Setelah membereskan wanita itu, Aaron segera menuju kembali kerumahnya. Sesampainya di rumahnya dia melirik kearah rumah gadisnya, dia kembali mengingat kejadian bersama kakaknya beberapa waktu lalu. Emosinya kembali menggebu, dan dia memegang kemudinya sangat kencang hingga buku-buku jarinya memutih, Aaron sangat benci dengan kakak Jane, Jane yang sekarang telah menjadi kekasihnya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Saat Aaron menuju kamarnya, Aaron melihat ke arah jendela kamarnya, menelusuri kamar jendela kamar Jane. "Tidak biasanya dia menutup jendela kamarnya sangat rapat, jangan jangan dia mengetahui jika aku bertengkar dengan kakaknya." Kemudian Aaron menghubungi Jane.
Drrttt..Drrrtt, disebrang sana Jane melirik telfon genggamnya, melihat tertera nama "My boyfie".
"Aaron menelfonku, bagaimana aku menjawab telfonya, sedangkan aku saja masih menangis sesegukan." Jane bergumam dalam hatinya, dia bimbang untuk mengangkat telfonnya. Kemudian nada panggilan pada telfon genggamnya itu berhenti sejenak. Beberapa menit kemudian,
Drrttt..Drrttt. Ya Aaron menelfon Jane kembali. Jane pun mengangkatnya.
Jane: "I-ya, hallo Aaron"
Aaron: "Suaramu kenapa Jane, suaramu seperti bergetar, ada apa Janeeee?"
Jane: "Tidak apa-apa Aaron, nampaknya aku akan batuk, tenggorokan ku sakit sekali."
Aaron:"Dirumahmu hanya ada bibi saja Jane? Atau ada kakakmu? *kakakmu si brengsek itu, Aaron bergumam dalam hatinya*."
Jane: "Iyaa, kakak ku sedang pergi, dia bilang dia akan menginap di rumah temannya."
Aaron: "Okay aku akan segera kesana."Aaron pun bersiap menuju rumah Jane. Aaron menekan bel rumahnya. Jane "bi biar aku saja yang membuka pintunya, sepertinya itu temanku yang datang." Jane pun berlari ke arah pintu, dan membuka pintunya.
Terlihat sangat kacau dirinya, matanya sembab, kacau sangat kacau, wajahnya muram. Menunjukkan dirinya sedari tadi menangis.
"Jane kau kenapa? Siapa yang berani membuatmu kacau seperti ini?." Aaron menanyakannya sambil memeluknya begitu erat. Sedangkan Jane menggelengkan kepala pelan di dalam pelukan Aaron, Jane kembali menangis.
"Ceritakan padaku Jane, aku tidak mau dirimu sedih sendirian, kau harus membagi keluh kesah mu padaku, aku dengan senang hati mendengarnya Jane." Aaron mengelus kepala Jane dengan penuh rasa kasih sayang.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Jane menceritakan segalanya pada Aaron, dan ini adalah kesalahan terbesar Jane. Menceritakan kejadian tadi setelah Aaron kembali ke rumahnya.
*flashback*
Kakaknya segera menuju kamar Jane. Dalton mengetuk pintu kamarnya. "Jane buka pintu kamarmu. Atau kita bisa berbicara di ruang tamu sekarang." Jane membuka pintu kamarnya, "Ada apa kak? Kau mengusirnya ya? Ada apa kalian?." Jane bertanya, wajahnya sangat bingung.
Dalton menjawabnya tanpa ragu, "Aku tak suka jika kau masih bertemu dengannya."
"Tapi kak.. aku..dia adalah kekasihku." Kakak Jane terkejut dengan jawaban adik kesayangannya. Betapa tidak, manusia yang sangat dia benci justru adalah kekasih adiknya, adik kesayangannya.*Dalton melarangnya berhubungan dengan Aaron bukan karna ia tidak menyukai jika adiknya bahagia, namun dia tidak rela jika adiknya akan di sakiti oleh Aaron, Aaron si pria berdarah dingin.*
*Back to story*
Saat mendengar seluruh cerita Jane namun tanpa memberitahu Aaron jika kakaknya melarangnya untuk bertemu Aaron, mendengar cerita yang Jane tuturkan, tanpa sadar Aaron mengepalnya tangannya ya, emosinya kembali membara, nafasnya memburu. Jane memberhentikan ceritanya, Jane memeluk Aaron erat. Jane menoleh kearah lengan baju Aaron, Jane mengernyitkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Up The Dark
Romance20+ UNTUK READERS YANG MASIH DIBAWAH UMUR SANGAT DIMINTA KEBIJAKANNYA UNTUK MEMBACA YA. Thankyou. ------------------------------ Suatu hari, ada seorang gadis belia yang bernama Jane (20yo). Ia bertemu dengan seorang pria berparas menarik yang berna...