16th

51 0 0
                                    

Mereka pun bergegas memakai pakaian mereka masing-masih setelah selesai mandi dan melakukan "aktivitas" itu.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jane kembali kerumahnya, sesampainya ia dirumah, Jane disambut ibunya.
"Jane sedari tadi kami mencari dirimu, dirimu tidak pamit kepada kami semua yang ada dirumah ini, saat ibu cek dirimu dikamae kau tak ada, dan ponselmu tak aktif juga"
"Iya bu tadi aku berolahraga di Central Park, maaf ibu aku tidak menyadari jika ponselku ternyata mati, mungkin batre ponselku habis, aku janji lain kali jika ingin pergi aku mengabari orang rumah bu"
"Iya nak, kami hanya mengkhawatirkan dirimu, terutama ibu dan kakakmu, apalagi sejak kejadian yang baru saja menimpa dirimu".

Mendengar pernyataan sang ibu, Jane berusaha meyakinkan sang ibu, Jane meyakinkan sang ibu bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan, mungkin saja hal ini yang sedang menimpa Aaron. Sang ibu yang mendengar pernyataan itu hanya dapat tersenyum kepadanya. Jane pun memeluknya begitu erat dan mencium pipi sang ibu.

"Sudah bu, yang terpenting sekarang diriku tidak apa-apa, dan dirinya pun sudah meminta maaf padaku". Ibu Jane yang mendengar hal itu hanya dapat mengangguk pelan, dan tersenyum padanya, ibunya hanya menasihati dirinya agar harus tetap berhati-hati serta menjaga diri.

"Halo sayang, bajumu tampak bagus padaku. Oh ya, nanti jika sudah dicuci akan ku kembalikan padamu, ingatkan diriku ya..."
Jane mengirimkan pesan singkat tersebut pada kekasihnya, namun tak disangka-sangka pesan singkat tersebut langsung dibalas oleh Aaron.

"Tak usah dikembalikan padaku Jane, aku suka jika kau memakai bajuku, baju yang tampak longgar padamu membuatmu tampak sexy Jane."

"Terimakasih Aaron, please jangan menggodaku, dan satu lagi. Aku suka permainanmu tadi ;), dan aku sungguh mencintai dirimu"
"Hahaha ternyata kau menyukainya ya Jane, tak masalah, jika kau mengingikannya tak usah sungkan meminta padaku, dengan senang hati aku akan memberikannya padamu, sudah Jane jangan membangunkan gairahku. Aku juga mencintaimu darling Xoxo"

Membaca jawaban Aaron, Jane pun tersenyum, namun ia tak membalas pesan singkat itu lagi, cukup bagi Jane, yang terpenting baginya adalah jujur akan apa yang ia rasakan terhadap Aaron.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jane menuruni tangga rumahnya berjalan menuju kulkas, Jane ingin membuat makan malam untuk keluarganya dirumah namun ternyata bahan makanan dirumahnya sama sekali tak tersisa, Jane berinisiatif untuk belanja di supermarket.

Jane pun berpamitan dengan kakaknya. Kebetulan saja Dalton sedang menyelesaikan rekapan bisnisnya. Jane memeluk kakaknya dari belakang tubuhnya.
"Kak, aku izin ke supermarket dulu yaa, beritahu ibu dan ayah yaaa kak, supaya mereka tidak mengkhawatirkan diriku"
"Baik sayang, nanti aku beritahu mereka, apa kau mau aku antar saja?"
"Tidak usah kak, biar aku saja. bisa kok. Kakak juga kan sedang sibuk. Aku mengerti" Jane mengukir senyum diwajahnya.

Jane segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju ke supermarket terdekat, Jane memilah apa saja yang ia butuhkan dan beberapa makanan yang akan disiapkan untuk masak selanjutnya serta beberapa cemilan.

Saat Jane menuju kasir Supermarket itu, siapa sangka justru Jane bertemu dengan Darrel, Darrel menempuk pundaknya.
"Hi Jane, senang bisa bertemu denganmu lagi"
"Haiii, Darrel, belanja apaa Rel?"
"Oh ini ibu dan adik ku minta tolong aku untuk belikan ini, dan resenya mereka hanya menuliskan di sebuah catatan, aku tak tahu semua bahan-bahan yang mereka tuliskan inii" Darrel menunjukan tulisan di secarik kertas itu dan mengehela nafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light Up The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang