[REVISI AKAN SEGERA HADIR, TYPO BERTEBARAN⚠]
"Vik?"
"Lepasin!"
"Kenapa sih Vik?"
"Aku kecewa sama kamu, Raf!"
"Kecewa kenapa?"
"Aku kecewa karena kamu udah berani coba minum miras!"
"Kamu.. kamu tau dari mana?"
"Kamu gak perlu tahu aku tahu dari si...
"Mantan?" tanya seseorang duduk di samping gue dengan topi kupluk dikepalanya dan mulut yang sibuk mengulum permen karet, berjaket levis dan gelang tangan hitam melekat dipergelangan tangannya. Tampak tomboi
"Mantan apaan?!" bentak gue tidak melihat lawan bicara, gue terus menutup muka dengan tangan, kebiasaan gur kalau lagi frustasi.
"Nih permen karet" ucap gadis itu menyodorkan permen karet ke arah gue.
Gue menatap dingin gadis itu. Kelihatannya dia murid baru di sini, selama 1 setengah tahun gue sekolah di SMA Dirgantara, belum pernah lihat dia sebelumnya.
"Mulut lu bau rokok," ucap gadis itu sibuk mengulum permen dimulutnya, tanpa ingin melihat gue sedikit pun
"Suka suka gue lah!" ucap gue kesal.
Hening sesaat.
"Kenalin gue Febiola, panggil aja Ola" gadis itu yang mengaku Ola mengulurkan tangannya ke arah gue.
Febiola (Nicole Parham)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue menatap kesal tangan milik Ola, dan tidak membalas jabatan tangan cewek itu.
"Gue udah tau semua cerita lu di sekolah ini" ucap Ola mengalihkan pembicaraan.
"Gue gak peduli!"
"Gue murid baru, keponakannya Bu Ike" ucap Ola mampu membuat gue tersedak saliva sendiri.
Jadi gadis ini yang diceritakan guru itu dua hari yang lalu?
"Santai bro! gue gak bakal laporin lu ke guru guru kalau lu sering ngerokok di taman belakang bareng temen temen lu" ucap Ola tersenyum miring.
Gue gak abis pikir, bagaimana bisa murid baru itu tau kegiatan membolos gue selama di taman belakang?
"Tau dari mana lu?" tanya gue kaget.
"Gue ngevape di sana, terus gak sengaja lihat lu di sana" ucap Ola dengan senggaknya.
"What?!" tanya gue untuk kedua kalinya.
"Santai, gue ngevape sejak kelas VIII" jelas Ola lebih rinci.
"Gue suka gaya lu" ucap gue tersenyum miring.
Ola tersenyum.
"Btw, lu kelas berapa?" tanya gue yang entah keberapa.
"XI - IPA 5"
"Deketan dong sama kelas gue, ya beda tingkat aja" ucap gue.
