Misper-14

1.4K 186 6
                                    

Kutahu dan sadar sepenuhnya atas keputusan besar ini.

Prilly Cornelly


👸

Sepekan sudah mereka menyandang status berpacaran, namun tidak ada yang tahu status mereka selain sang manager sekaligus tante Prilly, Ratu.

Awalnya Ratu dibuat kaget dengan keputusan keponakannya yang terkesan mendadak itu, namun setelah Prilly menjelaskan semuanya, Ratu dapat memahami. Bagi Prilly menerima Ali sebagai pacarnya bukanlah perkara spele seperti orang pada umumnya berpacaran, ini soal harkat dan martabatnya. Semoga saja ia tidak salah langkah, itulah harapan Prilly.

"Hey, ngelamun aja. Kenapa heumm?" Ali merangkul tubuh mungil gadisnya dari samping sembari mengelus kepalanya. Perlakuan manis Ali yang terkadang membuat Prilly merasa bersalah. Tapi apalah dayanya.

"Nggak papa yangg, I'm oke!" Prilly tersenyum manis membalasnya.

"Syukurlah kalau begitu." Ali kembali tersenyum menatap mata hazel Prilly, mereka saling menatap menikmati hembusan angin taman yang menyejukkan. Ya, hanya ditaman inilah mereka bisa saling menatap mesra seperti sekarang, kalau sudah bergabung dengan yang lain, jangan harap. Panggilan aku-kamu Prilly saja akan berubah jadi loe-gue saat mereka tidak hanya berdua. Biasa, Panggung sandiwara dunia entertainment.

Prilly mulai dikenal publik dan sering diundang pada acara televisi saat semua foto foto modelnya Ali yang memfotograferi, memang tidak sedikit orang yang sudah mengenal Prilly sejak lama, namun sejak Ali yang menjadi fotografernya, karir permodelan Prilly melejit naik dikenal hingga internasional melebihi artis sinetron bahkan film.

"Aku mau kita secepatnya menikah." Kalimat yang berupa pernyataan tersebut berhasil membuat Ali menoleh cepat kearah sang pembicara, Prilly.

"Me-menikah?"

"Iya. Kamu nggak suka?"

"Bukan begitu sayang, cuma.. apa nggak terlalu cepat?" Ucap Ali. Ali merasa semuanya baru dimulai, bahkan ia saja harus banyak menyesuaikan diri dengan gadis yang baru sepekan menjadi kekasihnya ini.

"Aku tanya deh sama kamu, sebenarnya kamu macarin aku mau serius apa nggak?" Tanya Prilly tak melepas tatapannya dari Ali.

"Aku nggak akan berani memulai sesuatu tanpa ada keseriusan di dalamnya. Ya.. aku sangat serius, cuma masih banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Kamu juga pasti mengerti maksud aku kan?"

"Ya. Aku paham, kalau soal kamu yang baru memulai karir nggak masalah, soal biaya? Itu juga nggak masalah, kamu jangan mikirin itu. Kamu tinggal terima beres aja sayang." Jelas Prilly menyakinkan.

Ali menggeleng tak setuju. "Pril, aku ini seorang laki laki yang ingin menikahi supermodel, bukan mau menikahi gadis biasa. Lagipula masih banyak cita cita aku yang belum tercapai, aku belum bisa membahagiankan ibu."

"Jadi kamu nggak mau nikah sama aku?"

"Buka begitu sayang, tolong kasih aku waktu untuk berpikir."

"Terserah. Laki laki semuanya sama aja, nggak ada yang mau serius sama gue!!" Prilly bangkit dengan kalimat ketusnya.

"Hey, jangan bilang begitu. Aku serius sama kamu, sangat serius. Masalahnya aku ini nggak punya apa apa, pekerjaan aja baru mulai, nanti aku kasih kamu makan apa?" Ucap Ali frustasi. Prilly selalu seperti ini, keras kepala dan egois.

Miss. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang