Sapuan Embun : 9

32 2 0
                                    

Pada awalnya aku tidak menyukai kata 'perpisahan'. Tak hanya aku, mungkin beberapa orang juga akan sepertiku. Seumur hidupku, aku berusaha untuk menghindarinya, entah kenapa kata itu selalu menjadi keramat bagiku.

Hingga pada akhirnya aku sendiri yang melontarkan kata itu pada seseorang yang amat sangat kucintai. Ya, kata yang amat kubenci. Tetapi tidak dengan kekasihku.

Ralat.

Mantan kekasihku.

Aku memiliki alasan yang mungkin tidak akan kugoreskan disini. Aku hanya ingin memberitahukan, aku tidak membencinya, aku amat mencintainya. Hanya saja, kata maaf tidak akan cukup untuk mengobati lukanya.

Mungkin semesta tidak mendukungku dalam berbagai cara agar aku tetap bersamanya terus-menerus. Dan mungkin aku memang terlihat egois, membiarkanmu terus mencintaiku tanpa ikatan apapun.

Tenanglah, kau bisa mencintaiku sebagai teman, bukan kah lebih baik?
Aku tidak tau akan berjalan seperti apa kehidupan kita pada nantinya, hanya takdir yang mengetahui.

Dan pada akhirnya semua hanyalah kisah
entah untuk diceritakan lagi, atau hanya untuk dikenang sesekali, meskipun tak
dapat kembali.

— Pluviophiless
[Jangan bersedih teruslah berdoa, agar semesta dapat merestuiku, untuk mencintaimu sekali lagi.]

Suara MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang