Bab 20

4.4K 174 6
                                    

Raut kegembiraan terpancar di wajah seluruh siswa DIS,pasalnya minggu depan mereka akan mengadakan kemah tahunan,lokasi perkemahan di daerah puncak.

"Lo semua pada ikutkan nanti?"tanya serli,semua mengangguk

"pasti disana bakalan seru banget,iyakan ki?"ucap serli dan merangkul lengan riski,semua langsung menatap dua orang itu secara bergantian,untung saja tasya tidak ada saat ini

"Ah,iya,bisa gk lepasin tangan lo itu dilengan gue"ucap riski sarkas,dengan cepat serli melepas rangkulan itu

"Gue dengar katanya gk boleh bawa kendaraan pribadi ya"ujar novi

"Iya,soalnya kan kita semua bakal naik bus sekolah"ucap sindy

"Dim,entar disana lo bakal jagain gue kan"lagi-lagi novi membuat seseorang merasa sakit hati

"Iya"singkat,padat,dan jelas.itulah jawaban dimas

"Gue diluan,mau nyari tasya"ucap riski dan pergi meninggalkan mereka semua,serli menggepalkan kedua tangannya saat itu juga

"lo habis beli mobil baru del?"tanya remon

Deltan mengangguk"mobil gue yang lama udah gue jual"

"Buset dah nih bocah,napa lo jual bego?"

"gue pernah ada janji,kalau si riski ama si tasya jadian,gue bakal ngasih mobil gue ke mereka,tapi mereka berdua pada kaga mau,jadi gue jual aja tuh mobil,trus duitnya gue sumbangin ke panti asuhan"penjelasan yang masuk di akal,untuk delon dkk,tapi tidak untuk sindy dkk.

"Bulan depan kita ke brasil"ujar delon menganggetkan semuanya

"Kita berangkat pake jet pribadi gue"tambah delon

"Hah,kalau gratis sih gua mah yes-yes aja"ujar alex dan remon dengan semangat 45

"Senangkan lo pada,gue ngelakuin hal ini karena gue udah punya janji"ucap delon

"Pulang dari brasil kita langsung ke sebuah pulau yang gue sewa,gue yang bayarin semuanya"ucap dimas

"yes kita liburan"remon melompat kegirangan

"Wow lo hebat banget sya,lihat aja satu persatu kebahagian lo akan hilang"batin serli dan tersenyum picik

"Varo dimana kok gk kelihatan dari tadi?"tanya sindy

"Tuh bareng marsya"ucap delon dan menunjuk ke arah meja no.3

*************

Tasya terduduk di taman belakang sekolahnya.matanya terpejam,rasa pusing dan lemas selalu saja menyerangnya,ia butuh udara segar saat ini,mungkin saja dengan itu ia bisa merasa lebih baik.

Sudah satu bulan daddy dan mommynya meninggalkan indonesia,beruntung ia tidak kehilangan rasa perhatian dan kasih sayang kedua orang tuanya,sebab setiap saat orang tuanya selalu menanyakan kabarnya.

"Ngapain disini?"tanya seseorang,tasya membuka matanya mentap orang itu dan tersenyum

"Pengen aja,gue butuh udara segar"riski mendekat dan duduk di samping tasya

"Gue boleh sandaran di bahu lo?"riski mengangguk, saat tasya sudah bersadar di bahunya,riski merengkuh tubuh tasya,sedangkan tangan kirinya mengenggam tangan tasya

"Entar di tempat kemah jangan jauh-jauh dari gue"ucap riski tegas,tasya menatap riski dengan lekat

"Kenapa kalau gue gk di dekat lo?"ujar tasya lembut

Tangan riski terangkat memegang pipi tasya yang lembut"gue gk mau lo kenapa-kenapa"ucap riski manis dan menatap tasya dengan lembut,membuat hati tasya meleleh saat itu juga

I'M NOT STRONG LIKE YOU THINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang