Bab 43

3.5K 221 30
                                    

Riski memasuki lift sekolahnya, baru saja pintu lift akan tertutup seseorang masuk dengan ngos-ngosan.

Keduanya saling terdiam di dalam lift,  Tasya membawa tumpukan buku, ia merutuki kebodohannya kenapa ia tidak melihat dulu siapa yang berada di dalam lift itu. Riski yang hanya menatap kedepan tanpa melirik Tasya sedikit pun.

Tasya melirik ke arah Riski yang tetap fokus menatap kedepan, hidung yang mancung, postur tubuh yang tinggi dan dada yang bidang, kulit yang putih, rambut yang di tata dengan rapi, baju yang di biarkan keluar menambah kesan coolnya. Tasya tersenyum simpul sudah berapa lama dirinya tidak manatap pria itu secara di ditael.

Ting

Pintu lift terbuka, tanpa menyapa sedikit pun Riski keluar dari dalam lift tanpa menyapa Tasya sama-sekali, tasya tersenyum miris.

Tasya berjalan di belakang Riski, koridor sekolah yang cukup sepi hanya menyisahkan keduanya. Riski sadar bahwa Tasya ada di belakangnya.

Brak

"yatuhan" semua buku yang berada di tangan Tasya jatuh dan berhampuran di lantai, Riski berbalik melihat gadis itu membereskan buku-buku yang di bawanya tadi, baru saja ia ingin membatu Tasya Remon sudah lebih dulu datang membatu Tasya, ia mengurungkan niatnya dan memilih melajutkan langkahnya.

"biar kakak yang bawain" Tasya mengangguk dan berdiri sambil membenarkan roknya

"kakak ko udah keluar? ini kan blm jam istirahat"

"gue tadi di panggil ke ruang music"

Tidak ada pembericaraan selanjutnya, tasya keduanya berjalan bersama, terfokus dengan fikiran masing-masing.

************

"pokoknya gue gk mau tau, lo harus cepat ngambil semua berkas itu dan ubah semua hak kepemilikan itu jadi nama gue"

"tapi ser, itu semua gk mudah"

"lo bisa dengan mudah ngambil itu dicki, kalau lo mau kerja jangan setengah-setengah dong"

"oke-oke gue akan usahain"

Novi, Serli dan Dicki saat ini ketiganya berada di lorong dekat gudang sekolah.

"lo bertiga ngapain disini?" suara seseorang mengagetkan mereka

"sayang, kamu ngapain disini?" ujar serli dan menghampiri Riski

"nyariin kamu" Serli tersenyum "lo ngapain disini sama mereka?" lanjutnya dan menatap Dicki

"bukan urusan lo"ucapnya dan pergi meninggalkan tempat

************

Jam istirahat terlihat semua siswa sudah duduk manis di dalam kantin, termasuk Dimas, Riski, novi, Serli dan alya.

"kapan kalian akan nikah?"

"hukh...hukh..." spontan Dimas terbatuk akibat pertanyaan yang di keluarkan oleh Riski

Novi tersenyum"secepatnya" Dimas menatap Novi dengan ekspresi yang sulit di artikan

Remon datang bersama dengan Tasya sambil membawa makanan mereka. Awalnya Tasya menolak namun Remon tetap memaksanya

Semua melirik ketika Tasya dan Remon sudah duduk di meja itu, Riski yang berhadapan langsung dengan Tasya saling tatap menatap dalam beberapa detik dan Riski memutuskan kontak mata itu.

"kita pindah tempat aja" ucap Riski dan menarik Serli dengat kuat

"eh-eh yank pelan-pelan dong" ujar serli

I'M NOT STRONG LIKE YOU THINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang