AR : 7

211 18 0
                                    

Jam sekolah pun berakhir begitu saja, gue dan keempat anak curut kembali ke kelas saat dirasa koridor sudah mulai sepi. Karena jika kita ambil tas secara langsung, pasti ada aja yang bertanya seperti wartawan.

Maklum, geng RADAR kan selebritis, khususnya gue.

Kelas gue. XI IPA 9 udah sepi tak berpenghuni, hanya ada tas gue dan tas Jendra aja, kirain hanya anak IPS aja yang buru buru pulang, tau nya anak IPA juga kayak gitu.

"Aduuh"

Suara itu, suara yang gue rindukan setahun belakangan ini, dia ada di sini?

Buru buru gue melihat asal suara, seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang, duduk dengan memegangi lututnya. Sepertinya gadis itu terjatuh akibat tali sepatunya sendiri, lihat saja tali sepatunya terlepas.

Dari ambang pintu gue menghampiri gadis bersweeter biru dongker itu.

Belia Belvavika.

Mantan terindah gue.

Insyaallah jadi pacar lagi, kalau dia mau

"Gak apa apa?" tanya gue cemas.

"Ee.. Aku gak apa apa, aku duluan ya" ucap gadis itu, sepertinya dia menghindari gue. Apa dia masih trauma sama gue?.

Gue membiarkan gadis itu lolos lagi, dan gue selalu berharap agar Tuhan menakdirkan gue dengan dia sekali lagi.

"Huft" gue menghembuskan napas kasar.

"Sabar bro, kalau udah jodoh gak bakal ke mana kok" ucap Rajendra tiba tiba muncul dari belakang.

"Sejak kapan lu di sini?" tanya gue kaget.

"Sejak lu berduaan sama Vika, kenapa?"

"Dasar kang nguping!" Gue menggeplak kepala Rajendra membuat cowok itu meringis kesakitan seraya mengelus elus kepalanya yang sakit.

•••

Gue dan Rajendra sampai diparkiran sekolah, udah ada Aldi, Danis dan Arshaka di sana.

"Lama amat, ngapain aja? nemenin Rajendra bobo dulu?" tanya Arshaka ngawur saking kesalnya.

"Santai bos," ucap gue menempati posisi kemudi motor dan memasang helm.

"Tahan emosi pak, besok masih bisa ketemu Bu Montok kok" ucap Rajendra seperti membujuk balita yang beranjak kanak kanak.

"Uluh uluh dede Arshaka mau es krim? udah jangan nangis ya nanti kakak beliin" ucap Danis yang ceplas ceplos membuat Aldi, Rajendra dan cowok itu tertawa, kecuali gue dan Arshaka ya.

Es krim?

"Richel!" ucap gue menepuk jidat, gue lupa jemput Richel, mati deh gue abis ini.

"Eh gue duluan ya, gue harus jemput Richel, kabarin aja di grup kayak biasanya, oke?" ucap gue langsung menancapkan gas tanpa ingin mendengarkan jawaban yang lainnya.

"Kebiasaan tuh anak" tukas Arshaka.

"Ya udah mending pulang, terus bobo ganteng deh" Rajendra mengaktifkan remot mobilnya.

"Kebo!" ujar ketiganya bersamaan saat Rajendra hilang memasuki mobilnya.

"Bye bye cintaku sayangkuuu lope semuaa" Rajendra membuka jendela mobilnya dan memberi kiss bye kepada ketiganya.

Seketika Arshaka, Danis, Aldi langsung mengeluarkan ekspresi muntah mereka masing masing.

"Eh, terus gue pulang bareng siapa kalau Rajendra gak nebengin?" ucap Aldi tiba tiba lalu hening sesaat.

About RaflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang