d e l a p a n

325 62 15
                                    

Pukul lima pagi aku terbangun karena alarmku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul lima pagi aku terbangun karena alarmku. 

Aku mengusap wajahku, mencoba meredakan rasa kantukku yang masih tersisa.

Brakk

Aku berjengit dan segera keluar kamar.

"Yeosang, kau kenapaa?" Aku mengetuk pintu kamar yang berada di depan kamarku.

Cklek

Ternyata tidak di kunci. Kulihat yeosang sudah terkapar di bawah lantai.

"Kamu tidak membangunkankuu, kita telatt," ucapnya mencoba bangun dan jalan terpincang.

Aish anak ini, padahal kasur kamar tamuku tidak tinggi. Namun keadaannya seolah jatuh dari tebing.

"Sekarang kita libur"
"Eh?"

"Sekarang masih libur yeosang, astaga," aku menuju dapur dan membawa mengambil segelas air putih.

Aku menegaknya cepat, astaga aku sangat kehausan semalam.

"Yang benar?" Aku melihat wajah cengo yeosang.

Maaf sang, wajah cengomu estetik dan mengundang tawa.

"Ohh iya aku lupa sekarang masih libur," ucapnya menepuk jidatnya.

"Oh iya, kau jadi tidak membayar tagihan listrikmu?" Tanyaku, dia melotot kearahku.

Biasa aja yeosang, takutnya nanti matamu keluar.

Nanti kan seram seperti di kaset kaset horror yang biasa kulihat

"Akuu lupaa, ikut aku yah."
"Hng iyaa."

Aku mengambil jaket di kamarku dan segera memakainya. Kemudian aku segera menuju keluar apartemenku dan tak lupa mengunci pintunya.

Setelah memasuki minimarket aku memilih untuk menuju rak makanan ringan.

Ku ingat-ingat stok makanan ringanku sudah habis.

Aku mengambil beberapa bungkus keripik kentang.

"Ren, kamu mau mi instan nggak?"
"Hng, buat apa?"

"Mari makan mi bersama, di luar," ucapnya membayar terlebih dahulu mi instannya, lalu dia menuju ke tremos yang di sediakan minimarket.

Aku hanya geleng geleng dan membayar belanjaanku.

Saat kutolehkan kepalaku aku tak melihat yeosang di dalam minimarket.

Masa aku di tinggal?

Aku menuju luar dan melihatnya duduk di salah satu tempat duduk sembari melambaikan tangannya padaku.

Astaga wajahnya sangat lucu, seperti anak kecil.

"Sini duduklah, ini punyamu. Jangan lupa di aduk," ucapnya sembari menyodorkan satu cup mi instan padaku.

"Makan mi instan saat hawa dingin seperti ini memang terbaik," ucapnya sembari terus memakan mi nya.

Aku terkekeh "kamu sering makan mi instan? Jangan sering sering, tidak sehat."

"Tidak juga, aku akan makan mi instan jika uang bulananku menipis," aku tertawa.

"Kalau kamu?" Tanyanya.

"Hmm aku jarang makan mi instan, terakhir aku makan mi instan saat aku masih kelas 4 sekolah dasar."

Yeosang kembali cengo, sebenarnya aku ingin tertawa.

"Haish kamu begitu menjaga pola makan sehat ya."

"Ya begitulah."

"Berarti aku sudah tepat."
"Maksutmu?"

"Jika kamu menjadi kekasihku kamu bisa mengingatkanku untuk terus makan makanan yang sehat."

Hah?

"Jadi mau tidak jadi kekasihku?"

Apasih bambang, tau ah kesel aku:(

Gakenal siapa itu yeosang antariksa. Jadi yang mau ambil aja, aku nyerah.

/angkat tangan

N: aku selesai USBN jadi up hehehe, tapi habis ini UN hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N: aku selesai USBN jadi up hehehe, tapi habis ini UN hiks

Dependence ─K.yeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang