Incubus 6

5.8K 682 10
                                    

!MATURE PART!





Dain segera merapatkan punggungnya kedinding terdekat untuk menjauh dengan sesosok pria yang kini berada di hadapannya.

Dain menenggak air ludahnya kasar, ia tak dapat berteriak. Seakan ia terhipnotis, menatap sosok itu. Sosok tinggi tanpa kain yang menutup dada bidangnya, senyum lembut dan mata hazel yang hanya menatap gadis itu.

Dain tidak pernah mengenal pria ini, dia tidak pernah membayangkan bertemu seseorang yang sempurna. Lalu Dain mengangguk mengerti.

Ah.. ini hanya mimpi indah lainnya. ”

Katanya dalam hati.

Pria itu mencondongkan tubuhnya dan menadaratkan sentuhan lembut pada bibir Dain dengan bibir ranum sang pria.

Demi apapun, kehangatan itulah yang dicari Dain sebelum tidur tadi. Diantara dinginnya suhu ruangan, lumatan bibir sang prialah yang membuat seluruh tubuhnya menghangat.

“ Ini hanya mimpi. ”

Lidah lihai sang pria mulai melesak masuk mencoba mendominasi, Dain tidak mau kalah ia tersenyum dibalik ciuman panas itu dan tersenyum. Mencoba mengalahkan dominansi sang pria, benang lembut pertukaran ciuman mereka kini menjadi saksi ketika sang pria memisahkan ciuman mereka dan Dain tidak dapat menahan dirinya untuk tidak sedikit kecewa.

Sang pria mengangkat tubuh sang gadis, menekan tubuh gadis itu pada dinding dibelakangnya, sang pria mendekatkan tubuhnya, memaksa tubuh sang gadis dan tubuh sang pria saling menempel.

Sang pria kembali mempertemukan ciuman panas yang menjadi kenangan manis sang gadis tak lama tadi.

God you are so fucking hot. ” Bisik sang pria diantara ciuman mereka.

Bibir ranum pria itu kini turun ke leher jenjang sang gadis, menyesap dan meninggalkan kebiruan pada sang gadis, sang gadis melenguh.

Kini alis gadis itu bertemu, bingung. Jika ini mimpi bukankah ia tidak akan merasa sakit?

Dain meraba tanda yang ditinggalkan sang pria. Matanya membola.

“ Sial ini bukan mimpi. ”

Secepat kilat Dain kini mengetahui kenyatannnya, secepat itu juga kini sosok pria itu menampilkan senyum penuh artinya, senyuman yang hanya terbentuk di salah satu sisi, seakan memiliki sesuatu untuk mengahancurkan sang gadis. Dan benar ia siap mengahancurkn sang gadis.

Sang pria memutar tubuh sang gadis dengan cepat, membuat Dain kini berhadapan dengan dinding tanpa jarak, Dain mencoba berteriak. Percuma. Tak ada yang keluar dari bibir kecil itu. Tubuhnya seakan berada dibawah mantra, mengikuti setiap sentuhan sang pria.

Pria itu mengusap puncak kepala Dain terus turun kebawah dan mendaratkan tangannya di sisi pinggul sang gadis, menarik tubuhnya untuk mendekati tubuh belakang sang gadis.

Dain kembali menelan ludah kasar, ia benar merasakan gelembung di balik celana yang digunakan sang pria. Kini tangan sang pria meremas pinggul sang gadis memaksanya untuk menekan gelembung itu dengan keras diantara kedua bokongnya yang sintal.

Incubus [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang