1

6.2K 329 6
                                    

"Ini nona pesanan Anda" seorang laki-laki menyodorkan es krim coklat dari balik mobil box.

"Ah, ne. Ini uangnya. Terimakasih" Eunha menyodorkan beberapa lembar uang disertai senyum manisnya. Ia lalu melanjutkan jalannya yang entah mau kemana. Ia hanya mengikuti langkah kakinya tanpa tau arah dan tujuan.

Setelah 30 menit berjalan, akhirnya ia merasakan lelah juga. Saat ini ia sedang berada di taman kota. Entah kenapa, ia bisa sampai disini.

Di pinggir kolam air mancur taman kota ia menemukan bangku kosong. Dan Eunha bergegas kesana karena kakinya sudah sangat pegal.

"Arrggghhhhhh" Eunha mendaratkan pantatnya dikursi itu. Seketika ia merasa seperti hidup kembali. Tangannya refleks memukul mukul kakinya yang sudah sangat pegal itu. Sesekali ia mengeluarkan erangan kecil karena pukulannya sendiri mengenai kakinya yang pegal itu.

Saat ini, di Korea sedang musim semi. Cuaca disini juga sangat enak. Angin sepoi menerpa wajahnya. Bunga ditaman ini juga sedang cantik-cantiknya bermekaran. Warnanya sangat menyegarkan mata. Bisa membuat siapapun yang melihat hamparan bunga yang sudah ditata rapi ini menjadi bahagia.

Karena ini hari Minggu, taman ini sedikit lebih ramai dari biasanya. Banyak anak kecil yang bermain, bersepeda, dan bersenda gurau dengan orangtuanya masing-masing. Hal itu mengingatkannya pada kedua orangtuanya yang sudah pergi meninggalkannya sejak 5 tahun yang lalu. Eunha tersenyum melihat anak-anak itu masih bisa tertawa bahagia dengan orangtuanya. Setidaknya, mereka tidak merasakan apa yang Eunha rasakan saat ini saat melihat kebersamaan mereka.

Eunha memang sedang butuh refreshing saat ini karena beberapa minggu terakhir ini ia dipusingkan oleh tugas akhir S2nya. Ia sedikit frustasi karena tugas itu tidak selesai juga. Karena itu, Eunha memutuskan untuk jalan-jalan sore sebentar kemanapun kakinya mengajaknya untuk melangkah. Dan rupanya, kakinya menyeretnya untuk ke taman kota. Dengan melihat air mancur yang ada di depannya saja sudah menjernihkan otaknya yang sudah akan menguap. Dan juga suara tawa anak-anak kecil disana yang mampu menambah mood positifnya.

Eunha meraih ponsel di saku mantel saat benda itu berdering. Pesan dari Umji ternyata.

Umji.
Eonni, kau sedang ada dimana? Aku tadi ke apartemenmu, tapi kau tidak ada. Aku tau eonni sedang stress sekarang. Kekekekeke

Eunha.
Ooh, mianhae Umji-ya. Aku sedang keluar sebentar untuk melonggarkan pikiranku dari tugas-tugas sialan itu. Nanti aku ke tempatmu, oke😉.

Send.

Tiba tiba Eunha mendengar ada sesuatu terjatuh tak jauh di depannya. Ia segera mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang anak kecil perempuan yang sedang menangis karena jatuh dari sepeda. Eunha segera berlari menghampiri gadis kecil itu.

"Oohh oohhh, uljima chagiya. Uljima. Tidak apa-apa. Dasar kodoknya nakal ya" Eunha sibuk menenangkan gadis kecil itu. Tangannya meraih gadis itu kepangkuannya, memberikan sedikit pelukan dan menghapus air matanya. Gadis itu menangis sesenggukan membuat hatinya tidak tega melihatnya.

"Mana yang sakit, eoh?" tanya nya. Gadis itu menunjukkan telapak tangannya yang sedikit tergores dan kotor. "Eoohhh, gwaenchana. Sebentar ya. Uljima" Eunha dengan sigap mengambil tisu basah di tasnya dan segera membersihkan tangan anak itu.

"Eunbiiiii. Eunbi-yaaaa" suara laki-laki mendekati mereka berdua. Eunha sedikit menyadari, ia tidak asing mendengar suara itu. Rasanya ia sangat sering mendengarnya namun ia lupa kapan. Sontak membuat Eunha menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke sumber suara. Seorang laki-laki sedikit berlari kecil ke arahnya. Kedua mata Eunha seketika membulat saat melihat laki-laki itu.

"Apppaaaaaaa" gadis yang ada dipangkuan Eunha langsung menghambur pergi kearah laki-laki itu. Laki-laki itu segera menggendong anaknya dan mencoba menenangkannya kembali.

"Gwaenchanayo? Appa sudah bilang untuk hati-hati kan?"

😳

Appa?

Appa?

Eunha terkejut melihat sosok laki-laki itu dengan jelas sekarang karena jarak mereka memang dekat. Eunha berdiri dengan tidak melepas pandangannya pada mereka berdua. Begitu juga dengan laki-laki itu yang juga terkejut mendapati Eunha ada di depannya sekarang.

Mereka tidak percaya dengan takdir yang mempertemukan mereka sekarang disini. Butuh beberapa saat bagi mereka untuk menyadari keberadaan masing-masing. Ini sungguh bagaikan mimpi di sore hari. Dari raut wajah mereka, nampak jelas ada rasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Eunha merasakan wajahnya memerah panas. Apalagi dengan keadaan kedua matanya. Pandangannya kabur karena air memenuhi mata. Jantungnya sungguh, 3x lipat lebih cepat berdetak. Tangannya bergemetar hebat. Ia tidak bisa mengontrol dirinya saat ini. Dan, saat air mata itu turun, ia hanya bisa berkata,



































"Jungkook-ah"

------------------

Annyeong Yorobuunnn!!! Ini FF pertama gue.. Waahhhhhh😂 (apasih gaje bet -__-) Maaf kalo ada kata-kata atau kalimat yang susah untuk dimasukkan ke nalar 😂😂. Karna ini bener bener FF pertama gue huhuhu. Istilahnya No More Dreamnya bangtan dan Glass Breadnya yeochin wkkwkw.

Eemmmmtt, kalian siap gak jadi saksi cerita cintanya si Juki dan Una ini? Btw, disini Juki udah punya anak ya kekekekke. Dan si Una jadi pelakor gitu deehh 🙄  okelah daripada banyak singsong, lanjut aja ya bacanya. Selamat menikmati cerita EunKook yorobunnn!!!💜💜💜💜


Sunrise (Completed) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang