"Pilih saja buku yang mau kau beli yeosang, aishh aku sudah menunggumu lebih dari satu jam dan kau masih bingung harus beli apa," aku mengucapkan rentetan kata tersebut dalam satu tarikan nafas.
Tak lupa aku mengacak acak rambutku. Biar kesannya mendramatisir gitu.
"Heheh, maaf," ucapnya sembari mengambil buku super tebal.
"Kau yakin mau membaca itu?"
"Tidak, aku hanya penasaran dan melihatnya. Aku hanya membeli buku ini kok," ujarnya sembari menunjukan buku yang lumayan tebal padaku.Haha, emosiku mau meluap rasanya.
Pertama, aku di minta oleh yeosang untuk menemaninya membeli buku, dan dia bilang hanya sebentar.
Kedua, dia bilang sebentar dan mencari cari terlebih dahulu, namun tetap dengan kata 'cuman sebentar.'
Ketiga, ternyata sedari tadi dia sudah mendapatkan buku dan bukannya membayar di kasir dia cengo di salah satu rak buku.
Huhu, mau marah tapi nanti image kalemku hilang di mata orang orang.
'Sabarr ya, kalau mau jadi perempuan kalem harus kalem.'
"Kalau begitu kau bayar dulu saja, aku menunggu di luar," ucapku kemudian keluar setelah melihat anggukan kepalanya.
Huhu ingin pulang tapi aku bareng dia, dan aku tidak tau daerah sini.
"Ayo," ajaknya, aku diam dan mengikutinya.
Aku hanya diam di jalan, tenang aku tidak marah. Hanya merasa lelah saja.
Tak lama dirinya membelokan sepeda motornya di cafe.
"Kamu mau beli minum?"
"Iya, sekalian sebagai rasa terimakasihku," ucapnya."Kamu mau apa?" Tanyanya saat sudah berada di dalam cafe.
"Green tea latte," ucapku di angguki olehnya. Aku segera mendudukan diri di salah satu tempat duduk yang di sediakan cafe.
"Maaf aku membuatmu menunggu hehe, tadi aku sepertinya mau beli lagi, tapi ga jadi," ucapnya.
"Kenapa?"
"Lain kali saja aku mengajakmu lagi, jadi aku bisa pergi bersamamu lagi."
Haha.
Pergi bersama lagi katanya.
Aku hanya dapat menggigit kepalan tanganku merasa tak dapat berkata kata.
"Kamu lapar ren? Mau kubelikan kue sekalian?"
Astaga tahann, sabarr, tarik nafas lalu keluarkan secara perlahan.
"Tidak, aku hanya gemas saja."
"Gemas pada?""Gemas padamu asdfdjksl," ucapku, ntah sejak kapan aku belajar bahasa alien.
Aku menjatuhkan kepalaku di meja cafe dan menarik nafas dalam.
"Iya aku tau aku menggemaskan."
Aku.
Ingin.
Marah.
Sekarang juga.
'Mboh lah, ra ero kudu ngomong opo maneh'
Aku menegakkan dudukku dan mengelus dada sabar.
"Untung kau temanku"
"Hehe, baru kali ini aku dapat orang yang masih mau berteman denganku loh ren."
"Hah?"
"Biasanya temanku dulu tak mau berteman denganku katanya aku menyebalkan dan terlalu narsis-" ucapnya sedikit tertawa.
"Tapi kamu tidak, kamu tetap mau berteman denganku. Selamat kamu lulus jadi temanku, ah tidak hanya teman. Mungkin juga teman dekat."
Hah?
Jadi?
DARI TADI DIA HANYA MENGETES KU SAJA????
"Eh tidak hanya teman dekat saja, mungkin kekasih. Kamu mau?"
aPA APAANN?!?!?!?!?
N: ngegas ngegas, saya lyk it. Btw itu terjemahannya yang jawa "gatau lah, gatau harus bilang apa"