"Perjanjian"
Aomine duduk melamun di kamarnya. Kejadian kemarin benar-benar mengganggunya.
Tatapan yang (Name) berikan padanya. Nada dingin dari suaranya. Dia benar-benar jadi orang lain. Kejadian hari ini membuatnya takut.
(Name) akan meninggalkannya.
"Dai-chan..."
Momoi muncul dari balik pintu kamarnya. Ekspresinya tampak gelisah. Tapi tetap mendekati Aomine dan duduk di tempat tidurnya.
"A-ada yang ingin ku sampaikan padamu. Tentang kejadian setahun yang lalu. Tentang (Name)-chan, Haizaki-san, dan Akashi-kun. Juga tentang Ki-chan."
Aomine tak menjawab. Tapi Momoi tau dia mendengarkan.
"Ku rasa kau sudah mendengarnya bukan. Bahwa (Name)-chan dan Akashi-kun pernah bertunangan sampai mereka SMP."
Aomine tau rumor itu. Keluarga Akashi dan (Name) itu cukup terkenal. Mereka keluarga terpandang. Hubungan keluarga mereka cukup erat, jadi sangat memungkinkan jika (Name) dan Seijuuro akan di jodohkan. Pernikahan atas dasar politik. Aomine paham.
"Putusnya hubungan mereka karena Akashi-kun mengeluarkan Haizaki dari klub basket, dan juga karena (Name)-chan menyukai Dai-chan."
Saat itu (Name) menghilang bersama dengan Haizaki. Aomine ingat itu. Dia tau hal itu. Tapi apa masalahnya? Itu menjadi berita panas seantero Teikou. Tentu saja semua orang tau.
"Aku minta maaf karena merahasiakan ini darimu. Akashi-kun dan Midorin memintaku merahasiakan hal ini. Tapi sebenarnya, hubungan mereka putus bukan karena Haizaki saja. Akar masalahnya adalah Ki-chan."
Kise?!
Aomine berdiri dari tempat duduknya. Dia refleks menggenggam bahu Momoi.
"Kise?! Tapi kenapa dia melakukan itu? Bagaimana dia melakukannya?"
Momoi menatap takut pada Aomine. Mereka memang sering bertengkar dan Aomine juga terbiasa membentaknya. Tapi kali ini berbeda. Dan itu membuat Momoi takut.
"I-itu karena Ki-chan--"
"Daiki, ada temanmu datang."
Ibunya Aomine muncul, mengentikan kalimat Momoi. Bersama dengan Haizaki yang mengekor di belakangnya.
Aomine menatap kesal. Sekaligus bingung kenapa orang ini berani muncul setelah apa yang terjadi.
"Aku datang karena ingin meminta satu hal padamu. Tolong jaga (Name). Dia tidak setangguh yang terlihat. Dia membutuhkanmu. Dan jauhkan dia dari Kise Ryouta. Aku tidak meminta kau melakukannya untukku. Lakukanlah untuk dirimu sendiri dan juga (Name). Permisi."
Haizaki berlalu. Dia nemberikan isyarat supaya Momoi mengikutinya juga.
Mendengar kalimat itu dari mulut orang yang dia benci. Seakan menampar harga diri Aomine. Dia merasa bodoh. Padahal dia bisa melihatnya, semuanya, perasaan (Name), punggung kecil yang selalu terlihat rapuh. Dia akan menjaganya. Sekuat yang dia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (Aomine x Reader)
FanfictionDaiki tidak bicara saat lagi-lagi dia menemukan sekotak bento ditempat biasa dia bermalas-malasan di atap sekolah. Karena dia tau. Selalu. "Meskipun kau seperti itu atau seperti apa pun. Aku akan selalu menjadi rumah untukmu Daiki. Itulah janjiku...