t i g a

509 84 13
                                    

Aku menyuapkan sesendok nasi goreng dan segera memakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyuapkan sesendok nasi goreng dan segera memakannya.

Aku menatap laki laki di depanku yang makan dengan lahapnya. Mungkin karena merasa di lihat dia mendongak dan melihat ke arahku.

"Kenapa siren?" Tanyanya.
"Tidak apa apa," ucapku.

Aku kembali melanjutkan acara makanku.

Jika dilihat dia memang anak yang sangat sangat sangat sangat diam.

Aish berbanding terbalik denganku... oke jangan ungkit aku.

"Lalu karena kita berteman, mari membahas diri kita sendiri," ucap yeosang secara tiba-tiba.

Aku mendongak dan menatapnya penuh tanya.

"Maksutnya?"

"Ya seperti hobi kesukaan dan hal yang tidak disukai" ucapnya, aku hanya menganggukan kepalaku

"Kamu duluan saja," ucapku.

"Masalahnya...." dia menggaruk tengkuknya
"Aku tidak tau apa hobiku hehe."

Astaga anak ini...

"Kalau begitu hal yang kau sukai dan tidak," ucapku.

"Um aku suka mendengarkan orang yang bermain gitar, keadaan sunyi dan hujan, aku suka coklat panas buatan ibuku dan aku suka makan ayam," ucapnya.
"Dan aku sangat tidak suka keramaian, terkadang itu membuat ku sangat pusing."

Aku mengangguk anggukan kepalaku. Sepertinya dia memang tipikal orang yang pendiam.

"Kalau kamu?" Tanyanya

"Hobiku mendengarkan lagu atau seseorang yang bernyanyi, dan aku hobi melukis," ucapku dia mengagguk

"Aku suka makan coklat terutama coklat putih, aku juga suka hujan, dan aku suka bermain gitar,"
"Oh iya aku sangat amat tidak suka dengan orang yang bermuka dua. Itu seram, karena manusia cukup bermuka satu saja, jangan ada muka yang lain lagi. Nanti seperti voldemort," lanjutku kemudian mendengar kekehannya.

Astaga ibu.... aku benar benar melihat orang tamvan disini.

"Oiya kau bisa ajari aku bermain gitar, aku sangat ingin"
"Boleh boleh," ucapku dengan senyumanku.

"Nah begitu"
"Ha??"

"Sering seringlah tersenyum, kau terlihat lebih cantik," ucapnya dengan mengacungkan jempolnya didepanku.

Astaga katanya pemalu...

"Ha ha ha, jangan mengejekku. Aku tau kau tampan." ucapku

"Benar, kamu cantik, masa aku mau bilang kamu ganteng."

Eh iya benar juga ya.

Aku hanya mengangguk angguk.

"Wah siren sudah punya teman lagi ya," aku mendengus.

Kutolehkan kepalaku keasal suara dengan malas.

"Oh"
"Ckckck atau ini pacarmu, wah siren sudah bisa mencari teman sendiri tanpa kita."

Aku terkekeh meremehkan dan bangkit dari dudukku.

"Bukankah dari dulu juga aku mencari teman sendiri, haha. Meminta tolong kalian itu tidak akan membantuku-" jedaku.
"Karena kalian itu tidak berguna sama sekali, to useless. jadi buat apa minta tolong kalian" ucapku.

Yeosang bangkit dari duduknya dan mengacungkan jempolnya lagi ke arahku.

"Ayo kekelas," ucapku menarik tangan yeosang meninggalkan kedua mantan temanku yang marah dengan wajah memerahnya.

"Wah lain kali aku akan begitu, kau kerenn" ucapnya.

Duh dia itu sebenarnya menggemaskan, benar benar jackpot.

Eh astaga.

"Mau kuajari jadi orang yang frontal? Eh tidak tidak. Cara mengutarakan isi hati dengan kata-kata menohok" dia menganggukan kepalanya.

"Pertama jangan jadi pemalu," dia menyengir.

"Kemudian ucapkan yang ingin kau katakan dari lubuk hatimu yang terdalam dan jangan merasa sungkan," lanjutku .

"Seperti.. dari tadi kita bergandengan, kita tidak mau menyebrang jalan. jadi, bisa lepaskan gandenganmu?" aku melotot dan melepaskan gandenganku.

WUO TERLALU KERAD.

"Bagus nak, kamu meningkat dengan cepat," ucapku bangga dan menepuk nepuk punggungnya.

Dia hanya menyengir.

Astaga baru sehari aku sekolah dan menemukan teman yang tampan dan sedikit abstrak.

"Eh ngapain di lepas, aku kan cuman ngasih contoh," ucapnya secara tiba tiba.

Aku melihatnya penuh tanya.

"Gapapa gandeng aja, tangan kamu alus, anget juga"

"Suka kok di gandeng kamu"

Oh damn!

KADAR KERADNYA KETERLALUAN, SAYA MENYERAH /lambai tangan di kamera/

KADAR KERADNYA KETERLALUAN, SAYA MENYERAH /lambai tangan di kamera/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N: aku hiat, beneran hiat kok:")

Dependence ─K.yeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang