s a t u

1.2K 134 22
                                    

"Ash aku malas sekolah jika seperti ini""Kenapa sih mereka punya sistem yang aneh," aku terus saja menggerutu sembari berjalan menuju mading sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ash aku malas sekolah jika seperti ini"
"Kenapa sih mereka punya sistem yang aneh," aku terus saja menggerutu sembari berjalan menuju mading sekolah.

Aku mengamati kertas yang tertempel rapi disana.

Aku menghela nafas saat melihat namaku yang tercatat di salah satu data kelas.

'Banyak yang tak kukenal, aku akan dapat teman tidak ya?' Aku menerawang ke atas. Tapi aku tidak terlalu perduli.

Toh aku sudah kelas akhir, habis ini aku lulus jadi aku tak terlalu memusingkan urusan pertemananku.

"Ck peraturan sekolah ini sangat aneh" gerutuku. Setiap kenaikan kelas, sekolah akan mengacak data muridnya dan memindahkan mereka di kelas yang berbeda.



Aku melangkahkan kakiku menuju kekelas baruku. Di ambang pintu kulihat didalam kelas sudah ramai, dan banyak bangku yang sudah terisi.

Ada satu bangku kosong di belakang sana. Disebelahnya ada seseorang yang hanya diam menatap ke arah jendela

Aku melangkahkan kakiku ke bangku belakang. Ragu ragu aku mengeluarkan suaraku.

"Um permisi, bolehkah aku duduk disini?" Tanyaku ragu. Ntah kenapa aku sedikit takut, melihat wajahnya yang dingin lengkap dengan tatapannya yang tajam.

Namun aku tidak bisa berbohong, wajahnya benar benar tampan. Rahangnya tegas, hidungnya mancung, dan tatapannya begitu tajam.

Astaga aku dapat jackpot disini. Baru saja aku hampir terpesona olehnya. Eh tidak boleh. Fokus pada sekolahmu bodoh!

Harus fokus sekolah! harus!

"Boleh," ucapnya singkat sembari menoleh padaku tetap dengan wajah dinginnya.

Aku diam dan duduk di sampingnya. Dia terus mengamatiku dengan tatapan tajamnya. Bahkan melihatku dari atas hingga bawa seolah aku akan membawa benda tajam atau bom misalnya.

'Ah ibuu dia menakutkann'

Lebih baik aku mendengarkan lagu. Kuambil earphoneku, dan memasangkannya di telingaku.

Aku menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. Aku mulai menikmati alunan musik yang sekarang di hantarkan oleh earphoneku.

Tiba-tiba saja aku merasa ada yang menepuk pundakku pelan.

Aku reflek menoleh kearah tepukan dan melepaskan earphone ku.

"Ah iya?" Tanyaku saat laki laki yang duduk sebangku denganku menepuk pundakku pelan.

"Eung, mungkin terkesan telat. Siapa namamu?" Aku mengernyit bingung. Merasa aneh dengan laki-laki di depanku.

"Siren arabella," ucapku.

"Aku yeosang antariksa, maaf terkesan aneh dan telat. Namun kamu mau jadi temanku?" Tanyanya mengulurkan tangannya

Aku tersenyum "tentu saja yeosang, mari berteman" ucapku membalas uluran tangannya

Namun aku merasa sedikit aneh. Baru saja tadi dia memasang wajah dingin dan tatapan yang menakutkan.

Namun sekarang dia seperti orang yang gugup. Aku jadi bingung. Tidak mungkin jika gugup karenaku.

Aku sadar diri kok, tenang saja.

Ntah pergi kemana sikap dinginnya tadi. Masa aku kelihatan menyeramkan? Tidak mungkin, kata ibu aku cantik.

Sudah setuju saja dari pada nanti aku banyak bicara.

Mungkin nanti aku akan menanyakan perubahan sikapnya.

Mungkin nanti aku akan menanyakan perubahan sikapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N: aku buad pendyek yah:")

Dependence ─K.yeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang