6

883 126 5
                                    

"Reuni"

(Name) duduk menopang dagu disamping Daiki yang berbaring. Mereka sedang di atap. Menikmati waktu bersama.

Melupakan semua semua yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenarnya Daiki tidak bisa melupakannya. Semua kesalahan yang dia lakukan. Semua hal yang menyakiti (Name).

Hanya saja (Name) tak pernah mau menanggapi perasaan gelisahnya dengan serius. Dia selalu membuka hatinya, memaafkan segala kesalahannya. Dan mereka akan bersikap seolah-olah tak terjadi apa pun.

"Nee (Name). Akashi mengadakan reuni minggu depan. Untuk angkatan kita. Klub basket Teiko. Kau boleh ikut."

(Name) ikut berbaring di samping Daiki. Dia belum merespon ajakannya.

"Nijimura-san akan pulang ke Jepang untuk beberapa hari. Jadi itu dimaksudkan untuk menyambutnya juga."

Daiki membuka matanya saat merasakan (Name) yang meletakkan kepalanya tepat di atas dada Daiki.

"Ku rasa aku tak bisa. Kau tau, aku bukanlah bagian dari klub basket. Aku hanya pernah menjadi sekretaris OSIS sampai kelas 2. Jadi kupikir aku tak punya hak untuk datang. Aku tidak tau harus datang sebagai siapa."

Daiki tidak terlalu mengerti apa yang sebenarnya dimaksud (Name). Hanya saja dia ingin gadis ini hadir. Akashi sedikit memaksanya untuk hal ini. Entah kenapa.

"Kau bisa datang sebagai pacarku."

***

(Name) duduk di salah satu sofa di sebuah cafe. Cafe yang sudah di pesan Akashi untuk mereka.

Tak ada yang bisa dia ajak bicara disini. Daiki sibuk bicara dengan Kuroko dan cahaya barunya. Dan orang yang dia tunggu tidak terlihat.

Tentu saja. Dia tidak akan hadir.

(Name) mengerti.

"Lama tidak bertemu (Name). Aku senang kau mau datang kesini."

Suara ini. (Name) mengenalnya. Sebenarnya dia tidak terlalu menyukainya. Tapi (Name) tidak pernah membenci orang lain. Jadi hanya sekedar tidak terlalu suka.

"Uhm. Lama tidak bertemu Akashi-san."

Akashi duduk disebelahnya. Dengan memegang segelas jus. Apa pun itu (Name) tak terlalu memperhatikannya. (Name) hanya memasang senyum manis seperti biasa.

"Dia tidak datang? Aku tidak menyangka bahwa rumor soal dia yang meninggalkanmu ternyata benar."

(Name) mengerti. Tapi tak ingin menanggapi. Jika sudah menyangkut soal 'Dia' sebenarnya sediki mengganggunya. Hanya saja yang dia hadapi ini seorang Akashi Seijuuro. Dia tak akan menanggapinya dengan buruk.

"Seperti yang kau lihat Akashi-san. Jika boleh aku jujur, basa basimu itu cukup mengganggu. Karena itu tidak terlihat sepertimu. Aku tidak tau apa alasanmu mengadakan acara ini dan mengundangku."

Akashi menarik bibir. Tersenyum meremehkan. Tapi disisi lain dia masih kagum dengan gadis ini. Tujuannya akan segera tercapai.

"Dingin seperti biasanya. Sama seperti hari itu. Aku hanya ingin melihat sejauh mana perkembangan mantan sekretarisku ini."

Setelah itu Akashi berlalu meninggalkan (Name). Tidak lama setelahnya Daiki datang menghampinya dengan wajah tanpa dosanya. Tapi (Name) akan tetap menyambutnya dengan senyum hangat.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Hanya sedikit membahas cerita lama. Ngomong-ngomong apa kau bertemu dengan Kise-kun?"

"Kau mencariku (Name)-cchi?"

Kise muncul dengan senyum cerahnya. Duduk disampingnya. Memeluk pinggang (Name) santai. Meskipun Daiki berada tepat di hadapan (Name).

🍙🍙🍙

Home (Aomine x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang