Kedua orang tua Jungkook segera menghambur masuk, sang Ayah yang segera menarik tubuh Jungkook agar menjauh dari Dain. Sementara Ibunya membantu Dain berdiri dan memegangi tubuhnya yang sedikit limbung itu, mungkin efek terkejut.
“ KAU MAU MEMBUNUHNYA?! ” Marah Tuan Jeon.
“ Aku tidak membutuhkannya!! ” Jungkook mencoba menyerang Dain lagi, tapi ditahan oleh sang Ayah.
Dengan nafas yang masih tidak stabil, Dain mencoba mendekati Jungkook.
“ Aku tidak berniat jahat, sungguh. Aku akan membantumu, aku akan membantumu untuk sembuh. ” Kata Dain mencoba mengelus bahu Jungkook.
Jungkook menepis tangan Dain kasar. Sakit, entah kenapa hatinya juga sakit melihat Jungkook dalam keadaan seperti itu. Ia bahkan sampai meneteskan air matanya.
“ JANGAN SENTUH AKU! PERGI!... Pergi... ” Tubuh Jungkook ambruk, ia jatuh terduduk dan mulai terisak.
“ Tuan, Nyonya, bisakah kalian keluar sebentar? ” Kata Dain.
“ T... Tapi— ”
“ Aku akan baik-baik saja. ” Kata Dain meyakinkan Nyonya Hyekyung.
Setelah mereka pergi, Dain kembali mendekat, ia tidak takut kalau Jungkook mungkin bisa saja mencoba membunuhnya lagi. Yang ia pikirkan sekarang hanya keadaan pria itu, ia hancur.
“ Aku mungkin memang tidak tau, seperti apa masa lalumu. Aku tidak tau, siapa yang sedang kau tunggu? Siapa yang sedang kau cari? Dan siapa yang mau kau temui? Tapi apapun itu, tinggalkan semua yang buruk dan mulailah hidup baru. Kau harus bangkit. Kau tidak bisa terus seperti ini. ” Dain bersimpuh, meraih tubuh itu dan memeluknya erat.
Ia membiarkan Jungkook menangis dalam pelukannya, meremas jas kerja Dain untuk melampiaskan rasa lelahnya. Ia terus terisak dan Dain masih setia mengelus kepala Jungkook. Mencoba memberikannya semangat, bahwa ia pasti bisa bangkit.
“ Dia pasti sedang menungguku.. Hiks... Aku harus segera menemuinya.. ” Isak Jungkook.
“ Kau pasti akan menemuinya, maka dari itu kau harus sembuh lebih dulu. Dan aku juga yakin, dia pasti akan menunggumu. ” Ucap Dain menyemangati.
“ Tapi aku tidak sakit! ” Katanya.
“ Aku tau itu. ” Dain mengangguk dan terus memeluk Jungkook seerat yang ia bisa.
“ Hiks... Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendirian. ” Jungkook memeluk Dain erat, seolah sangat takut kalau Dain menjauh barang selangkah saja darinya.
Dain terdiam, ia merasa senang saat Jungkook memeluknya. Ia merasa kalau inilah yang ia inginkan, sebuah pelukan bahwa seseorang benar-benar membutuhkannya dan tidak ingin kehilangannya.
“ Aku tidak akan pergi. ” Bisik Dain disertai senyuman.
.
.
.Dain duduk terdiam di ayunan sebuah taman, meskipun matanya terfokus pada Axton yang sibuk berlarian kesana kemari, tapi percayalah, pikiran Dain sedang berada di tempat lain. Sampai sekaleng cola muncul di hadapannya. Ia meraih minuman bersoda itu lalu tersenyum menatap sang pemberi.
“ Gomawo. ” Kata Dain lalu mulai meminum cola itu.
“ Apa sesuatu yang buruk sedang terjadi? Dari tadi kau hanya melamun. ” Taehyung duduk di sisi lain ayunan yang sedang diduduki oleh Dain.
“ Tidak ada. ” Jawab Dain tanpa menatap Taehyung.
“ Haah... Kau pandai menyimpan perasaanmu, ya? ” Taehyung menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incubus [JJK]
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] *** E-book tersedia, bisa dibeli kapan saja *** Jungkook tak pernah mengira kalau ia akan dibuang ke bumi dan terasingkan. Juga membuatnya berada dalam situasi yang membuatnya berdiri di atas 2 pilihan, antara hidup atau mati. Memi...