Missper-7

1.5K 196 8
                                    


Ternyata rasa nyaman itu aku dapat darinya.

Prilly Cornnely

👸

Langit Jakarta malam ini seolah menggambarkan betapa mendungnya hati seorang Prilly Cornnely, gelap, sepi, dan dingin.

"Kamu kenapa sii suka banget di tempat sepi?"

"Karena gue merasa tenang."

"Sesimple itu?"

"Ya. Karena gue terlahir sendiri di dunia ini."

"Mustahil."

"Nggak, gue buktinya."

Ya, disinilah mereka. Taman. Ali membawa Prilly ke sebuah taman, Ali tahu Prilly tidak suka keramaian. Makanya Ali berinisiatif membawanya kesini.

"Pikiran kamu itu salah, siapa bilang kamu terlahir sendiri di dunia ini?"

"Gue! Barusan gue yang bilang, lo budek?" Prilly mulai nge-gas

"Ha-ha-haa.. ya, ya, ya, aku salah. Maksud aku gini loh, tanpa mereka, kamu nggak akan ada di dunia ini, jadi jangan berpikiran kalau kamu terlahir sendiri, aku tau kamu selalu kesepian makanya ngomong gitu." Ucap Ali mengeluarkan pendapatnya.

"Lama-lama lo ngeselin ya!" Prilly merengut sebal. Wajahnya ia tekuk sedemikian rupa, malas menatap lelaki di sebelanya ini.

"Oke sorry, aku minta maaf."

Hening. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Ali yang bingung takut salah bicara, dan Prilly yang tiba-tiba merasa canggung. Ini bukan miss perfect banget, biasanya ia akan mengomel mencari bahan pembicaraan yang sekiranya terlihat tidak sempurna di matanya. Tapi saat ini, lihatlah miss perfect terlibat kecanggungan bersama laki-laki yang beru beberapa hari ia kenal.

"Gue.."

"Aku.."

"Ladies first," Ali mempersilahkan Prilly bicara lebih dulu.

"Gue bosen! Lo ngapain ngajak gue keluar kalau cuma dianggurin gini."

"Hah dianggurin? Jadi kamu mau.."

"Cuci otak lo! Jangan ngeres!" Prilly melotot mengacungkan kepalan tangannya.

"Siapa yang ngeres sii? Kamu aja tuh yang sensi. Yaudah yukk kamu ikut aku." Ali bangkit sembari menggenggam tangan milik Prilly. Sesaat Prilly terdiam menatap tangannya yang digenggam hangat oleh tangan besar milik Ali. Ali mengikuti pandangan Prilly dan reflek melepaskan tangannya. "Sorry!!"

Prilly mengendikkan bahunya acuh, lalu berjalan mendahului Ali. Mengalihkan debaran halus di dadanya, bahkan Prilly sadar ada debaran asing saat bersentuhan dengan lelaki ini.

👸

"Gue mau nanya,"

"Aku belum belajar."

"Ish!! Gue serius."

"Jangan serius-serius, temenan aja dulu." Prilly menatap Ali tajam, sedangkan sang empu hanya memasang watadosnya.

Miss. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang