampak pucat dibandingkan.