3rd

73 2 0
                                    

Sesampainya Aaron kerumahnya, Aaron ingin membersihkan dirinya. Sebelum itu dia membuka gordyn kamarnya, betapa terkejutnya dia.
Aaron melihat wanita yang ingin menyapanya, dia membuka blazernya sangat terlihat bahwa dia memakai tanktop berwarna pink. Sepertinya wanita ini lupa menutup Gordyn kamarnya, tak menyadari juga jika ada yang memperhatikannya dari sebrang rumahnya.

Aaron's Pov
"Wanita itu, aku ingat pertama kali aku berjumpa dengannya. Dia cantik, anggun, parasnya indah, tinggi tubuhnya semampai, untuk ukuran wanita. Ternyata dia ada tentanggaku hahaha"

*Back to story*,
Aku cepat cepat mengusap wajahku supaya aku sadar, dan aku segera untuk menyegarkan tubuhku, aku bergegas ke kamar mandiku.

Aku segera menguyur tubuhku, dengan air hangat. Air hangat yang jatuh ke tubuhku terasa membuat tubuhku lebih relax. Air yang jatuh ini terasa memijat tubuhku, terasa begitu nyaman.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Setelah mandi aku keluar hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di sekujur pinggangku. Aku memperhatikan kembali kearah jedela kamarku. Dan ternyata gadis itu belum menutup jendela kamarnya. Seketika itu aku melihat jika gadis itu sedang berdiri di dekat pintu balkon kamarnya, dia pun menuju keluar.
Aku melihat dia melalui jendela, lebih mempertajam pandanganku padanya. Aku melihatnya sedang memandang langit, kemudian aku melirik jam di kamarku, waktu telah menunjukkan pukul 11 malam.

Entah mengapa saat aku melihatnya menatap langit seperti itu, merasakan sejuk sekali tatapannya, rasanya damai menyelimuti hatiku. Berulang kali aku menghilangkan pikiran ku, namun sulit sekali. Pada akhirnya aku menutup Gordyn kamar aku, dan mencoba melelapkan tubuhku di ranjangku. Aku mencoba memejamkan kedua mataku, mencoba supaya aku terhanyut dan dapat terlelap.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Pagi hari aku terbangun pada pukul 5 pagi, aku mencoba diriku untuk bangun siang hari, tetapi aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat bangun lebih dari pukul 8 pagi. Hal ini mungkin karena aku terbiasa untuk bangun pagi jika ada Show atau jika aku ada jamming dengan teman band ku.

Aku menyiapkan sarapan pagi untuk ku sendiri. 2 helai roti dengan segelas susu vanilla. Lalu aku, mengambil baju untuk lari pagiku, serta sepatu yang biasa aku gunakan untuk berolahraga, tak lupa aku menggantungkan handuk kecil di leherku. Aku berlari kecil menuju taman di sekitar rumahku.

Aku memperhatikan sekelilingku, apakah gadis itu ada atau tidak, mencoba untuk menunggu di bangku taman, aku lihat di sekitar taman ini, nihil. Ya dia tidak ada disini. Aku tidak mengerti mengapa aku sedikit kecewa karna dia tidak ada disekitar taman ini.
Kemudian aku berjalan menuju  danau di Central Park. Central Park adalah sebuah taman umum yang luas di Manhattan, New York City. Aku tahu danau itu buatan tetapi danau disini sangatlah indah, sejak aku berusia 16 tahun aku sering sekali menyejukkan pikirian ku disini. Hawa disini begitu sejuk. Tak aku sadari aku teringat waktu pertamakali aku berada di danau ini.

Aku melihat ke sebelah kiriku terdapat sebuah batu antara batas danau dengan daratan, dan kebetulan tidak ada seorang pun yang sedang duduk disana. Perlahan aku duduk disana, sesaat aku terbawa lamunan ku. Mataku sedikit buram, ya aku hampir saja menangis.

*flashback*
Aku duduk termenung disisi danau Central Park. Mengunjungi Central Park adalah kebiasaan ku ketika aku sedang merasa jenuh akan hidup ku, sehabis aku dimarahi oleh ibu tiriku dan di bully saudara tiriku. Aku selalu menenangkan dan menghabiskan waktu untuk termenung di sisi danau ini, rasanya jika aku sudah memandang pemandangan disini, rasa sedihku, rasa penatku seakan sirna secara perlahan.

Light Up The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang