Missper-17

1.3K 193 19
                                    

Setiap ketulusan pasti mendapat hasil akhir yang tulus pula, begitupun sebaliknya.

👸

Siang itu, mereka kembali ke aktivitas seperti biasanya, Prilly sibuk menjalani photoshoot dan Ali yang menjadi fotografernya. Satu minggu rasanya sudah cukup mereka mengambil libur kerja, karena pada dasarnya libur tidak libur mereka tetap biasa saja, hanya dirumah tidak ada yang istimewa. Ali berkali-kali membujuk Prilly untuk kerumah ibu selagi mereka free, tapi nyatanya gadis itu sama sekali tidak bisa dibujuk, tetap menolak dengan alasan belum siap.

"Gila ya, miss Lily gue nggak nyangka sama bokapnya sendiri!"

"Pantesan aja kemarin gue sama sekali nggak liat bokapnya pas diacara."

"Iya ih, gue makin nggak respeck sama tu orang!"

"Ih, gue sii udah nggak heran dia kayak gitu, liat aja kelakuan dia sehari-hari gimana sama kita, ngebossy kn? Sok berkuasa."

Celotehan-celotehan berupa bisikan itu membuat Ali mengerutkan dahi dan penasaran, membuat laki-laki itu tidak tahan untuk bertanya. "Ekhem, kalian sedang ngomongin apa?"

"E-eh, mas Ali? Kita... nggak ngomongin apa-apa ko." Jawab salah satu dari orang tersebut.

"Kalau misalkan ada sesuatu yang tidak berkenan dihati kalian, ngomong langsung ke orangnya, jangan bisik-bisik tetangga dibelakang gini!" Sindir Ali. Kemudian berlalu setelah menatap mereka yang seketika itu juga nyalinya menciut, mereka lupa bahwa Ali adalah suami Prilly.

"Hh, tiba-tiba gue nggak suka sama dia tuh! Sok belain istrinya, padahal jelas-jelas istrinya itu orang jahat, makin keliatan kalau pernikahan mereka itu karena mengejar harta miss Lily!" Selda berkomentar nyinyir, perempuan berambut ombre tersebut tersenyum kecut diakhir kalimatnya.

"Heh, bae-bae ada yang laporan, habis lo kalau ada yang dengar!" Sindi menyenggol lengan Seldi memperingati.

"Alah, siapa sii yang dengar, kecuali kalau kalian yang lapor!"

"Udah, udah ah. Jadi pada ribut!" Dewi menyudahi perdebatan mereka, para Office Girl itu akhirnya membubarkan diri dibanding harus berurusan dengan orang paling berkuasa disana. Miss Lily.

"Ly, coba deh liat ini.."

"Apaan sii tan?" Prilly menaikkan kedua alisnya. Lalu sedetik kemudian mengatup marah, Prilly memalingkan wajahnya antara sedih dan marah.

Ratu mengelus punggung Prilly. "Kamu tenang ly, nggak usah ditanggepin!"

"Rugi tan, aku nanggepin mereka! Dasar muka dua! Kemarin pas diminta aja bilangnya nggak bisa, sekarang koar-koar nggak jelas kayak gitu!" Prilly kesal. Prilly marah. Kenapa satu-satunya orang tua yang ia miliki justru seperti itu, bukankah seorang ayah seharusnya melindungi dan menjaga anaknya? Bukan malah menjelek-jelekan dimuka umum seperti itu.

"Sabar ly, kita semua juga udah hatam sama kelakuan mereka yang minus itu, tante nggak habis pikir sama daddy kamu yang sekarang." Ungkap Ratu menggeleng tak percaya. Kakak ipar yang dulu pernah menjadi pendamping kakaknya itu sudah berubah, sejak kenal wanita yang kini menjadi istrinya.

Prilly menggertakan giginya kesal, membaca isi artikel dari penerbit yang berbeda-beda, namun isinya sama.

Dilansir dari detik permenit: Ayah seorang model internasional yang namanya kini sedang naik daun mengungkapkan isi hatinya, kemarin ditemui di sebuah caffe pria setengah baya tersebut mengungkapkan kesedihannya karena tak diberitahu soal pernikahan putrinya.

Miss. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang