“ T... Tentu saja kau kembali. Kau tidak akan pergi kemana-mana, bukan? ” Dain tersenyum manis lalu menepuk punggung Jungkook pelan.
Jungkook tersenyum lembut lalu melepas pelukannya, ia menatap mata itu dalam. Rasanya sudah lama sekali Jungkook tidak melihat wanita yang ia cintai itu.
“ Kenapa menatapku seperti itu? ” Heran Dain sambil terkekeh pelan.
“ Aku hanya senang melihatmu. ” Dain tertawa makin keras, sepertinya sesuatu telah menyerang kepalanya itulah sebabnya ia jadi manis begini.
“ Kau aneh. Ah iya aku ingin mengatakan sesuatu padamu. ” Kata Dain.
“ Apa? ”
“ Eum... Itu... Soal kemarin di taman. ” Dain memainkan jarinya gelisah.
“ Eoh, jadi kau sudah dapat jawabannya? ” Kata Jungkook sambil tersenyum, Dain mengangguk pelan.
“ Jadi? ” Jungkook sedikit membungkuk agar bisa melihat wajah Dain yang menunduk.
“ Aku mau. ” Jawabnya sedikit menggumam. Jungkook mendengarnya bahkan dengan baik. Tapi, ia masih ingin menggoda kekasih barunya itu.
“ Jadi kau menolakku? Baiklah, kalau begitu pergilah! Jangan pernah kesini lagi! Aku tidak mau melihat wajah jelekmu itu. ” Dain melotot, jelek? Ayolah, sejak kapan pria ini tuli? Bukan hanya otaknya, sepertinya telinganya juga mulai bermasalah.
“ Pergi sana! Dasar jelek! Nenek lampir! Keledai dungu! ” Rasanya kepala Dain meledak, emosinya memuncak. Ia berdiri dan menarik rambut Jungkook.
“ YAKKK!!! BERANI SEKALI KAU!!! DASAR KELINCI BODOH! ” Teriak Dain.
“ Arghh!! Aww!!! Yaakkk!! Hajima!! Yaakkk!! Baik... Baik... Maafkan aku sayang~~ aku hanya bercanda. ” Kata Jungkook sambil mengaduh kesakitan.
Dain melepaskannya dengan paksa lalu mengerucutkan bibirnya dan merengut kesal. Ia dipermainkan!
“ Dasar tidak tau terima kasih! Kau tidak lihat?! Aku kemari hanya dengan balutan piyama bodoh ini! Aku membencimu! ” Dain berbalik lalu berjalan menuju pintu sambil menggumam kesal.
Jungkook tertawa renyah lalu berjalan cepat dan memeluk Dain dari belakang, menahannya agar diam di tempat.
“ Kau menggemaskan saat marah. Aku jadi semakin mencintaimu. ” Katanya yang mampu membuat pipi Dain merona.
“ Sudah ya, jangan marah. Nanti cantikmu hilang. ” Goda Jungkook sambil membalik badan Dain, melihat semerah apa pipi wanitanya saat tersipu malu.
“ Siang ini, aku ingin kau menemuiku di cafe dekat Rumah Sakit. ” Kata Dain.
“ Jadi, kau mau mengajakku kencan di siang bolong? Ck! Manis sekali. ” Jungkook mencubit gemas hidung mancung Dain.
“ Kencan? Haah.... Terserah. Sekarang aku mau pulang, aku harus bekerja. ” Kata Dain.
“ Aku antar! ” Dain menggeleng.
“ Diam di rumah dan istirahat. Kalau kau masih keras kepala. Kita putus. ” Ancam Dain yang malah mengundang tawa Jungkook.
“ Geurae... Pulanglah, hati-hati. Tapi, beri aku ciuman dulu. ” Jungkook menarik tubuh Dain sampai mereka saling menempel lalu memonyongkan bibirnya.
“ Kau mau kupukul?! ” Dain mengacungkan kepalan tangannya ke atas.
“ Ya sudah kalau kau tidak mau. ”
Cup...
Jungkook mencurinya, sebuah kecupan lembut di bibir lalu ia melompat ke atas ranjang dan menenggelamkan dirinya di balik gulungan selimut. Dain cengo beberapa sekon lalu tersenyum menatap gulungan itu dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incubus [JJK]
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] *** E-book tersedia, bisa dibeli kapan saja *** Jungkook tak pernah mengira kalau ia akan dibuang ke bumi dan terasingkan. Juga membuatnya berada dalam situasi yang membuatnya berdiri di atas 2 pilihan, antara hidup atau mati. Memi...