2. Rumah Irene

429 47 5
                                    

Selamat membaca yaa ^_^

👣

"Ren,mau kerja kelompok di rumah lo kan?"Irene mengangguki pertanyaan Renata.

"Oke,Des lo ikut yaa"Ucap Renata pada Destiny,Cewek itu sedang bermain game di ponsel Irene."iya-iya gue pergi kok"

"Awas boong lu"

"Yoi"

"Eh emang kita satu kelompok?"tanya Irene bingung membuat semua menatapnya.

"Yaa tinggal bilang kita harus sekelompok lah susah amat"Ucap Renata

Irene mendengus,ah iya Destiny senjata mereka

"Pulang sekolah kan ya?"

"Iyapp"

Renata mengangguk

"Oke"

Mereka berhenti berbicara saat guru mata pelajaran fisika masuk kelas.

Di dalam kelas Destiny tidak menganggap guru ada,dia sibuk sendiri memainkan ponsel,membuat Bu Gina menghela nafas pelan saat ia diabaikan murid yang satu ini,tapi ia hanya bisa menghela nafas,jika ia menegur Destiny bukan anak itu yang akan dimarahi melainkan Dia yang akan dikeluarkan.

"Oke,buka buku paket halaman 221"Ucap Bu Gina

"Setelah membuka halaman 221, kerjakan latihan soal yang pertama lalu kedua"lanjut Bu Gina

Bu Gina melirik Destiny yang sedang memainkan game di ponsel sambil menyumpal telinganya dengan headseat.

Untuk kedua kalinya Bu Gina menghela nafas pelan melihat sikap Destiny.

👣

"Mama!Irene Pulang"Teriakan Irene membuat Renata mendengus sambil menggosok-gosok telinganya yang sakit mendengar teriakan anak itu.

Finnan-mama Irene muncul dengan celemek bermotif bunga-bunga,wanita anggun itu tersenyum ceria."Eh ada Destiny sama Renata.."Ucap Finnan

Destiny dan Renata tersenyum

"Kalian udah gak pernah maen kesini jengukin tante,Gimana kabar Mama kalian?"Ucap Finnan
Ya,memang Finnan bersahabat dengan Dela-Mama Destiny,dan Glory-Mama Renata.

"Baik kok kabar mama,tapi sekarang lebih suka ngomel"Ucap Renata membuat Finnan tertawa

"Kalo mama tambah galak aja sih"Ucap Destiny membuat Finnan mengangguk."Dela memang galak,haha"

"Yaudah,Kalian mau langsung kekamar Irene kan?"Ucap finnan membuat ketiganya mengangguk.

"Kalian mau apa?,Mau suruh bi Tia bikinin"Tanya Finnan

"Terserah deh tan,apa aja boleh hehe"Ucap Renata, membuat Finnan mengangguk.

Mereka bertiga pun berjalan menuju Kamar Irene,sesampai di kamar Irene Renata langsung merebahkan dirinya di kasur,diikuti Destiny rebahan di Sofa.

Irene mendengus kesal,"Ini mau belajar atau apa?"Cerocos Irene kesal.

Mereka berdua sontak menatap Irene,"ya mau belajar dong,belajar ngegame"Ucap Destiny disambut anggukan Renata.

Destiny AGATHA CorneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang