4th

58 1 0
                                    

Malam ini, rasanya aku penasaran dengan gadis itu, aku pun mencari informasi mengenai dirinya.
Aku pun mengambil laptop ku, mengetikkan nama lengkapnya pada kolom pencarian.

"Jane Aldercy is an American actress and fashion model" aku membaca biodatanya secara pelan, betapa terkejutnya diriku bahwa ternyata dia adalah seorang Artis dan Model.

Aku akan mencari cara supaya lebih dekat
denganku nona Jane Aldercy, Aaron menyeringai dan ia pun mulai menyusun sebuah rencana

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hari hari ku berlalu begitu saja, aku di sibukkan dengan kegiatan jamming bersama teman-teman bandku, ya berangkat subuh pulang subuh, namun selama aku berlatih band bersama temanku aku kerap memikirkan gadis itu, gadis itu membuatku tidak konsen pada kegiatan yang biasanya aku gemari.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah lima hari aku tidak bertemu dengannya, lalu aku mencari cara untuk dapat bertemu dengannya. Aku membelikan beberapa jenis kue dan beberapa bingkisan, dalam bingkisan itu aku selipkan nomor telfon ku. Namun aku kecewa lagi, Jane sedang tidak ada dirumah, hanya ada bibi nya saja yang sedang merapihkan rumahnya.

Aku memencet tombol bel di rumahnya. *Ting tong* sebanyak 3 kali.

"Halo bibi, apakah Jane sedang di rumah?"
"Maaf Tn, Nn Jane sedang pergi sebentar, mungkin sebentar lagi ia akan kembali kerumah. Masuk dulu tuan, tunggu di ruang tamu saja." Bibi menjawabku dengan senyumannya.
"Tak apa bi, aku pulang saja, titip ini saja ada kue dan beberapa bingkisan, tadi pagi aku ada acara keluarga, jadi aku ingin membawakannya ini untuknya, Terimakasih"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Saat aku ingin menuju kamar tidurku, aku merasa ada notification pada telfonku, aku segera mengambil telfon genggamku dari kantung jeansku. Aku segera membaca layar telfonku.

Aku bergumam "nomer tidak dikenal". Kemudian aku segera mengklik pesan singkat tersebut.

"Halo, maaf menggangumu. Ini aku Jane, teman barumu 😅, aku ingin mengucapkan terimakasih atas bingkisan yang telah kau berikan kepadaku, aku baru saja sampai kamarku sekarang. Bibi sudah memberikan bingkisan yang kau berikan tadi sore. Sekali lagi Terimakasih Aaron."

Kemudian aku berlari menuju kamarku, aku tegesa-gesa membuka gordyn kamarku. Dan aku melihat kearah jendela kamarnya. Ya, Jane sedang menatap jendela kamarku juga. Aku pun membuka pintu balkon kamarku, begitu juga dengannya.
Kemudian Jane berteriak padaku.

"TERIMAKASIH AARON ATAS BINGKISANMU."
Aku tercengang atas aksinya tersebut. Aku hanya dapat menganggukan kepalaku dan menaruh jari telunjuk di bibirku, menandakan aku menyuruhnya untuk memelankan suaranya. Dan kami pun tertawa bersama. Kami berdua sama-sama melihatkebawah, dan kami melihat kearah yang sama, ada seseorang dibawah yang melihat kearah kami. Sungguh memalukan.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jane's Pov

Aku bahagia sekali hari ini, aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Tuhan. Ini gila, dalam beberapa hari aku berkenalan dengannya, tapi rasanya aku seperti sudah mengenal dirinya sudah lama, lama sekali. Ternyata pemikiranku selama ini tentang dirinya salah. Tidak ada yang aneh pada dirinya. Dia tidak jutek, bahkan dia tak segan memberikan beberapa bingkisan untukku. *aku berkata dalam hati sambil melihat diriku sendiri dalam cerimin meja rias di kamarku*

Light Up The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang