Missper-12

2K 231 23
                                    


Jujur, aku merasa kehilangan. Kehilangan sikap manisnya, kehilangan kekonyolannya, dan kehilangan perhatian kecilnya.

Prilly Cornnely

👸

Sejak pertemuan ditaman waktu itu, Ali dan Prilly benar benar bekerja profesional, hanya berinteraksi pada saat bekerja, selebihnya mereka seperti dua orang yang tidak saling mengenal. Perasaan kehilangan perlahan muncul dalam hati Prilly, biasanya ada saja hal yang membuat mereka mau tidak mau saling tegur, entah hal kecil atau besar. Ali pun merasakan hal yang sama, namun ia tidak membiarkan terjebak pada kata hati lagi untuk yang kesekian kalinya. Bagi Ali, Prilly seperti bintang yang berada dilangit sulit digapai, sedangkan ia hanyalah sebutir pasir kecil yang ada dibumi, mustahil untuk menggapai bintang, apalagi memilikinya.

"Broh, ngelamun aje lu." Tepukan Arya pada bahunya membuat Ali tersadar dari lamunannnya. Ali tersenyum sembari menggelengkan kepala, Arya selalu saja punya cara untuk membuat jantungnya berolahraga.

"Set udah siap?" Tanya Ali sambil memalingkan pandangannya pada hamparan laut yang akan menjadi set photoshoot kali ini. Ya, photoshoot kali ini berbeda dari sebelum-sebelumnya, kali ini team menggunakan pantai sebagai objek fokus mereka.

"Udah, yok up." Ajak Arya. Kemudian mereka memasuki set yang sudah dipenuhi oleh para crue, termasuk Prilly.

"Oke semua, ready?" Pertanyaan dari Jelo selaku leader crue langsung diangguki oleh semua. Dan mereka semua mengambil alih tugas masing masing.

👸


"Ly,"

"M-mike.." napas Prilly langsung melihat lelaki yang baru saja menghampirinya. Pandangannya menyapu pada arah sekitar berharap ada perlindungan untuknya seperti waktu itu.

"Kamu jangan takut gini, aku nggak bakal macam macam kok." Prilly menghela napasnya pelan berusaha mensugestikan hal baik pada dirinya.

"Lo ngapain ada disini?"

"Aku.. kangen sama kamu." Prilly berkedip untuk beberapa detik menetralkan detak jantungnya. Entahlah detakan itu untuk rasa takutnya atau cintanya. "Aku tau aku salah, aku benar benar minta maaf untuk semua kejadian yang lalu, ly.. aku masih sangat mencintai kamu, tolong kasih aku kesempatan untuk perbaiki semuanya."

Prilly tersentak kaget saat Mikael tiba-tiba bersimpuh dihadapannya dengan tatapan memohon, lelaki itu menggengam erat tangannya dengan banyak harapan.

"Mike, jangan begini. Tolong bangun!" Prilly berusaha meronta melepaskan tangannya, namun semua itu sia sia, tenaganya tak sebanding dengan lelaki dihadapannya ini.

"Aku nggak akan lepasin, sebelum kamu maafin aku."

"Mike, gue udah putuskan nggak mau lagi membahas itu, kita udah nggak ada apa apa lagi!"

"Nggak! Kamu masih cinta sama aku, iya kan?"

"Cinta? Setelah apa yang sudah lo lakukan lo masih bilang cinta? Bahkan sedikit pun cinta itu udah nggak bersisa!" Bentak Prilly.

"Bohong! Aku nggak percaya, kamu kayak gini karena masih kecewa sama aku, ly.. aku mohon maafin aku?"

"Mike, lepas!!!"

Bugh

"Jangan beraninya sama cewek!" Mikael tersungkur memegang sudut bibirnya yang perih, laki laki itu bangkit dan menatap tajam seseorang yang telah meninju bibirnya hingga mengeluarkan darah segar.

Miss. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang