[Seminggu dari sekarang]
Dia tak datang.
Spontanitas hingga membikin ia menoleh. Rautnya kalut kemelut menyerempet geram. Petra baru sadar tak sengaja menyuarakan hatinya terlalu keras. "Dia akan datang," katanya, yakin-yakin ragu.
"Dari mana kau tahu?" harusnya diam saja. Harusnya tutup mulut sambil menonton (mantan) teman seperjuangan menderita sesakit dirinya.
"Dia akan datang. Sebab dia menyuruhku menunggu."
Sore harinya, ia kembali datang dengan selusin kimono serta yukata berbenang sutra dipola emas mengkilat. (Bukan untuk dirinya.)
Petra tak tahu, sudah berapa banyak perekat yang ia gunakan buat menyambung hati yang pecah.
__________________
[Lima hari lepas]
"Dia akan menjemputku," ujarnya, tanpa diminta. Petra mendecih dalam kalbu. Eren masih saja naif dan terlalu polos."Dari mana kau tahu?" saking banyak yang terucap jadi semakin bosan. Setidaknya sehari bisa sampai lima sampai sepuluh kali terlontar.
"Masih ingat kiriman baju beberapa waktu lalu?" Petra mengangguk. "Dia bilang itu sebagai hadiah mempelai pertama," kekehnya, "sebentar lagi ia akan menjemput dan membawaku pergi bersamanya. Kuharap kau tidak kesepian jika aku tak ada." ia tertawa, Petra diam, melucon tanpa momentum.
_______________________
[Tiga bulan lepas]
Adalah sebuah sarung katana yang terlihat kali pertama, berukir logam berbentuk naga sulur, berwarna legam seragam yang punya. Katana yang pasti tajam, serupa lirikan padamu, lalu jatuh terlalu lama pada geisha di sebelahmu.
"Dia akan menjadi pelanggan tetap di sini.
.
"Kau jatuh cinta padanya?"
"Ya. Dan kami akan segera menikah. Bersyukurlah karena aku sudah tidak akan lagi merepotkanmu lagi."
Saat itu barulah tersadar, bahwa tak selamanya hidup tentram takkan diusik bisik-bisik telinga kiri.
_______________________
[Sekarang]
"Dia tak akan datang." mengeraskan suara bermaksud memeriksa sahabatnya tak gila. Sebab Eren selalu duduk di teras depan sembari melamun, menolak makan dan minum, masuk cuma untuk ke kamar mandi—itu pun sesekali. Sudah banyak kali ia mengatakan ini. "Masuklah, Eren. Dia tak akan datang. Makan makananmu dan rehatlah."
Jawaban pun sama buat yang beratus kali, "Aku tak butuh."
Dan selanjutnya yang ia lakukan juga sama; ikut duduk menunggu pujaan hati yang tak kunjung datang juga.
__________________
-- [ … ]
"Pria itu siapa?"
Dia tak menjawab kau pun demikian.
__________________
[ duapuluh dua hari dari esok]
Hari di mana Puncak khianat.
Yang ditabur sakura mekar, berbau harum segar, halus itu begitu menyakitkan, melihatnya bercumbu dengan yang didambakan. Ia tak pernah tahu, bahwa musim semi bisa jadi sekering ini.
_________________
[Kosong]
Dia tak pernah bercerita, menolak mencerita, tersenyum lebih manis, juga sebuah gurat janggal tanpa cela.
____________________
"Kau jatuh cinta padanya?"
"Ya. Dia akan segera membawaku pergi. Bersyukurlah sebab aku tak akan merepotkanmu seperti dulu lagi."
__________________
[Esok]
"Eren …."
Kaku bergeming. Tanpa napas. Masih di depan teras, dirinya bersender layu pada tiang, masih menunggu kekasih datang.
_____Omake_______
[Lusa dari tiga bulan lalu]
"Kau menunggu siapa?"
"Seseorang yang berarti."
Meski Petra tahu. Seseorang yang ditunggu tak akan benar-benar datang.
End
__________
Ada yang ga paham? Kalo nggak paham ya sini saya jelasin hehe, yang paham-paham aja saya minta RnR-nya sekalian.
Nih buat yg g paham;
Eren dan Petra adalah geisha. Kali pertama bertemu dengan seorang lelaki tak bernama adalah tiga bulan lepas; mereka berdua sama2 jatuh Cinta. Pria itu menyuruh Eren menunggu, maka Eren menunggu. Eren nunggu di teras (selalu seperti itu). Setelah lelaki yg ditemui 3bulan lalu pergi, ia tak kembali lagi. (Petra juga menyukai pria itu, tp karena ia teman Eren, dia g tega buat menghianati, walaupun Eren tanpa sadar menghianati Petra). Eren terus menunggu, sampai dia mati di teras, Petra nyamperin, lelaki yg ditemui 3bulan lepas tak kunjung datang.
Sad? Memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Desa [RiRen Drabble]✅
RandomEren si Kembang Desa, dan Levi Ackerman si Kepala Desa berkepala tiga yang masih bujang tua. (Kumpulan cerpen RiRen. Kisah pahit, asem, manis, bagai permen nano-nano kesukaan saya/ debut belajar menulis.) Shingeki no Kyojin© Hajime Isa(tan)yama.